Dugaan | musim gugur
DRRRRT!
Suara ponsel bergetar, pop-up muncul sebagai notifikasi pesan masuk.
Dari : Kang Seulgi
Unnie, jika tidak ada kendala kupastikan aku akan tiba di Daegu sore ini,
paling telat jam 7 malam.
Tidak usah membalas pesannya,
jangan keluar untuk membeli banyak makanan.
Duduk manis di sofa, sambut saja aku dengan pelukan hangat yang penuh senyuman,
Arrachi? Papai~
"Tsk, anak ini.. tingkahnya masih seperti manager ku saja. Seenaknya mengatur kapan datang dan pergi"
Irene terkekeh kecil membaca pesan dari Seulgi.
"Hum.. Seulgi Imo akan segera datang, apa yang seharusnya kita persiapkan? Maja, kita keluar menghirup udara segar sembari membeli beberapa cemilan, Kajja~" bicara pada janinnya.
07:00 PM
DING-DONG~
Suara bell berbunyi, nampak wajah Seulgi memenuhi LCD kecil disamping pintu masuk rumah Irene.
"Taehyung-ssi, Baechu-eonni!! Disini Seulgi-ya!! Kang Seulgi!!" seru wanita berusia 26 tahun tersebut.
"Oh?! Sudah sampai?"
Irene terperangah, mendongakkan pandangan dari sofa lalu menahan masa tubuhnya. Ia bergegas membukakan pintu untuk Seulgi.
CEKLEK, NIIIT
"Annyeong~~ Eumhh, body mist aroma mawar putih?" memeluk bagian atas tubuh Irene erat-erat, pertanyaan Seulgi dibalas anggukan.
"Kau baik-baik saja memakai wewangian saat hamil?"
"Tidak apa.. lagi pula aku suka, baunya lembut seperti pewangi downy hehe"
"Hmm.. Perlakuan spesial ini bukan untukku kan? bukan karena aku datang hari ini kaaan??" dengan percaya dirinya, memincingkan mata.
"Tsk" terkekeh kecil.
Hngg.. Pasti karena Taehyung. Waah akan tidak nyaman jika berada dalam situasi ini, aku tidak mau jadi nyamuk disini huhuhu, otokke.. apa aku pulang lagi saja?! tapi aku baru saja sampai.. ah sial
Irene menggiring Seulgi masuk lebih dalam lagi namun Seulgi melangkah dengan ragu sembari menengok kesegala arah. Sedikit salah tingkah melihat Seulgi yang celingak-celinguk mencari keberadaan Taehyung, kekasihnya.
"Wae?" tanya Irene.
"Apa sebaiknya aku pulang saja?"
"A-ani-yyah, gwaenchana.. Taehyung sedang berada diluar. Tinggalah barang beberapa saat, aku tidak sekejam itu pada mantan manajer ku yang baru saja tiba dari jauh, hehehe"
"Aaah seharusnya kau memberi tahukan ini dengan membalas pesan ku.." rutuk Seulgi.
"Kau sendiri yang menyuruhku untuk tidak membalas" timpal Irene.
"Oh benar. Hehe.. Serius tak apa?"
"Iyaaa, ayo cepat duduk. Aku pegal berdiri lama-lama seperti ini" mengelus pinggangnya sendiri.
"Aaah, baik jika kau memaksa. Cha~ Kubis kecil! Lihat yang Imo bawa? Ramyeon kesukaan Ibu mu~ duduk lah cepat duduk, hati-hati.. hehehe"
Seulgi membantu Irene diikuti dirinya sendiri - mendaratkan tubuh pada sofa berwarna custard yang menghiasi sebagian ruang tengah tersebut.
Detik demi detik berlalu, dua sahabat ini hanyut dalam senda gurau mereka malam ini.
"Eonni, kau tau? Lalisa Manoban"
"Ah nde partner baru mu, wae?"
"Saat bekerja dia tidak bisa diam dan sulit diatur, lama-lama aku bisa darah tinggi jika terus-terusan begini. Juga, permintaan nya banyak sekali. Sesekali berbicara bahasa Thailand, sesekali bahasa Internasional. Dia pikir aku sebodoh itu apa, tidak mengerti saat mengumpat pada kami!"
"Memang kau tidak mengerti bahasa Inggris bukan?" celetukkan Irene membuatnya tertampar.
"Aaah eonni kau samanya menyebalkannnn"
Entah tegukkan gelas keberapa soju itu masuk kedalam kerongkongan Seulgi. Pipinya memerah.
"Yyah, berhenti minum. Kau mulai mabuk, letakkan gelasnya!" seru Irene.
"Anyi, one more juseyo~ okay?"
"Hish.. Dengar, setiap orang pasti mempunyai karakter yang unik dan berbeda. Apalagi dia, dengan latar belakang budaya yang pasti berbeda seperti kita. Bersabarlah, kupikir begitu banyak potensi dalam dirinya. Kau hanya belum mengenalnya lebih dalam. Pasti kalian akan lebih baik dikemudian hari. Percayalah.."
"Ahh molla~ Aku merindukan mu disetiap pekerjaan ku, huhuhu otokke.."
"Hm.." dengus Irene sambil tersenyum.
"Kau.. tidak merindukan pekerjaan mu? 'Model Bae'"
"Aku?" menatap serta mengelus perutnya yang buncit.
Aku ingin fokus pada satu titik saat ini Kang Seulgi..
"Ma-ja-hoahm!! Huft, Eonni mataku rasanya berat sekali.."
Seulgi menggeleng lalu menepuk kepala dua kali, tak lama monolidnya terpejam.
"Kang Seulgi, Yyah yyah.. kau tertidur? Haish. Sudah kubilang jangan minum terlalu banyak, Aigoo, bagaimana kau menyetir sendiri jika seperti ini? Seulgi-ya! Ireona! Ppali ireonaaa~ Ya-Seulgi-yya"
Irene menepuk-nepuk ringan pipi Seulgi, keadaannya kini setengah sadar.
"Kau kejam sekali. Sebentar saja.. tidak akan terlalu lama aku janji, hoammm" melanjutkan kembali tidur, dasarnya Kang Seulgi. Si peminum yang tidak tahu batasan diri.
Beberapa jam kemudian Seulgi terbangun dari tidur singkatnya, ia mengecek ponsel dan menyadari sudah terlampau larut untuk bisa pulang sendirian mengendarai mobil pribadinya. Irene terlihat lelap tidur sendirian dalam kamar yang pintunya tak sengaja tidak tertutup rapat. Tentu Seulgi juga tidak tega jika harus membangunkan nya untuk pamit pulang malam itu.
Sembari melihat-lihat isi kulkas guna mencari pereda pengar, Seulgi menerka-nerka keberadaan pasangan sahabatnya, yaitu Kim Taehyung.
Aneh sekali rasanya, Baekhyun maupun aku sangat jarang melihat Taehyung dikantor maupun event lainnya diluaran sana. Apa dia bekerja ditempat yang jauh? Bukankah ia akan kembali malam ini kerumah, mana buktinya? Kurasa ada yang ditutup-tutupi. Sepertinya aku harus mencari alasan agar bisa menggali lebih dalam tentang ini. Bukan karena hal lain, tentu saja karena aku hanya peduli pada Eonni! Jika dipikir-pikir, Baechu eonni ku yang polos itu memang terlalu baik untuk seorang Kim Taehyung si playboy cap dua kelinci..
Pict © sweet intoxication | Source : twitter.com/Seulrene_HK 190328 ICN (cropped)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNYEONG: BEST MISTAKES [Ongoing]
ChickLit[Trailer tersedia] Sekelumit kisah Bae Irene. Wanita Daegu yang mencoba peruntungannya menjadi seorang model. Sebagai pribadi yang lugu, pertemuan dengan sang kekasih membawanya kedalam kisah pelik nan haru. Potongan kejutan yang Tuhan suguhkan sung...