Chapter II

374 42 17
                                    

Uri Aegi | musim gugur

Sederet pertokoan tertata rapi di kawasan sana, tidak terlalu padat namun lalu-lalang cukup ramai. Kang Seulgi mempersilahkan Bae Joo-hyun keluar lebih dulu dari dalam sebuah toko buah, ia membawakan semua kantong belanjaan umpama seorang ratu dan sang pelayan.

"Hmm apa aku semacam pesuruh-mu?"

"Geure.. Seulgi-ya tolong suapi aku strawberry nya. Aaa~"

"Arrasseo.. Arra.."

Timpal Seulgi meladeni celotehannya, memasukkan sebuah strawberry segar kedalam mulut Irene.

"Tsk hahaha"

Tanda rambu merah menyala menggantikan lampu hijau dipersimpangan jalan yang mulai menggelap. Kendaraan sepeda motor ataupun roda empat sudah seharusnya berhenti berjalan saat peraturan itu digalakkan. Orang-orang mulai melangkah ke sebrang jalan, semua tampak baik-baik saja.

Seulgi yang berjarak dua meter didepan Irene segera menepi keatas trotoar, ia buru-buru merogoh tas untuk mengangkat panggilan berdering sembari menjulurkan tangan pada Irene. Selang beberapa detik sebelum lampu merah berakhir, sebuah motor melaju kencang dari arah berbeda namun sejalur dengan langkah keberadaan Irene.

Belum sempat menyadari hal itu, Irene masih fokus berjalan kearah depan mencoba meraih jari-jari Seulgi. Beberapa orang sadar akan adanya bahaya yang mengancam keselamatan Irene dan mencoba memberi aba-aba sebisanya. Wanita itu tertegun sesaat – ketika ia mengubah pandangan matanya kearah yang dimaksud, dengan erat telapak tangan kecil itu seolah membuat tameng pada bagian perutnya dari sebuah kemungkinan.

Berharap keajaiban terjadi detik ini juga, Irene membalikkan badan. Kang Seulgi refleks menjatuhkan ponsel dalam genggaman, tangan nya mencoba meraih Bae Irene namun kejadian itu lebih cepat dari gerak Seulgi.

TTTIIIINNN!!! SRAAAAKKK

Terdengar jelas suara decitan roda diatas jalan saling bergesekkan. Bagaimanapun cepatnya menghindar, tetap saja tubuh Irene terhantam keras karena bertubrukkan dengan aspal jalanan.

Pengendara tak bertanggung jawab itu ikut terjatuh namun segera bangkit untuk melarikan diri. Satu dari dua mobil polisi yang berada dalam antrian lampu merah yang berbeda pun membanting stir serta menyalakan sirine, mereka bergegas mengejar sang pelaku sementara itu beberapa polisi setempat mulai berdatangan berusaha mengamankan tempat perkara kejadian sembari memanggil ambulans.

Anyir tercium diantara cairan merah yang menguar dibalik tubuh Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anyir tercium diantara cairan merah yang menguar dibalik tubuh Irene. Cincin indah yang tersemat dijari wanita bermarga 'Bae' tersebut tak luput dari lumuran darah luka-lukanya. Mata itu terjaga setengah sadar meski dalam keadaan cukup mengkhawatirkan.

"Eo.. nni, Mian.. Mi-Mianh, aaah otokeeee.. Yyak!! Ppalli ppalli!! Tolong Ire-, kakakku!! D-dia sedang hamil!! Cepat panggilkan ambulans!!"

Kang Seulgi merasa sangat bersalah karena begitu ceroboh meninggalkan unnie nya berjalan sendirian dibelakang. Tak henti-henti air mata itu berderai menggenggam erat jari-jari Irene yang dingin dan bergetar.

Salah satu petugas kepolisian baru saja tiba, ia nampak terbelalak sekalipun masker hitam menutupi sebagian wajahnya. Dengan sigap pria itu membawa ibu yang tengah mengandung ini berlari - diikuti Seulgi menuju mobil kesehatan begitu tiba dilokasi.

Sejenak sebelum tubuhnya dibaringkan, Irene menatap sorot mata sang polisi yang terlihat tidak asing baginya. Polisi itu menatap sesaat sebelum pintu mobil tertutup rapat dan mulai melaju.

"Eonni, kau harus kuat!! bertahan kumohon.. Aku ada disisi mu. Jebal"

Begitu inginnya Irene mengutarakan sesuatu, dengan terbata-bata ia menitikkan air mata.

"Sseul-gi-ya.. ba-yi ku.."

Pendengaran serta pandangan Irene samar-samar menggelap.

"Eonn- Ya-yah?! Buka matamu, kau bisa dengar aku?? Eonni.. Eonni!!"

Suara sirine ambulans terdengar merdu memecah kebisingan kota malam itu. Irene tak percaya hal ini akan terjadi pada dirinya.

 Irene tak percaya hal ini akan terjadi pada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict | © Life of the City by L a m o


Gimana-gimana-gimana nih readeul ? *jiah read-eul

Makin penasaran sama kelanjutan nya kah?? untuk yang bias nya Irene maapkan kubuat begini, tapi ini baru awal siap-siap dah kalian *smirk*

Jangan lupa komen nya ya sahabat, kalo writer-nim mendengar reaksi, keluh-kesah serta pesan-kesan readeul sekalian terhadap isi ceritanya itu excited gimana gitu rasanya :')) *apalagi kalo dikasi vote, boleh banget itumah wkwk

parkmaw 🌹

ANNYEONG: BEST MISTAKES [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang