DUAPULUH [PERHATIAN]

45.7K 2.7K 260
                                    

Saat kamu dapat dengan mudah menemukan dia dalam ribuan orang. Tapi, mempertahankannya tak akan semudah menemukan.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

"To bukan nya mau pulang?" Tanya Keisya saat Dito masih saja diam dikamarnya apalagi setelah kedatangan Senja.

"Gak jadi" kata Dito cuek.

Sedangkan Keisya mengangjat bahunya tak peduli.

"Sya gue bener-bener min--" kata Senja dengan wajah bersalahnya.

"Gue gak mau bahas" kata Keisya ketus.

'Sya tahan lo gak boleh keliatan lemah disini' teriak batin Keisya.

"Oke, sekarang lo makan dulu ya Sya" kata Senja lalu mengambil mangkuk bubur yang tadi ai bawa.

"Gue gak laper"

"Sya jangan gitu dong,, makan ya Sya sesuap aja" bujuk Senja.

"Gue gak laper" keukeuh Keisya.

"Bocah" kata Dito dingin sambil menatap kearah lain.

"Iya kalo gue bocah kenapa?" Tanya Keisya dengan menaikan suaranya satu oktaf.

Senja yang tadinya duduk disamping Keisya diatas ranjang langsung bangkit dan menghadap Dito.

"Dit lo balik aja" suruh Senja dengan suara pelan namun masih terdengar oleh Keisya.

Keisya memalingkan wajahnya, sungguh sakit hatinya. Mengapa mereka tidak mengerti apa yang saat ini Keisya rasakan.

"Gue takut lo kenapa-kenapa" kata Dito lalu memegang kedua bahu Senja.

Senja tak enak dan melirik kearah Keisya.

"Haha, gue gak sejahat itu" kata Keisya sinis.

"Udah deh pulang sana" suruh Senja, karena takut bila akan terjadi keributan.

"Oke gue balik" kata Dito langsung pergi begitu saja tanpa berpamitan kepada Keisya.

Lagi-lagi hatinya terasa begitu sesak.

Setelah Dito pergi Senja kembali duduk.

Hening, suasana sungguh canggung. Keisya tak nyaman.

Ada kerinduan dihati Keisya, dan tidak menyangka saat Senja yang selalu ada disampingnya kini menjauh, sejauh mungkin. Bukan artian jarak tapi rasa sakit dihati Keisya yang tidak bisa sedekat dulu.

"Gue siap mundur demi lo" kata Senja memecahkan keheningan.

Keisya langsung menatap Senja tak mengerti. "Mundur?"

"Ya kalo gue rela menjauh dari Dito kalo itu yang lo mau"

"Semudah itu lo bilang kaya gitu?" Tanya Keisya tak menyangka.

"Sya gue mau lo bahagia"

Keisya menarik nafasnya agar tidak emosi. Ia tak mau melakukan hal fatal.

"Apa lo bisa menjauh dari Dito?" Tanya Keisya namun kali ini dengan suara biasanya tidak ketus.

"Gue,, gue usahain demi lo" kata Senja ragu.

"Kalo lo ragu gak usah" kata Keisya lalu tersenyum.

"Gue gak ragu Sya" Senja berusaha meyakinkan Keisya.

"Lo lupa gue udah kenal lo lama Ja"

"Gue harus gimana?" Tanya Senja frustasi.

"Jalani aja, gue udah gapapa. Gue ikhlas, lo berhak bahagia Ja" kata Keisya memaksakan senyumannya.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang