Chapter 9

1.2K 29 1
                                    

Lia POV

Suara ketukan pintu membuatku terbangun, aku menuju ke bawah dan membukakan pintu.

"Siapa?"
"Ini rumah anak saya kan? Lee Jeno namanya", kata seorang wanita paruh baya.
Aku mengingat dan benar,
"Iya ini rumah yang di sewakan oleh Lee Jeno, anda siapa ya?" Tanyaku.

"Saya mamanya dan ini papanya Jeno, kamu pemilik rumah ini kan?" Tanyanya.
"Aaahhh iya Tante, silahkan masuk", aku mempersilahkan masuk mereka berdua dan menyuruh duduk di sofa.

"Saya bikinkan minum ya Tan, dan saya mau berganti pakaian dulu", aku menuju kamar dan mengganti pakaianku dari piyama. Aku memakai dress putih dan sweater biru langit.
Aku turun dan membikin minuman untuk mereka berdua dan cemilan yang sudah aku siapkan.

Aku menaruh minuman dan camilannya di meja, tak lama Jeno datang dan duduk di sebelah mereka.
Aku tersenyum dan kembali ke dapur.

Aku bermain hp dan Ayen telpon.
"Apa geb?"
"Lu dimana? Ke mall yuk, gw gabut di asrama".
"Gw dirumah lah, kesini aja dulu. Gw masih ada tamu yang tak lain nyokap bokapnya Jeno".
"Gw Otw",

Aku mematikan telpon dan menunggu Ayen.
Ayen datang lewat belakang rumah, dan mengagetkanku.
"Mana katanya ada ortunya Jeno?"
"Noh disana, ada anaknya juga"
"Oooo gitu, ayok ke mall" dia menyenggol bahuku.
"Bentar napa, nunggu ortunya pulang dulu, gw nggak enak"

Ayen hanya mengangguk dan mengambil susuku.
"Lah kok malah mbok minum to ogeb"
"Biarin", Ayen tetap aja meminumnya.
Pasrah aja dah ma anak ini, si tukang ngeyel.

20 menit berlalu
"Udah pulang mereka", kata Jeno yang tiba-tiba aja di belakangku.
"Ha? Oh, yok Yen cus go", aku menarik tangan Ayen yang masih memegang hpnya.

Kami menuju mall
"Emang ke mall mau ngapain?" Tanyaku.
"Emmm nyari makan, nonton bioskop, shopping" jawabnya sambil nyetir.
"Gw mau semua kecuali nonton bioskop, gw mager", kataku sambil melihat langit-langit.

Kap terbuka
"Nggak usah lihat jendela lagi, gw bukain biar silir".
Ayen mematikan ACnya dan mendapat udara alami.
Aku merem menikmati udara ini.

Sampai di mall aku mendahulukan Ayen dan masuk ke dalam.
Aku mencari makan dulu karena sangat lapar, aku menggandeng tangan Ayen dan menuju tempat makan.
Aku masuk dan duduk di pojok. Aku memesan makan yang sama dengan Ayen.

"Yen traktirin gw shopping ya, gw yang bayar nih makanannya, oke?"
"Nggak ah, gw lagi bokek"
"Lah kalau bokek ngapain bawa gw ke mall?"
Aku merengut dan Ayen menatapku.
"Iya iya gw bayarin nanti pas lu belanja",
Aku seneng dong
"Makasih Ayen", aku mencubit pipinya yang gembul.

Selesai makan langsung menuju ke lantai 2 untuk belanja,
Hampir 1 jam aku belanja dan membawa banyak barang yang akhirnya dibayarin deh ma Ayen.

"Pulang yuk Yen, gw ngantuk"
"Lo nggak kerja?" Tanyanya.
Aku hanya menggeleng dan ketawa.
"Gw udah keluar dan gw mau fokus ma kuliah aja, tapi lu jangan khawatir gw bisa bikin minumannya kok. Kalau lu mau bisa gw bikinin", kata gw sambil menuruni tangga.

Di rumah gw menaruh barang-barang ke kamar dan menuju dapur.
Ayen minta bikinin minum karena haus kali ya.
Aku membikin bloody Mary 2.
Aku menaruh minumannya di meja dan Ayen minum.

"Enak, ini apa Li?" Tanyanya yang masih menyeruput minumannya.
"Namanya bloody Mary, ini minuman favorit gw di club karena rasa tomatnya itu sangat masuk", aku juga menyeruput minuman ini.
Tak lama Jeno mengambil minumanku dan meminumnya sampai habis.

"YA!!! Lu gila apa sih? Ambil-ambil minuman orang, kalau mau bikin sendiri napa sih"
"Maaf sengaja", dia langsung pergi gitu aja keluar rumah.
"Paling sama pacarnya yang matre", gw juga mengambil minumannya Ayen.

"Si cewek yang dulu kita temu di taman itu? Belum putus to".
Aku yang masih sebel pun menggelengkan kepala,
"Biarin aja lah, Somi hanya mencintai orang karena harta doang bukan karena hati. Biar dia kena rasa tuh ma Somi".
"Lah Lo kenal ma ceweknya dia?"
"Tau, dia dulu mantan pacar mantan gw",
Ayen yang tak percaya pun tersedak.

"What the fuck, jadi Lo putus sama Hwiyoung gegara itu cewek si siapa itu gw lupa".
"Iya, Hwiyoung terkena setruman matrenya Somi dan akhirnya pas lulus putus deh gw gak tau penyebabnya". Gw bangun dan menuju atap.
"Ke atap aja sambil panasan", Ayen mengikuti dari belakang.

Malam tiba, gw ma Ayen masih di atap sambil melihat bintang-bintang.
"Li, mending lu bikin cafe deh. Biar punya penghasilan sendiri"
"Udah, masih dalam pembangunan, lu tenang aja Yen", gw melirik Ayen yang membuka mulutnya lebar-lebar.

"Nggak usah gitu juga kali, lu tau gw kan", lanjut gw.
Aku hanya terkekeh
"Lu mah sukanya gitu nggak bilang-bilang gw, sebelum gw bilang lu udah ngelakuin duluan", jawabnya.

"Yen gw mau nanya"
"Nanya apa?"
"Lu pernah ciuman nggak?"
"Pernah ma mantan gw, kenapa?"
"Gw pingin", aku memejamkan mata dan tertidur.

Ayen menggendongku dan masuk kamar.

Ini yang dipakai Lia waktu menerima tamu nyokap bokapnya Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini yang dipakai Lia waktu menerima tamu nyokap bokapnya Jeno

Ini yang dipakai Lia waktu menerima tamu nyokap bokapnya Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama cocktailnya "bloody Mary"
























Hai aku back lagi nih, pada kangen nggak? Maksudnya pada cerita ini hehehe.
Maaf ya nggak update kemarin-kemarin karena lagi nggak ada pikiran buat.
Don't forget to vote and comment.
Love you guys😘😘😘😘

Ipar || Lee Jeno (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang