Chapter 18

864 29 2
                                    

Jeno POV

"Jen, tolong bangunkan Lia dong di kamarnya", pinta kak Jisu

Gw hanya mengangguk dan pergi ke kamarnya dia.
Gw mendengar suara desahan dari balik pintu, makin gw eratkan telinga gw di pintu.

"Sama siapa coba dia mendesah pagi-pagi gini?"

Tiba-tiba pintu kebuka, gw kaget yang ternyata Lia sudah rapi seperti mau pergi ke suatu tempat.

"Ngapain lo di depan kamar gw?" Jawab dia sinis.
"Tadi gw disuruh kakak lo buat bangunin lo, tapi lo udah rapi gini ya nggak jadi lah"

Gw melihat dari bawah hingga atas, parasnya sangat sexy membuat gw bergairah ingin menerkamnya.
"Sadar Jen sadar", batin gw.
gw menggelengkan kepala dan menepuk pipi.

"Udah gila ya lo, nepuk pipi sendiri", dia hanya melewati gw begitu aja.

Gw turun ke bawah dan tepat berada di belakangnya, karena bagian belakang Lia hampir keliatan.

"Jen, kok lo sama Lia?" Tanya kak Taemin.
"Gw disuruh bangunin Lia"
"Oh"

Lia tampak acuh melihat Taemin, dan duduk di samping kakaknya.
Gw duduk tepat di hadapannya, wajah Lia sangat berbeda. Dia terlihat cantik karena riasan yang dia pakai, dan kenapa membuat hati gw berdetak.

Gw mengambil sepotong roti dan mengoleskan selai nanas. Gw mendengar perbincangan kak Jisu dengan Lia.

"Li, mau kemana? Tumben cantik banget kamu hari ini"
"Emm eon, aku mau pergi shopping sama Ayen. Gapapa kan?"

Gw mendobrak meja dengan sontak membuat semua orang yang berada di meja makan terkejut.
"Jen, lo kenapa?"
"Ha? Ah tadi ada lalat kak di meja, jadinya aku pukul keras aja hehehe"

Gw menggaruk tengkuk yang nggak gatal dan melanjutkan makan sekaligus mendengar percakapan mereka berdua. Tapi ada yang aneh, kenapa kak Taemin juga ikutan mendengar dan terlihat cemburu gitu. Gw melihat tangan kak Taemin meremas rotinya.

"Gapapa Li, yang penting hati-hati ya sekarang banyak penculikan"
Lia mengangguk, "iya eon, tenang aja kan ada Ayen yang jaga aku"

Senyuman Lia, kenapa sangat manis?
Gw menggelengkan kepala lagi.

"Kak, gw ke belakang dulu ya"
Gw pun pergi dari ruang makan dan menuju taman rumah.

Gw terus mondar mandir kesana kemari,
"Apa yang gw pikirin sih? Gw cemburu sama Lia? Ah nggak mungkin lah, kan dia cuma buat pelarian gw doang"

Gw makin stress memikirkan ini, dan dikejutkan oleh Lia yang sedari tadi menunggu di pintu.

"Ngapain lo kesini?"
"Ya gapapa, emang nggak boleh?"
"Ya boleh aja sih, tapi ya bilang kek kalau lu ada disana"
"Ya!! Gw udah manggil lo berkali-kali lho, kuping lo budek apa?"
"Siapa yang budek? Lo kali"

Lia makin mendekat ke gw, mata gw membelalak kenapa Lia sangat cantik banget.
Tanpa berkata-kata gw langsung cium bibirnya.

Lia mendorong gw dengan keras,
"Lo gila apa? Gw saudara lu, nggak usah cium-cium gw. Nggak sudi"

Lia menyeka bibirnya, dan pergi dari hadapan gw.

"Aaahhh gw kenapa sih? Gw beneran udah suka ma dia?"
Gw keinget sesuatu, "dia kan tadi bilang mau shopping, apa gw ikutin aja dari belakang?"

Gw segera bersiap-siap dan mengikuti kemana perginya Lia.
"Kak, gw pinjem mobil lo ya"
"Eh bentar, mau kemana?" Tanya kak Taemin.
"Gw mau ke rumah Jaemin kak, mau ajak dia jalan-jalan"
"Ah oke, hati-hati"

Gw mengambil kunci mobil milik kak Taemin dan melaju kencang untuk mencari keberadaan Lia.

Sudah 20 menit selama perjalanan dan melewati beberapa mall
"Mau kemana sih mereka berdua?"

Ipar || Lee Jeno (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang