Bagian keduapuluhtujuh dari cerita.
Sekali lagi, ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!***
"Kau baik-baik saja, nak?"
Sehun menatap sosok yang baru saja melontarkan pertanyaan itu padanya, dan kemudian hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Iya, appa."
Dongwook mengangguk saja, dan setelahnya, ia diam membiarkan Sehun kembali sibuk dengan adonan kue didepannya.
Saat ini, sepasang ayah dan anak itu tengah sibuk dengan kegiatan mereka membuat kue bersama, demi menghabiskan sisa hari libur Sehun.
Sehun bilang, ia memutuskan untuk menghabiskan hari liburnya dengan berada di rumah Dongwook. Puteranya itu bilang jika dia sangat merindukan Dongwook makanya memutuskan kemari.
Namun, Dongwook tetap tahu, jika bukan itu sebenarnya alasan Sehun berlibur kemari.
"Bisakah kau membantuku?"
Dongwook menatap Jessica didepannya yang tampak tengah memohon padanya, membuat raut wajah pria itu pun jadi mengeras seketika.
"Kau berbuat sesuatu yang membuat Sehun menjadi marah padamu?"
Jessica hanya bisa menghela nafas. "Aku tahu aku salah, tapi tetap saja...sekeras apapun aku berusaha, aku tetap tidak bisa menahan diriku. Ini pertama kalinya aku bisa merasakan suatu perasaan baru pada seseorang, tapi...apakah aku harus mengorbankan perasaanku ini?"
Dongwook menatap Jessica, tidak percaya akan tiap maksud dari perkataan mantan isterinya itu.
"Jadi bagimu, Sehun bahkan tidak lebih penting dari perasaan jatuh cintamu yang konyol itu?"
Jessica hanya bisa bungkam dan menunduk sedalam-dalamnya, tahu jika Dongwook saat ini benar-benar tepat sasaran.
"Aku..."
"Kau mau tahu sesuatu?"
Dongwook menyenderkan tubuhnya. Kedua matanya pun mulai menatap Jessica dengan teliti dan serius, meski rasanya sekarang dia sangat ingin murka.
"Aku menyesal pernah jatuh hati dan menikahimu."
Pria itu memejamkan kedua matanya. "Kau terlalu naif, mengatakan jika aku bukanlah seorang sosok appa yang baik untuk Sehun. Namun, disini pun kita bisa melihat dengan jelas, jika kau sendiri...bukan sosok eomma yang baik untuk Sehun, dan bukankah kau yang menghancurkan keluarga kecil kita? Kau...penyebab semua ini. Karena dulu, kau egois soal pekerjaanmu. Dan sekarang, kau juga egois dengan perasaanmu sendiri."
Dongwook kembali membuka kedua matanya, menghela nafas, berusaha meredakan amarahnya dan menekannya dalam-dalam.
"Cobalah buka kedua matamu lebar-lebar, dan coba untuk mengenal puteramu. Tidakkah kau tahu bagaimana beratnya Sehun menghadapi semua ini? Tidakkah kau tahu jika dia adalah korban dari keegoisanmu ini?!"
Jessica mendongak dan kemudian menatap mantan suaminya itu dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Dia menggigit bibirnya, merasakan pedih ketika lagi-lagi, Dongwook berhasil memojokkan dirinya.
"Aku menyerah pada hak asuh Sehun, karena bermaksud memberimu kesempatan, Jessica."
Jessica menatap Dongwook, tidak mengerti akan maksud pria itu, sementara Dongwook sendiri kembali mengeluarkan suaranya.
"Dari kecil, pernahkah kau menyiapkan sarapan untuknya?"
Jessica terdiam.
"Dari kecil, pernahkah kau sekali saja membacakannya dongeng sebelum tidur, mengantar dan menjemputnya dari sekolah, ikut dalam tiap lomba yang ia ikuti untuk mendukung dan menemaninya, atau pernahkah kau...mendekapnya dan menenangkannya ketika ia ketakutan dan mendapat mimpi buruk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
staying
Fanfictionhubungan mereka menjadi rumit dikala perasaan serta masa lalu ditambahkan kedalamnya. jadi, apa yang harus dilakukan Jisoo, Jennie, Chaeyoung, Lisa, Junmyeon, Chanyeol, Sehun, dan Jongin kedepannya? 09/07/2020 BLACKEXO xoxorchlxoxo