43

371 46 6
                                    

Bagian keempatpuluhtiga dari cerita.
Sekali lagi, ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!

***

Junmyeon memilih tetap duduk pada tempatnya, dengan buku beserta kacamata bacanya yang kini bertengger ditengah-tengah tulang hidungnya.

Pria itu tetap pada duduknya, yang berada ditepi kasur Yoona, sembari fokus membaca.

Sampai tidak sadar jika Yoona sudah bangun dan sedaritadi memperhatikan puteranya itu, lebih dari 20 menit yang lalu.

Dibayangan Yoona sekarang, Junmyeon benar-benar sosok anak yang sangat ia sayangi. Memang, hanya Junmyeon-lah yang dirinya punya sekarang.

Hanya puteranya itu yang kini menjadi sumber kebahagiaan dan harapannya untuk bertahan hidup.

Bayangannya kembali teringat akan kejadian beberapa jam yang lalu, saat dirinya melindungi Jiyong yang akan dipukuli oleh Siwon, sehingga merelakan dirinya harus menjadi samsak tinju bagi suaminya itu.

Setelahnya, Yoona merasakan kedua matanya gelap, dan ketika ia membuka kedua matanya saat ini, ia menemukan puteranya itu duduk disebelahnya dengan buku bacaannya.

Apa yang telah terjadi?

Yoona rasanya ingin bicara, namun lidahnya malah terasa kelu dengan tulang pipinya yang terasa sangat sakit. Ia dengan perlahan menggerakkan tangannya, berniat untuk memegang wajahnya sendiri.

Dan rupanya, pergerakannya itu malah disadari oleh Junmyeon.

"Eomma?" Junmyeon meletakkan bukunya dinakas meja, bergerak menghampiri ibunya itu. "Eomma sudah sadar? Apakah masih terasa sakit?"

Yoona hanya bisa diam, bahkan ketika Junmyeon sudah berdiri didepannya dipenuhi dengan raut wajah lega, cemas, sedih dan semuanya bercampur menjadi satu menjadi tatapan yang bahkan sangat sulit ia artikan.

"Eomma?"

"Jun..." Yoona meringis kesakitan ketika ia memaksakan dirinya untuk mengeluarkan suaranya. Ia menatap Junmyeon, dan kembali bicara lagi. "A..apa yang terjadi?"

Junmyeon menghela nafas. Ia pun membantu Yoona untuk duduk ketika ia lihat ibunya itu kesulitan. Ketika Yoona sudah berhasil untuk duduk, pria itu pun menyodorkan segelas air yang ada dinakas meja dan memberikannya dengan pelan pada Yoona.

Setelah selesai minum, wanita itu pun melihat kesekitarnya, berusaha menyesuaikan penglihatannya. Ketika kini matanya sudah menatap pada Junmyeon sepenuhnya, ia pun kembali mengeluarkan suaranya.

"Ada apa? Apa yang sudah terjadi saat eomma tidak sadar tadi?"

Begitu ditanyai seperti itu, Junmyeon memilih tidak menjawab dan mengambil duduk disebelah ibunya itu.

Ditatapnya Yoona dengan lekat, sekaligus membawa memori tentang kejadian beberapa jam yang lalu, saat dirinya menuruni tangga dengan cepat saat melihat Yoona yang tidak sadar itu.

Jujur, Junmyeon begitu sangat khawatir dengan keadaan Yoona, terlebih saat ibunya itu ada dalam keadaan tidak sadar saat terbaring di ranjangnya.

Terlebih, saat ia bahkan tahu jika Siwon-lah penyebab ibunya seperti ini.

Bahkan, melihat bekas kemerahan di pipi Yoona membuat Junmyeon merasa sangat marah dan kecewa. Ia bahkan tidak bisa menyangka jika Siwon bisa berbuat seperti itu pada ibunya itu.

Dan lagi, hal lain yang membuat Junmyeon sangat kecewa, adalah ketika disaat seperti ini, Siwon dan Jiwoo tidak peduli dengan keadaan Yoona dan lebih memilih untuk pergi entah kemana.

stayingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang