38

487 56 41
                                    

Bagian ketigapuluhdelapan dari cerita.
Sekali lagi, ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!

***

Chaeyoung melangkahkan kedua kakinya disepanjang lorong sekolah. Kedua matanya hanya memilih fokus dengan langkah kakinya sendiri tanpa mau repot-repot untuk melihat kesekelilingnya, termasuk Sooyoung yang berada dibelakang wanita itu yang harus terpaksa mempercepat langkahnya juga.

"Ya! Bisakah kau berjalan yang pelan saja, hah?!" Sooyoung pada akhirnya merasa jengah dan menarik tangan Chaeyoung dengan cepat, membuat wanita Choi itu berhenti dari langkahnya dan kini menatap Sooyoung.

"Lebih cepat kita sampai diruang guru, maka lebih cepat juga kita bisa istirahat."

"Tapi, kedua kakiku rasanya mau copot!" Sooyoung menggertak kearah Chaeyoung. Wanita Park itu pun menunduk sebentar sembari memijat sedikit pergelangan kakinya. "Kau seperti orang kesetanan, tahu tidak?! Daritadi, kita sudah menuruni anak tangga tapi kau berjalan sangat cepat! Aku tidak bisa menyamai langkah kakimu!"

Chaeyoung hanya diam sembari melirik Sooyoung dengan malas. Menurutnya, Sooyoung terlalu berlebihan. Padahal, Chaeyoung rasa dia sudah berjalan sebagaimana mestinya ia harus berjalan.

Tapi memang dasarnya Sooyoung yang terlalu manja.

"Kau kembali saja ke kelas sana. Biar aku yang mengantarkan bukunya." Chaeyoung mengambil alih beberapa buku dari tangan Sooyoung dan setelahnya mengibaskan tangannya, bermaksud mengusir Sooyoung.

Sooyoung kini hanya mengerucutkan bibirnya. Padahal, dia tidak bermaksud agar Chaeyoung membawakan semua bukunya seperti ini.

"Kau serius akan memintaku untuk pergi dan kau membawakan semua ini sendirian?"

Chaeyoung mengangguk cepat. Wanita itu kemudian berjalan pergi secepat mungkin sampai tidak sempat untuk mendengarkan ocehan Sooyoung selanjutnya, membuat Sooyoung menatap temannya itu dengan aneh.

"Ada apa dengan dia? Aneh sekali.." Cibir Sooyoung pelan.

Tentu saja, menurut Sooyoung, hari ini temannya itu sangat aneh. Maksudnya, seperti bukan Chaeyoung yang sebenarnya.

Hari ini, wanita itu kebanyakan melamun. Chaeyoung yang biasanya banyak bersuara dan bercerita dengan ceria, kini sepanjang hari selalu saja duduk di bangkunya dengan earphone yang menyumpal ditelinganya. Chaeyoung bahkan tidak menjahilinya seperti biasa. Wanita itu pun cenderung jadi lebih pendiam.

Membuat Sooyoung jadi sedikit khawatir dengan wanita Choi itu.

"Yah..semoga memang dia akan baik-baik saja." Gumam Sooyoung, sebelum pada akhirnya melangkahkan kedua kakinya berbalik kearah kantin.

***

Hari ini, adalah hari para murid kembali bersekolah setelah sebelumnya mereka libur selama beberapa hari lamanya.

Kegiatan sekolah mulai kembali berjalan sebagaimana mestinya. Kebanyakan murid memang masih malas untuk kembali belajar, apalagi merasakan otak mereka terasa kosong dikarenakan selama beberapa hari ini, mereka bahkan tidak menyentuh buku sama sekali.

Setidaknya, itulah yang dirasakan oleh Jisoo.

Dia merasa otaknya sangat kosong saat ini. Jisoo bahkan lupa semua materi yang sudah diajarkan disekolah sebelumnya, sehingga kini ketika diadakan ulangan mendadak pun, kedua mata wanita itu hanya bisa pasrah saat mendapati nilai dengan angka bulat dikertasnya terpampang besar disana.

0.

Oke, Jisoo rasa ini bukan salahnya sepenuhnya jika ia mendapat angka menyerupai telur besar itu di ujiannya saat ini. Semua ini salah gurunya karena bisa-bisanya mengadakan ujian mendadak tanpa ada pemberitahuan apapun. Setidaknya, Jisoo bisa lebih mempersiapkan diri jika memang akan ada ujian, bukan?

stayingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang