ENAMPULUH SATU [FLASHBACK]

16.7K 1.3K 793
                                    

Cukup. Lebih baik kita pisah, karena aku yakin itu adalah jalan yang terbaik.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

*Flashback On*

"Ji, perasaan kamu sama Senja gimana?" Tanya Keisya pelan-pelan.

Fajri mengerinyitkan dahinya. Cukup lama Fajri diam dan membuat Keisya penasaran.

"Kamu tau, aku berjuang untuk mendapatkan hatinya dari lama. Aku sangat mencintainya, maaf ya Sya--" kata Fajri lalu memberi jeda dalam perkataan nya.

Entah mengapa hati Keisya terasa begitu sakit mendengar perkataan Fajri. Apa Keisya sudah mulai mencintai pria dihadapannya ini.

Fajri menggenggam kedua tangan Keisya dan menatapnya dalam. "Sya dari dulu aku selalu tertuju pada Senja sampe aku gak sadar ada wanita yang sangat sempurna yang aku lewatkan hanya untuk Senja, yaitu kamu. Andai aku bisa memutar waktu, dimana kita awal masuk SMA, andai saat itu yang aku liat itu kamu bukan Senja, mungkin sekarang kita gak pernah merasakan sakit ini, kita gak akan berada diposisi sulit seperti ini"

Keisya hanya diam menatap Fajri dalam. Menunggu Fajri mengatakan kata selanjutnya, Keisya tak ingin memotong entah mengapa mendengar Fajri berbicara membuat Keisya nyaman untuk selalu mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Fajri.

"Aku heran kenapa didunia ini ada kata andai. Kadang aku berpikir kata andai hanya untuk membuat kita merasa semakin menyesal, semakin sakit. Tapi, kata andai tak pernah bisa lepas dari hidup ini karena semua orang selalu menggunakan kata andai, walaupun tau percuma mengatakan andai semuanya tak akan bisa terjadi atau terulang"

"Tapi, aku bersyukur tanpa mengenal Senja aku gak akan ada disini sama kamu" kata Fajri sambil tersenyum menatap Keisya.

"Kalau kamu tanya gimana perasaan aku sama Senja? Gak ada yang berubah Sya. Sama seperti perasaan kamu kepada Dito, aku bisa lihat pancaran mata kamu saat menatap Dito yang kadang buat aku sakit"

Keisya yang mendengar perkataan Fajri seolah menusuk hatinya. Ternyata melupakan itu tak semudah yang diucapkan. Jujur, benar kata Fajri hati Keisya masih sama.

"Tapi, jangan salahin diri kamu. Aku sakit hati wajar karena kamu pacar aku. Tapi, aku gak marah. Karena kita sama, kita disini sama-sama berjuang untuk saling melupakan. Bukan, bukan melupakan lebih tepatnya menggantikan. Sulit untuk buat kamu lupa sama Dito, begitu pun kamu. Tapi, kita akan mudah untuk bisa menggantikan posisi dihati kita"

"Sya, saat ini kamu berhasil menggantikan Senja dalam hidupku. Asal kamu tau yang selalu ada dalam pikiran ku itu kamu. Saat kamu gak bisa dihubungin, aku khawatir walaupun aku pernah bilang itu sama kamu. Karena kamu punya batasan dan privasi, aku ngerti. Sya, dari awal aku gak pernah memaksakan. Kalau kamu gak kuat dengan semua ini, aku lepaskan kamu Sya. Jika kamu ingin kembali pada Dito, aku rela asalkan kamu bahagia"

Keisya menggelengkan kepalanya entah mengapa air matanya sudah jatuh begitu saja.

"Loh ko nangis" kata Fajri lalu mengusap air mata yang jatuh dipipi Keisya dengan tangannya.

"Sya aku melepaskan mu bukan berarti aku gak cinta sama kamu. Entah kapan rasa ini udah muncul dihati aku menggantikan posisi Senja. Awalnya aku ragu saat aku benar-benar mencintaimu. Tapi, aku liat kamu nangis kaya tadi didepan aku rasanya sakit Sya. Sakit banget lebih sakit saat menolak aku hehe" kata Fajri terkekeh. Keisya yang sedang serius langsung memukul lengan Fajri.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang