Chapter VI

180 20 29
                                    

Berhentilah ! | akhir musim panas

"AISH JINJJA, OTOKKE!! YYA YYAHH"

JOOHYUN-AH?!!

Derap langkah seorang pria berpakaian casual semakin mengilat, atensi nya hanya berfokus pada dua objek berbeda jarak yang cukup jauh dari jangkauannya. Ia melintas ke sisi lain jalan berusaha menghentikan laju sebuah sepeda yang melesat kencang menuju arah Bae Joohyun berada.

"MENYINGKIR DARI JALAAAAN!!"

Oh? Seperti ada yang berteriak..

Irene merasa salah dengar, ia memilih melanjutkan kembali perjalanannya ditemani beberapa tracklist instrumen klasik yang masih berputar pada smartphone, selaras dengan perangkat yang tersemat di kedua telinganya.

"YYAHHH!! AWAS!!"

GRAB-

"WOAAAAA"

SSRRAAAKKK

Bersama si pengendara, pria penyelamat itu ikut terseret dan terpelanting ketepian. Suara hantaman sepeda featuring pembatas jalan dapat terdengar dengan jelas sehingga memancing Irene untuk melihat kebelakang.

BRAKKK!!

"OMO?!!" Irene tampak panik dan berusaha tetap tenang agar tidak ada orang yang mengenalinya saat itu.

Pria tadi mencoba bangun dari atas jalan untuk memastikan keadaan Irene dari kejauhan. Hidung bangir miliknya tergores, bibir terluka, lengkap dengan bagian pelipisnya yang belum terlihat memar akibat hantaman siku sang pengendara.

Ya Tuhan, apa yang barusan terjadi?! Apakah mereka baik-baik saja??

Wanita yang tengah berjalan santai menikmati suasana sore dipinggiran jalur pedestrian itu cukup terkejut menyaksikan insiden tersebut. Ia hanya terlambat menyadari bahwa sisi kiri tubuhnya nyaris tertabrak jika saja pria tersebut tidak dengan segera menghalau pengendara sepeda yang terlihat tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya dengan baik.

Karena jarak yang cukup jauh dibelakang, dengan ragu-ragu dan penuh kekhawatiran Bae Irene berjalan mendekati mereka berdua.

"Yyah! Kau!!"

Pria itu meraih kerah baju si pengendara erat. Alih-alih menghawatirkan keadaan tubuhnya, ia lebih memilih mengintimidasi laki-laki pengendara tersebut dengan tatapan mematikan untuk dimintai jawaban.

"Siapa yang menyuruhmu" bisiknya.

"Bb-bwo? A-a-ani"

"Cepat katakan!!" wajah pria itu semakin memerah menyeringai lawan bicaranya.

"Apakah Kim Tae-"

"Ch-Chogi.. Astaga?! Haein-oppa??"

Irene memotong pertanyaan interogatif pria itu, lebih-lebih terkejut karena yang didapatinya ternyata sang sahabat.

"Hyun-ah. Kau tidak apa kan??"

"J-jeosonghaeyo. Aku ti-tidak tau apa maksud anda Tuan. Rem nya tidak berfungsi dengan semestinya.. Aku sendiri panik saat mengetahuinya, aku minta maaf Noona, ini murni kecelakaan. Tolong lepaskan aku Tuan, kau hampir mencekik ku"

"M-maaf? Naega?" keheranan.

"Dia hampir menabrak mu dari belakang"

Aish, jinjja. Pria ini menakutkan sekali, apa dia seorang intel? Suaminya? Tentara? Polisi?? Kurasa dia bukan orang biasa. Matilah aku, sepeda bodoh! Sial sekali aku hari ini aufh!!

ANNYEONG: BEST MISTAKES [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang