Sendiri Malam | musim semi
Dingin nya malam menyertai getir kehidupan yang detik ini Irene jalani. Tubuh yang lemas tak Ia hiraukan, rasa bersalah nya jauh lebih kuat dari apapun.
Tanpa berbekal sesuatu pun yang membebani tubuh, Bae Joo-hyun berjalan menelusuri gelapnya malam diantara ramai titik-titik lampu yang terlihat indah dari kejauhan. Melihat derai air mengalir dari mata sang Ibu saja sudah cukup membuat hatinya hancur. Di sepanjang jalan yang mulai sepi Irene menangis tersedu-sedu meratapi nasibnya. Ia berharap dapat menghilang dari permukaan bumi saat ini juga.
Ditutupi masker, topi dan hoodie serba hitam, seorang pria bertubuh tegap nampak mengikutinya dari belakang. Layaknya seorang professional, ia itu begitu handal menyembunyikan lekuk tubuhnya dari pandangan Irene.
Apa yang sebenarnya dia lakukan sendirian malam-malam begini?
Sayup-sayup terdengar racauan Irene yang setengah sadar setelah mencoba menenggak beberapa gelas soju. Pria itu terus saja mengamati dari kejauhan seperti ingin memastikan sesuatu.
"Jeongmal mianata eomma, aku berusaha tidak mengecewakan dan melakukan apapun agar kau selalu bangga. Tapi apa yang telah ku lakukan kini? Menghancurkan segalanya.. haruskah aku mengikuti saran mereka dan memulai hidup seperti dulu lagi??"
"Bukankah itu kejam? mereka jahat!! Sungguh jahat.."
"Kim Taehyung brengsek!! Bocah itu, bahkan dia tidak ada disaat-saat sulit ini! Bagaimana bisa hanya aku yang menanggung semuanya sendiriaaaan. Nappeun-saekkiyyaaaa.."
Joohyun-ah jebal. Kalau mabuk seperti itu orang lain bisa berpikir macam-macam serta melakukan hal apapun kepadamu ck.. Pabo yeoja, kau lupa kau kini siapa? lagi pula masalah apa yang membuatmu kacau seperti itu, Ahh membuat khawatir saja..
Irene beranjak dari tempatnya menuju shelter bus terdekat. Berjalan sendirian ditengah malam dengan keadaan setengah mabuk, menjadikan alasan pria itu tetap mengikutinya dari belakang.
Dua orang laki-laki muda hidung belang dari arah berlawanan mencoba menggoda Irene.
"Hei Noona.. Tidak kah menakutkan jika berjalan sendirian saat malam?"
"Mau ku antarkan pulang?"
"Shireo!! Aku benci laki-laki.. datang kapan saja, menuntut apapun kemudian menghilang seenaknya"
"Uuh, sad girl ternyata huahaha"
"Noona, tinggalkan saja pria bodoh yang menyia-nyiakan wanita cantik seperti mu"
"Tapi aku mencintainya.. otokeee huhuhu"
"Aigoo, memangnya setampan apa dia sampai membuatmu menjadi budak cinta seperti ini uh?" meladeni wanita yang tengah mabuk itu dengan tengilnya.
"Benar! Dia itu sangat tampan, seperti member BTS, V. Kau tahu? tapi kadang aku benci. Karena dia si egois menyebalkan dan kekanak-kanakan"
"Pergilah dari sisinya, pria seperti itu sungguh tidak akan berguna. Kau jangan khawatir, masih ada satu pria tampan baik hati yang bersedia menjadi masa depanmu"
"Siapa itu?"
"AKU!! HUAHAHAHAHH" dengan percaya dirinya.
"Auugh, kau ini bicara apa bocah tengik, KHAA!!"
PLETAKK
Irene mengeplak kepala nya.
"Argh! appooo, aish!!"
"Enyah dari jalanku! Bahkan kau tidak seujung jari kukunya pun, ch" melanjutkan langkah disusul mereka.
"Mmmwo? Ch, haha-HAHAHA, sudah jelas rahang dan hidungnya palsu! Dia tampan karena operasi!! Lebih baik aku, aku tampan ada apanya!!"
"Apa ada nya.." sang kawan meluruskan.
"Ah, maja!!"
"Yyah!!! Berhentilah meracau, kau pasti mabuk. Pulanglah!! Look at you, now look at him~ uh! Look at you, now look at him~ uh! Taran-ran-ran, yeah!!" berdendang ria menirukan koreo How You Like That milik BLACKPINK.
"Aiguu~ Kau yang mabuk Noona hahaha.."
"Changkkamman!!" menghentakkan sepatunya.
"'Look at you, now look at him~' Ungg.. apa aku tidak salah lirik? Look at who?? Him? Yya-ya-yah~ Just me! Only me, Heisn 'there!! Benarkan?? W-h-o you're guys? " *naon sih Ren? :")
"We?? Nan- We areu- we-eumh w-" kikuk keduanya yang ragu menggunakan bahasa Inggris.
Tiba-tiba Irene meletakkan jari telunjuknya didepan bibir sembari menyipitkan mata. Wajahnya jelas memerah akibat soju membuat ia semakin melantur.
"Sst-sst! And guys.. Who Iam?? Hahaha" *doi keknya mabok beneran dah xD
"Tsk jeongmal, kau kacau sekali"
"Molla!! Asal kau tahu, kekasihku tampan sejak lahir, minggir kalian jelek!! Ush ush"
"Wah jinjja, berani sekali dia" mereka melirik satu sama lain.
1..2..3
HAP
"Omo, lepas!" kedua laki-laki tengil itu kompak menggenggam lengan Irene dengan kuat.
"YYAH!!"
BRUGH!!
Jung Haein membentak, dengan cepat melepas serta memisahkan Irene dari tangan mereka. Pria ini pun tak segan menendang keduanya hingga tersungkur kejalanan.
"Pergilah.." kedua remaja itu terbirit lari ketakutan karena perlakuannya.
"Gwaenchana??" merubah suara, Haein mendekati Irene yang terduduk ditrotoar jalan.
Irene mendongak, samar-samar wanita itu mengamati bentuk alis dan matanya, tiba-tiba ia mencoba menarik penutup wajah yang terpasang disana.
HAP -SET
"Uh?!" sontak membuat masker Haein tersingkap, ia segera melarikan diri.
Tidak jauh dari lokasi tersebut, rupanya Haein tetap berada disana. Mengawasi dengan sembunyi-sembunyi sembari mengikuti Irene. Tak lama wanita itu berhasil membawa dirinya menaiki bus rute terakhir yang ada.
Ia menghentikan laju bus tersebut disebuah kompleks yang familiar bagi Haein. Irene mengakhiri perjalanan nya kedalam sebuah rumah, Haein memastikan Irene masuk kedalam sana dengan selamat lalu kemudian pergi dari tempat itu.
Flashback IV OFF
Pict | © A Piece of Your Mind by tvN Drama
*ada scene komedi dikit, lucu ngga si? gaje ya? :')
hm yodala.. :(
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNYEONG: BEST MISTAKES [Ongoing]
Romanzi rosa / ChickLit[Trailer tersedia] Sekelumit kisah Bae Irene. Wanita Daegu yang mencoba peruntungannya menjadi seorang model. Sebagai pribadi yang lugu, pertemuan dengan sang kekasih membawanya kedalam kisah pelik nan haru. Potongan kejutan yang Tuhan suguhkan sung...