Dengan atau Tanpanya | musim semi
Kabut asap mengepul diantara barisan meja dan kursi makan kedai sederhana milik keluarga Irene. Seo Ji-hye selaku penerus usaha keluarga nya terlihat sibuk menata berbagai macam saus sebagai pelengkap menu-menu andalan mereka.
Meskipun tidak terlalu besar, kedai itu selalu ramai dikunjungi saat waktu tertentu seperti jam makan siang. Rasa khas masakan yang tidak ditemukan pada kedai-kedai lainnya menjadikan tempat ini sebagai opsi favorit bagi mereka pencinta makanan tradisional Korea.
Irene yang sedari tadi membersihkan kaca diluar, terlihat membelakangi sorotan cahaya matahari pagi. Warna coklat pada kornea matanya terlihat jelas, rambut hitam ponytail itupun seakan berubah warna menjadi lebih terang. Lengannya berusaha menutupi terik sinar matahari, pandangan nya sedikit terbias, Irene masuk kedalam kedai dengan sedikit sempoyongan.
"Ah.. Kepalaku.."
"Hyun-ah, cuci tangan mu dan segera makan!!"
Teriak Jihye mengintip Irene yang sedang duduk – dari dalam dapur.
"Ndee!!"
Ugh, aroma disini terlalu menyengat. Jangan lagi, Arrgh jebaaal..
Indra pembau itu menjadi meningkat berkali-lipat lebih sensitif dari biasanya. Rasa mual dalam perutnya tak tertahan. Ia berlari menuju wastafel memuntahkan cairan bening yang tak begitu banyak.
"Omo?! Gwaenchana?? Apa kau sakit?? Kau pasti kelelahan karena perjalanan semalam. Lihat wajahmu, pulang dan istirahat lah. Bawalah bekal lalu makan.. Eomma akan sangat sibuk hari ini dan Yerim tidak bisa pulang lebih awal. Baik-baiklah dirumah"
Jihye menepuk-nepuk ringan punggung Irene.
"Eomma, aku baik-baik saja. Nanti malam aku akan datang lagi kemari untuk membantu kalian. Mianhaeyo.."
9:00 PM
Jarum jam menunjukkan angka 9 malam waktu setempat. Setengah jam sebelum kedai ditutup, Jihye mebiasakan pelayan untuk tidak menerima pesanan baru guna segera membersihkan seluruh ruangan juga membereskan meja last order yang masih berantakkan.
Satu-dua pelanggan masih terlihat santai menikmati makan malam mereka, dua orang gadis muda masuk melewati pintu utama yang menimbulkan suara lonceng ketika digerakkan. Beberapa pasang mata memastikan keduanya bukan datang dari daerah ini, terlihat dari busana yang mereka kenakan, berkelas, simple namun begitu elegan.
"Ahjussi!"
"Mandu. Bawakan aku seporsi mandu.. Eonni?"
Jennie menyilangkan lengannya dibawah dada.
"Tidak, kau saja.."
Jisoo mendengus kecil menatap singkat adiknya yang seakan membuka celah untuk memulai masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNYEONG: BEST MISTAKES [Ongoing]
ChickLit[Trailer tersedia] Sekelumit kisah Bae Irene. Wanita Daegu yang mencoba peruntungannya menjadi seorang model. Sebagai pribadi yang lugu, pertemuan dengan sang kekasih membawanya kedalam kisah pelik nan haru. Potongan kejutan yang Tuhan suguhkan sung...