35

477 64 47
                                    

Bagian ketigapuluhlima dari cerita. Sekali lagi, ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!

***

Hari ini, tampaknya bisa dinobatkan menjadi hari tersial bagi seorang Lee Chanyeol.

Saat dia baru saja menaiki mobilnya, tiba-tiba saja pria itu mendapatkan panggilan telepon dari ibunya, Dara, yang mengatakan jika tadi, Chaeyoung mendatangi rumah mereka dengan berkata kalau ia ada janji dengan Chanyeol, namun terpaksa pulang lagi karena Dara sudah memberitahukan jika Chanyeol harus pergi kerumah sakit untuk mengantar Naeun dan Lisa.

Barulah pria itu sadari, jika saat ini ia tampaknya sudah melakukan kesalahan yang cukup fatal.

Dia melupakan janjinya untuk mengajak wanita Choi itu jalan bersama.

"Sial."

Mau tidak mau, Chanyeol langsung saja tancap gas untuk pergi menuju rumah Chaeyoung, agar ia bisa menemui wanita itu.

Sungguh, Chanyeol benar-benar lupa jika ia ada janji dengan Chaeyoung. Karena dia merasa khawatir dengan keadaan Lisa dan juga tidak bisa menolak untuk membantu Naeun, maka pikirannya bahkan tidak sempat untuk mengabari Chaeyoung.

"Dia datang kerumah saat kau sudah pergi. Aku merasa dia sangat berharap bisa jalan bersamamu. Aku sudah menjelaskan padanya, namun sepertinya dia cukup sedih."

Tidak.

Bukan ini yang Chanyeol mau.

Dia tidak mau membuat Chaeyoung sedih dan kecewa atas apa yang lagi-lagi menjadi kesalahannya.

Dengan cepat, ia berusaha memfokuskan pandangannya pada jalan raya dihadapannya, dengan doa didalam batinnya agar ia bisa bertemu dengan Chaeyoung secepatnya.

Dan Chanyeol harap, Chaeyoung bisa memberikannya kesempatan lagi.

***

"Noona, hati-hati."

Jennie menatap Hyunjin dengan kesal dan berusaha menjauhkan tangannya dari tangan Hyunjin.

"Aku bisa sendiri. Jangan membantu aku."

"Kau bilang begitu malah membuatku semakin khawatir." Balas Hyunjin, berusaha menjauh sedikit dari Jennie, namun tetap berjaga-jaga bila kakak perempuannya itu sewaktu-waktu bisa kehilangan keseimbangan.

Masalahnya, Jennie bahkan masih dalam keadaan lemah. Namun, wanita itu tetap saja nekat untuk melakukan banyak aktivitas lainnya meskipun dokter meminta untuk beristirahat.

Tapi, bagaimana bisa Jennie beristirahat jika ia mendengar kabar bahwa salah satu sahabatnya, Lisa, masuk rumah sakit?

Baru saja, Jisoo mengabarkan pada Hyunjin jika Lisa berada di salah satu bilik UGD karena mengalami demam tinggi dan pingsan sehingga dilarikan kerumah sakit. Ketika ia memberitahukannya pada Jennie, jadilah kakaknya itu menjadi panik dan ingin bergegas menemui Lisa.

"Noona, pelan-pelan saja." Hyunjin kembali bersuara dan kali ini berhasil memegang tangan Jennie, menahan wanita itu untuk tidak terjatuh karena terburu-buru. "Kau bisa terjatuh nanti. Pelan-pelan saja..lagipula Lisa noona juga sudah sadar dan bisa pulang hari ini. Dia sudah siuman juga."

"Aku tetap harus melihatnya." Sahut Jennie. "Bagaimanapun juga, keadaannya lebih penting untuk aku ketahui secara langsung. Kalau kau tidak mau menemaniku, maka tidak perlu."

Hyunjin pun menghela nafas. Percuma saja dia berusaha membujuk Jennie kalau wanita didepannya itu selalu keras kepala. Padahal Hyunjin hanya ingin membantu Jennie, tapi tampaknya Jennie tidak bisa melihat maksud baiknya tersebut.

stayingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang