ANNYEONG: BEST MISTAKES [Ongoing]

Flashback VI (pt.2)

Bad Pillowtalk | musim dingin

08.00 AM

Alarm dari ponsel Taehyung berbunyi membisingkan pagi, Irene termenung diujung tempat tidur. Nampaknya ia bangun sebelum smartphone itu berbunyi.

"Ughhh~"

Lelaki itu melenguh sambil tersenyum, jari-jarinya mencoba mematikan sirine tersebut dengan mata setengah terbuka yang masih dibiarkan samar-samar. 

Entah mengapa perasaannya begitu bahagia, tidurnya terasa hangat dan sangat nyaman malam ini. Beberapa detik setelah mengucek mata, ia memastikan apa yang dilihat adalah benar. Seorang wanita berbalut bathrobes tengah duduk membelakangi nya.

No-Noona?  sepagi ini - di kamar ku?? 

"A-ash kepalaku.." tidak jadi membangunkan diri.

Laki-laki itu mencoba mengingat-ingat kejadian semalam.

T-tunggu.. Sebenarnya apa yang dia.. 

DEGH.

Taehyung terperanjat ditambah saat melihat keadaan dirinya yang hanya tertutup selimut tebal tanpa sehelai pakaian pun.

Mengapa aku.. Irene-ah.. I-Ini gila.. Aku pasti sudah gila!! Tidak mungkin..

Ia menggulung selimutnya berlutut dihadapan Irene.

"B-bae-Irene, Noona-Bae.."

Hidung dan kelopak mata wanita itu memerah, kedua tangannya mengepal - mencengkram perut bagian bawah.

W-waeyo? Mengapa dia menangis? A-apa dia kesakitan??

"G-gwaenchana? Appa??" 

Arrrggh pertanyaan macam apa itu, kenapa harus aku tanyakan hal itu. Tentu saja, dasar bodoh!!

Rajuk Tae dalam hati.

"Ngg- t-tidak. Maksudku- mengapa kau disini. Dikamar ku. Sepagi ini?!" canggung Tae membelokkan pertanyaan yang ia lontarkan sebelumnya.

Sejenak Bae Irene memandang Kim Taehyung yang se-naif itu untuk kemudian tercenung kembali karena tidak percaya dengan dirinya yang sekejap ikut membodoh seperti laki-laki ini dalam semalam.

Joohyun-ah.. Ada apa denganmu, tidak pernah kau sebodoh ini..

"N-noona.. Kumohon jawab aku, semalam kita- m-maksudku, benarkah kita.." menggaruk frustrasi.

Ash.. Jebaaaal Tae, haruskah kujawab?!!

Wanita itu mulai sesegukan, kedua telapak tangannya menutupi wajah.

"Otokhae.." ucap Bae parau.

GLEK.

Matilah kau Kim Taehyung.. Yyaaaaakkk!! Apa yang telah kau lakukan pada anak orang laiiiiin!!!

"Otokhaeeee!!!" pekik Irene bertanya 'bagaimana' untuk kedua kalinya. Berusaha memukul laki-laki yang tengah terombang-ambing perasaannya itu - menjadi semakin tak karuan.

Pikiran Taehyung sudah berlari kesana-kemari membayangkan lebih banyak hal sulit daripada membahagiakan untuk kehidupannya dimasa depan. Tentu saja. Usianya sangat muda, dia masih mengupayakan diri, ada tradisi keluarga yang mengikatnya. Meskipun melakukan dengan wanita yang dicintai, bukan berarti ia bisa se-gegabah itu apalagi dengan yang belum tentu menjadi jodohnya. Sungguh, bukan itu tujuan Taehyung.

Tidak.. Shireo.. Tidak boleh.. Andhweeeeee

"TIDAK MUNGKIN!!" bentakkan Taehyung membuat Irene kaget dan sedikit ketakutan.

"M-mianhae.."

Mengingat hal bodoh yang terjadi semalam, Taehyung yakin pasti bukan karena kemauan mereka. Ia masih tidak percaya apalagi dirinya yang tidak benar-benar bisa mengingat dengan jelas jika sedang dalam keadaan mabuk.

"Noona, seharusnya kau berusaha menahanku, itu yang selama ini kau lakukan bukan?? Selalu mencegah untuk tidak melakukan hal-hal aneh yang terkadang tidak bisa terkontrol oleh diriku sendiri"

Aish jinjja.. Ini benar-benar memalukan..

"T-tapi, mengapa sekarang kau malah-" 

Irene bergeming mendengarkan ocehan Taehyung yang terkesan menyalahkan dan itu hanya membuat tangisannya semakin menggema. 

Molla Tae.. Aku tidak tahu!!!

Berbeda dengan Taehyung yang begitu panik, Irene lebih memilih melanjutkan ratapan akan perbuatan diluar batasnya. Pagi itu keduanya disibuki oleh penyesalan-penyesalan tak bertepi.

Percayalah, kesepakatan dibawah pengaruh alkohol sungguh konyol. Perkara menaruh harapan dan janji, siapa yang tahu - apa yang akan terjadi dikemudian hari? 

Siapapun akan selalu menyesal diakhir. Karena jika diawal namanya bukan penyesalan, melainkan pendaftaran.

Pict | source : www.aanyalinen.com/ will-100-cotton-shrink 

Malam Readeuls, 

Voment juseyo !  🙂🤍

parkmawrr