TIGAPULUH TIGA [PURA-PURA BAHAGIA]

39.2K 2.1K 230
                                    

Aku cuma takut, saat kita terbiasa bersama hingga lupa membedakan antara cinta dan terbiasa bersama.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

"Sya lo ada masalah sama Dito?" Tanya Dizan yang duduk tidak jauh dari Keisya.

"Hem,,, gue gak tau" kata Keisya lalu menyegir.

Dizan hanya menganggukan kepala tidak mau menayakan hal yang lebih dalam. Itu bukan urusan Dizan.

Mata Keisya kebali fokus melihat mereka berlatih dilapangan. Dito terlihat sangat mahir.

Keisya menjadi mengingat beberapa bulan lalu Dito gagal masuk grup inti disalah satu club basketnya. Sampe akhirnya Dito berada dititik terendahnya.

Keisya selalu berada disamping Dito, menemaninya berusaha membangkitkan lagi semangatnya. Namun, entah apa yang terjadi. Didetik itulah Senja dan Dito menjadi dekat. Menghancurkan semuanya.

"Sya lo gapapa?" Tanya Rena khawatir karena Keisya hanya diam"

"Awagrhh" teriak seseorang ditengah lapang.

Keisya terkejut langsung menatap kearah tengah lapang.

Semua langsung berlari mendekat kearah lapang, Keisya pun ikut berlari bersama dengan Rena.

Ada Revan yang tergeletak di lapang, Dito terus membantu memberikan pertolongan pertama pada kaki Revan yang sepertinya terkilir.

Disini Keisya terpaku menatap Dito, seolah Dito yang dulu. Dito yang selalu peduli. Bukan seperti sekarang.

"Menjauh kasih udara jangan dikerumungi" teriak Abra yang baru saja datang bersama beberapa osis yang sudah membawa kotak p3k dan tandu.

Semua orang yang tidak bisa membantu pun menjauh termasuk Keisya dan Rena.

"Semoga Revan gapapa deh. Kasian seminggu lagi tandingnya" kata Rena menatap Revan kasihan.

Keisya membenarkan perkataan Rena dan menatap Revan kasihan. Bagaimana pun ini adalah kesempatan untuk menunjukan bakat Revan setelah kemarin gagal bersama dengan Dito.

Fajri menghampiri Keisya dan Rena.

"Gimana keadaan Revan?" Tanya Keisya langsung.

"Udah ditangani, tapi tetep harus dibawa ke RS"

"Separah itu?" Tanya Rena.

"Kayanya terkilir"

"Ya ampun padahal bentar lagi event nya" kata Keisya lalu menatap Revan yang sedang ditandu menuju mobil Dizan.

"Ren ayo" ajak Angga pada Rena.

Rena pun menganggukan kepalanya. "Gue duluan ya" kata Rena lalu pergi bersama Angga.

Keisya mencari keberadaan Dito, namun nihil Dito tidak ada.

Entahlah kenapa hatinya kembali sakit, saat Dito meninggalkannya. Seharusnya sudah terbiasa, tapi kenapa ini masih terasa sakit.

"Ada gue" kata Fajri mengacak rambut Keisya.

"Tuh kebiasaan banget, rambut nya kusut gimana?" Kesal Keisya sambil cemberut.

"Gue rapihin" kata Fajri lalu merapihkan rambut Keisya.

"Emang dasarnya murah ya tetep aja murah. Udah punya tunangan juga masih aja genit" sini Dita yang melihat Fajri sedang merapihkan rambut Keisya dengan jarak yang begitu dekat.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang