Cinta sama teman itu beda. Jangan pernah menghubungkan keduanya, karena keduanya memiliki peran masing-masing.
AUAH
-febiyollafn☁️☁️☁️
Saat ini Keisya dan Rena sedang berada didepan gerbang sekolah menunggu Reno yang akan menjemput mereka.
"Sya" panggil Rena kepada Keisya yang fokus kepada hpnya.
"Hem" dehem Keisya tanpa mengaluhkan tatapannya dari hp.
"Lo lagi ngapain sih?" Tanya Rena penasaran karena dari tadi Keisya sibuk dengan hpnya.
"Gak ada" kata Keisya langsung menyimpan hpnya kedalam saku rok sekolahnya.
Rena menganggukan kepalanya saja tak mau memperpanjang. "Oh iya minggu ini beres ujian kita kumpul yu sama yang lain" ajak Rena.
"Emm, kayanya gue gak bisa deh" kata Keisya berpikir sebentar.
"Loh tumben Sya" kata Rena karena biasanya Keisya selalu bersemangat bila berkumpul dan tak pernah nolak.
"Lo tau gue ada batasan, sekarang gue udah memilih untuk bersama Aji"
"Bukan berarti lo sama Fajri lo lupa sama temen lo?" Tanya Rena tak mengerti dengan sikap Keisya akhir-akhir ini yang terkesan menghindar.
Sebenarnya Rena hanya mencari alasan saja nebeng pulang bersama Keisya. Rena merasa kehilangan sahabatnya itu.
Angga bisa saja menjemput Rena toh Dito juga dijemput oleh orang kepercayaan om Dani. Tapi, memang alasan Rena saja ingin mengobrol dengan Keisya.
Kemarin-kemarin setelah bermain di rumah Fajri, Keisya sulit diajak berkumpul.
Awalnya Rena mengajak untuk kerumah Dito, tapi Keisya menolak dan Rena dapat memakluminya. Lalu diajak berkumpul ditempat biasa Keisya juga menolak bahkan susah dihubungi.
Rena yang khawatir dengan keadaan Keisya pun mengajak Keisya untuk belajar berdua. Tapi, tetap saja Keisya menolak.
Sulit ditebak, itu lah yang menggambarkan Keisya saat ini.
"Udah deh Ren gak usah dibuat masalah. Lo juga bohong kan kalau Angga gak bisa jemput, gue udah tau"
"Salah gue bohong karena gue cuma khawatir sama sahabat gue yang tiba-tiba berubah ini! Salah Sya?"
Belum sempat Keisya menjawab mobil Reno datang dan terparkir didepan mereka.
Keisya pun langsung masuk kedalam mobil dan langsung duduk disamping kemudi.
Rena masih diam ditempatnya. Reno membuka kaca mobilnya. "Ren kenapa malah diem aja? Masuk gak usah sungkan kaya siapa aja lo" kata Reno yang memang sudah sangat mengenal Rena.
Rena hanya menganggukan kepalanya lalu masuk kedalam mobil dan duduk dijok belakang sendirian.
Reno pun menjalankan mobilnya menjauh dari sekolah dengan kecepatan sedang. Suasana dimobil hening tak ada yang megeluarkan suaranya.
"Tumben sepi? Lo juga kenapa gak duduk dibelakang bareng Rena?" Tanya Reno kepada Keisya.
"Gak usah kepo deh om Reno fokus nyetir aja udah" kata Keisya menjawab dengan ketus. Sedangkan Rena dibelakang hanya menatap saja.
"Lo kenapa sih? Gue nanya biasa aja tuh" kata Reno marah karena Keisya memanggilnya om. Memang Reno paman Keisya tapi mereka hanya terpaut dua tahun saja.
Dan sejak mereka kecil pun sudah sepakat untuk memanggil abang. Keisya akan memanggil Reno dengan om bila Keisya sedang marah kepada Reno.
"Gak ada" kata Keisya singkat.
![](https://img.wattpad.com/cover/229199023-288-k728740.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
about us and him ✔️
Teen Fiction[CERITA LENGKAP] ☁☁☁ "KENAPA HARUS SAHABAT GUE?!!" "Sorry" "Semuanya udah terlambat, asalkan lo tau rasa sakit yang gue rasain berkali-kali lipat. Lo yang selingkuhin gue dan sahabat gue sendiri yang jadi selingkuhan lo" "Aku tau aku salah, aku min...