LIMAPULUH LIMA [PRINSIP]

31K 2.1K 821
                                    

Jangan percakan hatimu padaku, karena aku takut pada akhirnya aku tak bisa menjaganya.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Keisya dan Fajri baru saja sampai didepan toko kue milik Rani. Keadaan didalam cukup ramai.

Sejak perkataan teman-temannya Fajri melihat Keisya hanya diam saja. Tak berbicara seperti biasanya.

Keisya pun turun dari motor Fajri dan memberikan helm yang ia pakai pada Fajri. Fajri pun membuka helm nya nsmun tidak turun dari motor melainkan menatap Keisya dalam.

Keisya mengangkat kedua alisnya lalu darinya mengerinyit seolah menanyakan ada apa.

"Masih mikirin yang tadi?" Tanya Fajri masih terus menatap Keisya.

"Hemm sedikit" kata Keisya sambil mengedikan bahunya acuh tak acuh.

"Sya aku gapapa, kalo mau mau nemuin Dito. Lagian untuk sekarang Dito lagi butuh kamu" kata Fajri tersenyum meyakinkan Keisya.

"Tapi aku nya yang gak mau. Jangan paksa aku ya Ji, aku udah ambil keputusan ini. Dan aku pun gak mau buat kamu kecewa terus" kata Keisya dengan tatapan sendu.

Entah mengapa mendengar perkataan Keisya hati nya menghangat, senyumnya terbit tanpa diminta. Dengan gemas Fajri mengacak rambut Keisya.

"Kebiasaan banget" kesal Keisya.

"Hehe" Fajri hanya terkekeh lalu merapikannya. "Tapi, serius Sya aku gapapa ko" lanjut Fajri disela-sela merapikan rambut Keisya.

"Tuh kan mulai lagi deh, aku kan gak mau Aji... Jangan paksa aku, jawabannya tetap sama aku gak mau. Intinya aku udah berprinsip buat gak berhubangan dengan Dito. Dan kamu gak bisa maksa aku lagi" kata Keisya sambil menatap Fajri tajam.

"Oke oke aku gak akan maksa, dah yu masuk aja" kata Fajri lalu turun dari motornya dan menggandeng Keisya masuk kedalam toko.

Keisya dan Fajri tersenyum ramah pada pelayan yang berpapasan dan menyapa mereka.

"Penuh banget gak ada yang kosong" kata Keisya sambil melihat tak ada meja yang kosong.

"Sya tumben banget kamu ke toko" kata Rani yang baru saja keluar dari salah satu pintu yang ada di toko.

"Bunda" kata Keisya langsung menyalimi Rani diikuti Fajri dibelakang Keisya.

"Eh ada nak Fajri" kata Rani ramah.

"Iya tante"

"Ke atas aja yu, disini terlalu rame" kata Rani lalu berbalik dan masuk kembali.

Keisya menganggukan kepala lalu menarik tangan Fajri agar mrngikutinya.

"Bunda mau sama Ayah. Jadi kalo bunda tinggal gapapa ya" kata Rani masuk kedalan ruangannya mengambil tas lalu keluar kembali.

"Tumben, mau kemana?" Tanya Keisya.

"Ada keperluan, dan kayanya bunda gak akan balik lagi ke toko. Jadi kalian kalau butuh apa-apa ada bu Rumi, tinggal bilang aja ya" kata Rani.

"Siap Bunda"

"Nak Fajri tante titip Keisya ya" kata Rani kepada Fajri.

"Pasti Fajri jagain tante" kata Fajri tanpa ragu.

Rani menatap Keisya lega "Tante percaya sama kamu. Ya udah Bunda pergi dulu ya" kata Rani lalu bergegas untuk pergi.

"Hati-hati bunda" kata Keisya dan Rani hanya tersenyum.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang