ANNYEONG: BEST MISTAKES [Ongoing]

Chapter VIII (pt.2)

Fetal Distress | musim dingin

"Putri anda mengalami kondisi dimana kemungkinan janin kekurangan oksigen didalam kandungan. Kurangnya istirahat dan stress berat bisa jadi pemicu utama yang mengakibatkan keadaannya berlangsung demikian"

Semakin menjadilah amarah dalam hati Haein kala mendengar tuturan dokter barusan.

"Disamping itu, komplikasi pada pasien terjadi karena adanya riwayat benturan pada perut sehingga.." menghela nafas dalam.

Jujur, hal yang paling Wendy benci menjalani profesinya sebagai dokter spesialis kandungan adalah ketika dihadapkan dengan situasi seperti ini. Keadaan dimana dengan berat hati ia harus mengatakan,

"Hingga bayi pasien meninggal dalam kandungan.."

DEGH

Tak ada kata yang sanggup mulut Jihye ucap. Bagaimana bisa tiba-tiba ia harus menelan mentah-mentah kabar duka yang menimpa putri pertamanya setelah sekian lama tidak bertemu?

"Beberapa jam yang lalu seharusnya Joohyun-eommonim mendapatkan penanganan serius akan hal ini. Dengan begitu janin didalam kandungan mungkin saja masih bisa terselamatkan. Namun pasien tidak mengenali kejanggalan tersebut dan baru menyadari saat ia mengalami pendarahan.." lengkap diagnosisnya.

Semua terdiam.

"...Bagaimana dengan kondisi ibunya dokter?" buka Haein.

"Dia belum sadarkan diri, keadaan pasien masih lemah dan shock tentunya. Untuk saat ini, biarkan dia istirahat sampai menunggu dirinya siuman. Saya meminta pasien dan keluarga sesegera mungkin memutuskan pilihan prosedur kelahiran untuk bayi yang meninggal dalam kandungannya. Pertama secara normal menggunakan induksi, dengan tanda kutip jika kondisi pasien memungkinkan dan pilihan kedua, yaitu dengan operasi caesar. Kita tidak bisa menunggu lebih lama karena akan mengakibatkan resiko yang lebih lagi jika menunda penanganan"

Lagi-lagi terdiam.

"Pada akhirnya, ia pun harus bisa kuat untuk menerima keadaan ini.. Jadi, saya harap kalian lekas untuk mengambil keputusan" tambah Wendy.

"Baik.. Akan kami pertimbangkan.." Haein mewakilkan Jihye mengiyakan saran Dr. Son.

"Saya menyesal tidak bisa berbuat banyak, kami turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya.."

Wendy menurunkan pandangan seraya berlalu meninggalkan Jihye yang terkulai lemas dalam lenggutan Haein.

Lampu tindakkan menyorot tepat dihadapan pembaringan Irene. Dr. Son mulai melakukan prosedur yang tidak jauh berbeda dengan proses melahirkan bayi hidup seperti biasa. Induksi membuat Irene mengalami kontraksi dengan tingkat sakit yang berlipat daripada ibu melahirkan normal tanpa metode tersebut.

Empat jam yang lalu, dengan terpaksa Seo Ji-hye menuturkan pernyataan menyakitkan yang harus diterima suka atau tidak suka. Kesedihan terdalam dirasa telah melewati ambang batas yang mampu membuat seorang Bae Irene tercenung beberapa lama diatas kasur persalinan. Keinginan masa kecil dan dewasa yang pernah ia ungkapkan kepada Jihye tidak berubah meskipun sebatas gurauan belaka. Irene benar-benar ingin merasakan 'sensasi' menjadi seorang ibu yang sesungguhnya, merupakan kebanggaan tersendiri bagi sebagian ibu jika mereka bisa melewati kelahiran secara normal. Dan Tuhan seolah berbaik hati mengabulkan permintaan tersebut, tubuh itu secara berkala mendapat sumber kekuatan kembali untuk bisa melakukan persalinan secara normal seperti yang diharapkan. Meski pada kenyataannya kalian semua tahu, ia harus melahirkan bayi laki-laki yang sudah tak bernyawa dari dalam rahimnya.

Dalam proses yang cukup memakan waktu, wanita berkulit putih ini mencoba menjalani semua dengan tegar seakan terlihat baik-baik saja.

Eunggh.. Neomu appa..

Sesekali mencengkram erat dan melenguh kesakitan alih-alih berteriak-teriak seperti orang gila. Tak jarang senyuman diselingi air mata menghiasi wajah teduh ibu muda ini mengingat masa-masa sulit yang telah banyak ia lalui bersama calon anaknya-pun mengingat dosa-dosa terhadap sang bunda.

"Eomma.." lirih Irene menatap dalam ibunya.

"Hum?.."

Membenarkan selang oksigen yang tersemat, menggenggam erat jari-jari Joohyun - sesekali mengelus hitam rambut, setia mendampingi si sulung.

"Apakah.. ini doa yang Tuhan kabulkan, karena aku sering berkata ingin menghilangkan nya?.."

Pict | source : medicprocorp.com/ceo-message

Malam semua :)
Maapkan kubuat Irene begini, yang sabar ya kalian :')
Votenya jangan kelewat ✅
Terimakasih! @parkmawrr