Sweet Killer | awal musim dingin
Dalam lamunannya, tiba-tiba ponsel Irene diatas meja berdering. Kang Seulgi bergegas membawa smartphone tersebut pada pemiliknya.
"Eonni~ Ada panggilan masuk!!"
"Dari siapa?"
"Bang-ul yang-bae-chu Appa. Haa? Nuguui?"
T-taehyungie??!
Tak percaya, seakan doanya terkabul detik ini juga.
"Oo?! Ayah Kubis kecil?" anggut Irene.
Aah.. Bangul-bangul? Haha
Seulgi hanya terkekeh kecil dengan nama kontak Taehyung diponselnya.
"Tunggu disitu! Jangan berlari. Ini, cepat angkat. Jangan terlalu lama diluar nde? karena cuaca semakin dingin. Aku menunggu didalam arrachi?"
"Gumawo" binar Irene yang hanya dibalas deretan gigi besar Seulgi.
TAP
"Yeobseo.."
"Ye-Yeoboseo" ragu Taehyung.
"Chagi-ya apa ka-"
"Jeosonghaeyo Noona, aku baru menghubungi mu lagi malam ini.." memotong perkataan lawan bicaranya.
"G-gwaenchana.. Bagaimana kabar mu disana? baik-baik saja? Pekerjaan? Pasti tidak nyaman berada ditempat seperti itu. Telepon – internet, aku juga mendengar katanya sangat sulit untuk menemukan jaringan disana"
Timpa Irene dengan tumpukkan pertanyaan.
"Aku baik-baik saja, maaf karena telah mengkhawatirkan mu. Aku bekerja keras meskipun sangat sulit, sunbae selalu berusaha membimbingku dengan baik"
Entah mengapa jawaban Taehyung terkesan 'seadanya' dan tertutup bagi Irene.
"Syukurlah.. tidak apa jika mengalami kesulitan, lambat laun kuyakin kau akan semakin baik untuk kedepannya. Asalkan bersungguh-sungguh, sabar, konsisten, kemudian yang paling penting adalah mencintai pekerjaan mu. Dan akupun yakin, tidak lama lagi kau pasti akan mendapatkan promosi benar? Kabarku disini baik.. Dia juga tumbuh dengan sehat didalam sini. Tendangan nya semakin kuat, kurasa dia menyukai sepak bola sama seperti Appa nya. Tidakkah kau merindukan Kubis kita?"
Semburat indah kembali merekah.
"Taehyung-ah, Dr. Son tidak mau memberi tahukan jenis kelaminnya jika kau tidak mendampingi ku kembali saat pemeriksaan selanjutnya nanti. Kuharap kau segera pulang untuk menemui kami.." rungut Irene.
Tak ada respons.
Bukan tak merespons, hanya saja tiga emosi berkecamuk dalam hati Taehyung kala ini. Ada rasa bahagia yang tidak bisa dipungkiri, kesal sekaligus kecewa yang muncul secara bersamaan. Sangat rumit.
"Kau masih mendengarku? Yeobseo?! Kim Taehyung??"
"Nde. Ye-Noona. Sebenarnya.. ada hal penting yang ingin ku bicarakan"
"Katakan saat dirumah nanti. Akan ku masakkan semua makanan lezat yang kau suka. Eotte?" antusias.
"T-tidak! Tidak usah repot, aku tidak ingin membuatmu kesusahan" elak Taehyung.
"Hum? Wae geurae? Aku baik-baik saja Tae, nan gwaenchana-jeongmal"
Sebenarnya Irene merasa ada yang aneh pada sikap Taehyung kali ini. Segan dari awal pembicaraan serta gaya bicara yang terkesan agak formal, berbeda dari biasanya. Ah mungkin hanya perasaannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNYEONG: BEST MISTAKES [Ongoing]
ChickLit[Trailer tersedia] Sekelumit kisah Bae Irene. Wanita Daegu yang mencoba peruntungannya menjadi seorang model. Sebagai pribadi yang lugu, pertemuan dengan sang kekasih membawanya kedalam kisah pelik nan haru. Potongan kejutan yang Tuhan suguhkan sung...