30

449 54 32
                                    

Bagian ketigapuluh dari cerita.
Sekali lagi, ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!

***

Jika seseorang pernah bertanya pada Jennie, apa hal yang membuatnya merasa kesal dan marah, maka Jennie akan menjawab dengan lantang, jawaban yang keluar dari lubuk hatinya yang terdalam, adalah ketika dirinya dibohongi dan dikhianati.

Iya, menurut pengalaman juga perjalanan hidupnya sedari kecil, Jennie merasa dirinya tumbuh dari pengkhianatan antara Jiyong dan Taeyeon yang terjadi antara keluarganya. Yoongi yang mengkhianatinya dengan pergi meninggalkannya begitu saja. Jisoo yang mengkhianatinya dengan memfitnah dirinya. Dan sekarang, ketika pria yang sangat ia sukai, juga ikut mengkhianatinya, mempermainkannya dan menjadikan dirinya sebagai lelucon semata.

Pengkhianatan tetap ada didekatnya, seiring dirinya bertumbuh dewasa. Membuat Jennie jadi tahu jika kehidupan ternyata semengerikan ini.
Kau tidak akan tahu betapa busuknya seseorang, sampai kau sendiri yang akan dikhianati oleh mereka.

Dan sekarang, Jennie sedang ada dalam fase tersebut. Fase dimana dia kembali mendapat pengkhianatan, membuatnya jadi kembali merasakan perasaan benci dan muak disatu waktu.

Jennie tidak mengerti kenapa bisa-bisanya dia mengalami hal seperti ini.Semua ini terlalu menyedihkan, begitu juga dengan kehidupannya yang benar-benar tidak ia inginkan.

Jennie tidak mau hidup seperti ini.

Dia merasa dirinya menjadi kosong. Dia tidak punya siapa-siapa lagi, dan dia tidak bisa percaya pada siapapun lagi. Jennie jadi takut untuk mengandalkan orang lain, dan dia juga jadi merasa, lebih baik dia hidup sendirian daripada harus bersama orang lain.

Karena orang lain, pasti akan mengkhianatinya, lagi.

Wanita bermarga Kwon itu mendudukkan dirinya dengan angkuh disalah satu sofa, menyenderkan tubuhnya disana, memejamkan kedua matanya.

Setelah memikirkan banyak hal, setelah tahu kalau sudah saatnya Jennie berubah, pada akhirnya pula, Jennie sendiri sudah tidak tahan lagi.

Semua ini terlalu menyakitkan baginya.

Kedua tangannya terkepal disisi tubuhnya. Dia menggigit bibirnya kuat-kuat, menahan teriakan dan geramannya yang rasanya sangat ingin ia keluarkan sekarang.

Perasaan Jennie terluka ketika dia bisa melihat bagaimana Jongin sangat terkejut ketika tahu isi hati Jennie yang sebenarnya. Dan, dia merasa sakit ketika tahu jika Jongin pasti merasa bahagia karena dia bisa menarik Jennie kedalam permainannya.

Pria itu berhasil menjadikannya lelucon, menertawakannya setelah berhasil memerangkap dirinya.

Oh, jadi Jongin juga bisa tahu, kalau Jennie hanya seorang wanita polos dan naif, juga bodoh.

Dia tidak memiliki harga diri.

Itulah Jennie, yang ada dibenak seorang Choi Jongin sekarang.

Dan Jennie juga sadar, dia tidak bisa lagi menjadi seorang Kwon Jennie yang sama. Dia akan melupakan jati dirinya yang sesungguhnya, yang berulang kali dikhianati, yang berulang kali harus merasakan rasa sakit dan terluka seperti ini.

Jennie tidak mau lagi memiliki hidup seperti ini.

Tangannya perlahan meraih saku bajunya, dan menemukan benda tajam,mengilat,nan kecil itu yang kini dapat dia lihat dengan jelas.

Silet yang ada ditangannya itu tampak terlihat menawan dikedua matanya.

Jennie memperhatikan benda kecil itu dengan tatapan kosong. Dia terus saja melihat silet itu, sampai tidak sadar kalau benda itu bahkan sudah berada tepat di kedua matanya.

stayingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang