15

440 57 48
                                    

Bagian kelimabelas dari cerita.
Sekali lagi, ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!

***

"Terima kasih."

Jennie melayangkan tatapan penuh berterimakasihnya kearah Lisa, yang kini sudah menatap sahabatnya itu dengan sendu. Dengan cepat, Lisa pun mulai duduk ditepi kasurnya, setelah meminta ijin pada wanita Kwon itu.

"Tidak perlu berterimakasih. Lagipula, kau tetap temanku, Jen."

Mendengar itu, Jennie pun hanya melukiskan senyum tipis diwajahnya.

Disaat yang lain menjauh, hanya Lisa yang tetap berada disisinya.

Dan dia bersyukur karena itu.

"Dimana orangtuamu?"

Jennie mengangkat kedua bahunya. "Di club, mungkin?"

Mendengar itu, Lisa kini hanya dapat menatap Jennie yang sekarang malah tersenyum datar kearahnya.

Membuat Lisa tahu, jika saat ini Jennie memang sedang tidak baik-baik saja.

Tadi, saat insiden di kantin terjadi, Jennie memilih pergi begitu saja, diikuti sorakan penuh ejekan dan olokan yang langsung saja terdengar di penjuru kantin, membuat Lisa pada akhirnya memilih langsung mengejar sahabatnya itu.

Tahu-tahu, Jennie malah mengusir Lisa, mengatakan pada wanita itu untuk pergi saja meninggalkannya dan kembali ke kelas, karena wanita Kwon itu yang mengatakan jika ia akan bolos ke rooftop, dan tidak ingin membuat Lisa terkena masalah.

Dan berakhirlah keduanya disini.

Lisa rupanya tetap berada disisi Jennie, malah dia rela pulang berdua dengan Jennie, tidak dengan yang lainnya, meski mereka harus pulang lebih lambat dari sebelumnya.

Wanita itu tetap menemani Jennie, bahkan hingga sekarang, sudah hampir malam, Lisa masih tetap dikamar Jennie, menemani wanita Kwon itu.

Karena Lisa tahu, Jennie mungkin butuh seseorang.

"Apa kau tidak akan pulang?"

Lisa menggeleng. "Lagipula besok adalah hari libur. Lebih baik aku disini saja denganmu."

Jennie mengernyitkan dahinya. "Kau tidak pergi ke rumah Sehun atau Rose? Biasanya kau akan belajar bersama mereka."

Lisa kembali menggeleng. "Rose masih sakit. Dan Sehun..entahlah."

Jennie kini mencoba memperbaiki posisi duduknya, setelah tadi Lisa membantunya untuk duduk disana. "Ada apa? Kau ada masalah dengan anak itu?"

Lisa hanya tersenyum kecil. "Kau juga sedang ada masalah. Dan sekarang, kau malah mau mengkhawatirkanku, ck."

Jennie hanya diam. Namun kemudian dia memegang tangan Lisa, dan kemudian menatap wajah wanita itu dengan serius.

"Bisakah kau merahasiakan ini semua dari orangtuaku?"

Lisa mengangguk. "Kalau memang itu maumu, baiklah."

Jennie pun mendesah lega dan setelahnya menyenderkan tubuhnya kesandaran kasurnya, tanpa sadar jika kini Lisa sudah menatapnya dengan lekat.

"Kau...sungguh tidak melakukan semua itu, kan?"

Jennie mendesah lagi. "Tentu saja. Kau pikir aku bisa melakukan hal menjijikan seperti itu? Kau mengenal aku, kan?"

Lisa mengangguk. Setelahnya, dia pun menggumam. "Tapi, kenapa Jisoo bisa melakukan ini padamu?"

"Dia takut."

stayingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang