Chapter 11

1.1K 25 0
                                    

Jeno POV

Gw berada di club bersama geng gw, gw memesan sazerac dan minuman bir lainnya.
Somi datang bersama 1 temannya dan dia duduk di pangkuanku.

"Hai sayang", Somi mengecup bibirku dan melumatnya.
Gw melepas lumatannya, "gw lagi nggak mood Som, nanti aja di rumah".

Somi ngambek dan meneguk minuman itu, dia mengambil 1batang rokok dan menghisapnya.
Gw mengobrol dengan Jaemin dan merencanakan strategi selanjutnya.

Tak lama Somi udah mabuk, gw menghela nafas.
"Huh, baru minum segelas aja mabuk. Jaem bawa Somi pulang nanti gw nyusul".

Gw masih minum dan melihat notif bahwa Lia udah tidur, gw hanya tersenyum sekilas dan mematikan hp lagi.

Selesai semuanya gw menyusul Jaemin di rumah Somi.

"Somi udah tidur?" Tanyaku di telpon kepada Jaemin.
"Dia ngigau mulu dah, gw nggak tahan",
"Otw", gw mematikan telfon dan menuju ke rumah Somi.

Gw menabrak seseorang dan melihat matanya, "Lia?"
Gw membelalakkan mata, tak sempat gw menyusulnya tapi dia sudah tidak ada.
Gw menggaruk kan kepala yang tidak gatal dan tak peduli lagi, gw segera menuju ke rumah Somi.

20 menit perjalanan gw sudah sampai di depan rumahnya. Gw segera masuk dan benar Somi terus memeluk Nana.

"Dah sana Jae, pulang duluan. Thanks udah mau nganterin dia", gw melepaskan pelukannya dan menggendong Somi ke kamar.
Gw berbalik lagi dan bilang, "Jae, tadi gw liat Lia masuk ke bar pakai baju aneh. Lu coba periksa deh".
"Gw lagi", Jae hanya mendengus dan mengiyakan yang Jeno suruh.

Gw menggendong Somi ke kamarnya dan menidurkannya.
Somi menarik kerah baju gw dan melumat bibir gw.
Gw pun langsung melepas lumatan itu, dan gw liat Somi sudah sadar.

"Gw mau pulang, gw capek", gw membenarkan kerah baju gw dan keluar kamar. Tetapi tangan gw ditarik oleh Somi.
"Babe, temenin gw", Somi mengatakan dengan cara menggoda.
'Tapi kenapa gw enggak terangsang dengan godaan dia?' batin gw.

Gw melepaskan tangannya dari tangan gw,
"Gw masih ada urusan, dan besok gw mau ngomong sesuatu sama lo".
Gw langsung pergi dari rumahnya dan masuk ke mobil.

"Lia? Kenapa dia ada di bar? Apa yang dia lakukan?" Pikiran gw terus tertuju dengan Lia.
"Apa yang gw pikirin sih? Dia nggak ada hubungannya sama gw".
Gw frustasi dan Jae menelfon,
"Yang lu cari ada di bar, tapi apa yang dia lakukan? Mau lakukan rencana kita selanjutnya?"
"Jangan dulu, gw belum putus sama Somi, tunggu gw putus sama Somi baru kita lanjutkan rencana kita selanjutnya".

Gw langsung menuju rumah, dan itu masih terngiang-ngiang di pikiranku.

-----------------------------------------------------------------
Sesampai di rumah, gw membeli beberapa camilan dan minuman.
Gw duduk di sofa sambil menonton film.

Hampir tengah malam Lia juga tidak kunjung datang. Gw yang masih nyemil pun tidak sabar apa yang akan gw lakuin ke dia.

Pintu terbuka, gw melihat dan benar Lia bersama cowoknya.
Gw sontak berdiri, "Ya! Ini udah tengah malam dan lu barusan pulang?"
Lia yang tampak lesu pun langsung menaiki tangga tanpa menanggap kata-kata gw barusan.

Gw pun langsung menuju kamar dan tidur, tapi nggak bisa.
Gw pun ke kamar Lia, tapi cowoknya masih berada di sana sambil membawakan kompres.
'kompres?' batinku.

Gw masuk tetapi langsung dihadang oleh cowoknya.
"Eh lu siapa? Jangan berani-berani masuk kamar sahabat gw", kata Ayen.
"Gw mau nengok nih nenek lampir"
"Nggak usah, ada gw", Ayen pun ngusir gw dan gw keluar kamarnya.

Ipar || Lee Jeno (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang