25

448 61 35
                                    

Bagian keduapuluhlima dari cerita. Sekali lagi, ini hanya FANFICTION.
Happy Reading!

***

Junmyeon hanya dapat diam sambil menghela nafasnya, merasa lelah melihat sikap pria yang berstatus sahabatnya itu, yang kini tengah berjalan dengan gontai disebelahnya.

Melihat Chanyeol yang lemah seperti ini, merupakan suatu pemandangan baru baginya.

Chanyeol yang ia kenal, tidak akan pernah se-menyedihkan ini. Kalaupun karena Jisoo yang selalu saja menjadi beban pikirannya, Chanyeol bahkan tidak akan sampai bersikap seperti ini.

Pria yang ada disebelahnya ini, terasa seperti bukan seorang Lee Chanyeol.

Junmyeon benar-benar terkejut begitu tadi dia mendapatkan pesan dari Joohyun, kalau Chanyeol rupanya masih berada di lingkungan sekolah, terduduk sendirian di tengah lapangan sekolah, sembari melamun.

Awalnya tidak percaya, tapi begitu Joohyun mengirim pesan sebagai bukti jika Chanyeol memang berada disana, maka mau tidak mau, pria Choi itu langsung saja berlari cepat menuju sekolahnya untuk menjemput sahabatnya itu, yang sepertinya saat ini sedang dalam kondisi tidak waras.

Kalau dipikir-pikir, mungkin saja ada suatu masalah yang sangat membebani Chanyeol saat ini, yang mungkin tidak bisa pria itu sampaikan pada siapapun.

Tapi yang jelas, apapun itu, Junmyeon akan selalu bersedia berada disebelah sahabatnya itu.

"Tahu darimana jika aku masih berada disekolah?"

"Joohyun."

Chanyeol berhenti berjalan dan kemudian melempar tatapan tidak percayanya kearah Junmyeon. "Kau masih berhubungan dengannya? Bukankah sudah aku bilang untuk..."

"Dia mengirim pesan tentangmu. Tidak mungkin aku abaikan, kan?" Balas Junmyeon acuh tak acuh, kemudian melipat kedua tangannya didada. "Aku merasa sedih melihatmu seperti ini. Ada apa?"

Chanyeol memilih diam, dan melanjutkan jalannya begitu saja, meninggalkan Junmyeon yang lagi-lagi menghela nafas lelah, karena Chanyeol malah meninggalkannya.

"Pasti bukan soal Jisoo, kan?"

Chanyeol berdecak. "Kau sangat ingin tahu rupanya."

"Hm, melihatmu saat ini seperti orang tidak waras tentu saja membuatku penasaran." Sanggah Junmyeon. Pria itu mulai memasukkan kedua tangannya disaku jaketnya dan dengan sedikit menengadah keatas sana menghadap langit, kembali mengeluarkan suaranya dengan pelan.

"Apa...soal Eunwoo?"

Chanyeol berhenti berjalan. Kedua matanya segera beralih pada Junmyeon dan langsung saja menahan pergerakan pria Choi itu.

"Kau...tahu darimana?"

"Kau pikir, selama ini Jisoo tidak mengatakan semuanya padaku?" Balas Junmyeon. Pria itu pun menatap Chanyeol dan setelahnya menepuk bahu Chanyeol. "Kau tidak bisa memendam semua ini sendirian selamanya. Kau bisa mengatakan semuanya padaku, kau bisa percaya padaku, Chanyeol-ah."

Keheningan pun menyelimuti keduanya. Chanyeol masih saja diam menatap Junmyeon, begitupun sebaliknya.

Semenit kemudian, Chanyeol hanya dapat menghela nafas lalu berujar dengan lirih.

"Meski begitu, aku masih merasa menyesal."

"Kau tahu?" Chanyeol kemudian terkekeh kecil. "Meski berusaha melupakan, nyatanya aku tetap tidak bisa. Ketika dihadapkan kembali pada kenyataan yang ada, rasanya aku hanya bisa diam seperti orang yang bodoh. Aku tidak bisa berbuat apa-apa dan cenderung menyalahkan diriku sendiri karena kehilangan Eunwoo."

stayingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang