Bagian ketujuhbelas dari cerita.
Sekali lagi, ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!***
"Ayolah, Jen! Kau berjalan lambat sekali, sih!"
Jennie kembali memutar bola matanya malas begitu dirinya kembali mendengar teriakan Hanbin didedepannya itu. Lama-lama dia merasa kesal juga karena Hanbin yang terus-terusan memaksanya seperti ini.
Dan, sudah tidak terhitung pula berapa kali ia memutar bola matanya saking kesalnya.
Saat ini, Jennie dan Hanbin sedang dalam perjalanan menuju ke kantin. Tentu saja, Hanbin terus-terusan memaksanya untuk menemaninya pergi menghabiskan waktu istirahat di kantin, dengan embel-embel akan mentraktirnya makan.
Pada akhirnya, Jennie setuju saja.
Bukan karena embel-embel traktiran, tapi karena dia kasihan dengan raut wajah memelas yang kerap kali ditampilkan oleh pria Kim itu.
Menyebalkan!
Kenapa Jennie harus mudah luluh seperti ini, sih?!
"Woah, ramai sekali.." Hanbin kini melihat kesekelilingnya, kearah seantero kantin yang tampak ramai dengan para siswa dan siswi yang berkeliaran. Pasti kantin saat ini sangat ramai karena mengingat bel istirahat baru berbunyi sejak lima menit yang lalu.
"Tidak ada bangku." Gumam Jennie. Kini dia melirik Hanbin. "Lebih baik kita kembali saja ke kelas. Kau bisa makan bekalku nanti."
"Ani." Hanbin menatap Jennie. "Aku 'kan sudah janji akan mentraktirmu. Akan aku lakukan, oke?"
Jennie pun kembali lagi memutar bola matanya malas ketika Hanbin lagi-lagi menarik tangannya, berjalan menuju kantin, dengan begitu banyak pasang mata yang kembali melihat kearah mereka berdua, juga bisik-bisik murahan yang kini memenuhi indera pendengaran Jennie lagi.
Kedua mata kecil wanita itu sedikit terpaku begitu mendapati salah satu meja dibagian pojok kantin, dan sedikit merasa ngilu begitu melihat beberapa sosok yang ada disana, yang juga tampak mencuri-curi pandang kearah dirinya.
Dilihatnya Lisa yang melihat kearahnya. Wanita itu tampak menggerakkan mulutnya, bermaksud bicara kearahnya tanpa suara.
"Mau makan?"
Dan melihat itu,Jennie hanya tersenyum kecil, dan memberikan anggukan samar secepat kilat, entah Lisa akan melihatnya atau tidak.
Mungkin, masih ada yang perhatian padanya.
Biasanya, Jennie akan menghabiskan waktu istirahat dengan berkumpul bersama teman-temannya dimeja pojok sana. Tertawa dan mengobrol ria bersama Chaeyoung dan Lisa, atau kadang membicarakan beberapa materi pelajaran yang tidak ia mengerti bersama Sehun dan Junmyeon. Kadang juga, dia akan duduk disamping kanan Jisoo, disamping kiri Jongin, dan didepan Chanyeol.
Seperti itu.
Namun kini, tampaknya khusus minggu-minggu kedepan, Jennie tidak bisa menikmati itu semua.
Dapat Jennie lihat pula, bangku tempat biasanya ia duduk, kosong.
Tidak ada yang menempatinya.
Apakah Jennie bisa duduk disana dan berbicara dengan mereka, seolah tidak terjadi apa-apa?
Baru beberapa hari, tapi rasa sedih dan sakitnya sedalam ini.
"Ah, disitu kosong, Jen."
Lamunannya buyar seketika saat suara Hanbin kini terdengar, dan pria itu menariknya menuju salah satu meja ditengah-tengah, dengan tiga orang disana yang tampak melihat kearahnya dengan tatapan yang sulit ia artikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
staying
Fanfictionhubungan mereka menjadi rumit dikala perasaan serta masa lalu ditambahkan kedalamnya. jadi, apa yang harus dilakukan Jisoo, Jennie, Chaeyoung, Lisa, Junmyeon, Chanyeol, Sehun, dan Jongin kedepannya? 09/07/2020 BLACKEXO xoxorchlxoxo