EMPATPULUH ENAM [DARAH]

41.3K 2.1K 134
                                    

Andai aku bisa memutar waktu, maka aku tak ingin hari ini terjadi.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Tidak terasa hari ini adalah hari terakhir dilaksanakan event. Empat hari sudah berlangsungnya event, dan selama itu hubungan Keisya dengan Dito semakin membaik..

Setelah pembicaraan waktu itu, Dito tidak lagi terlihat murung atau berantakan. Dito lebih fokus pada pertandingannya.

Walaupun keluarga Dito masih belum bisa menerima Dito kembali.

Hubungan Keisya dan Fajri semakin hari semakin banyak orang yang tau. Begitupun dengan teman-temannya Dito mereka sudah tahu tentang hubungan Keisya, walaupun mereka masih bingung bagaimana bisa Keisya berpacaran dengan cepat setelah putus dari Dito.

"Sya brarti hari ini hari terakhir Senja dong" kata Rena sambil mengocek jus nya. Saat ini Rena dan Keisya sedang dikantin.

Keisya hanya mengedikan bahunya, "Gue udah bujuk Ayah tapi gak bisa. Bahkan pak Asep sama bu Rumi pun sekarang mereka ditoko bunda bukan dirumah lagi"

"Demi apa? Gue gak percaya kalo cuma masalah Senja aja buat mereka dipecat
" kata Rena karena tak masuk akal mereka orang kepercayaan om Kenan tidak mungkin dipecat cuma karena hal ini.

"Bukan dipecat cuma pidah kerja aja" kata Keisya meralat omongan Keisya.

"Iya-iya, trus kenapa Senja harus keluar sekolah?" Sifat kepo Rena sudah keluar membuat Keisya pusing.

"Gue gak tau pasti, cuma--"

Byurrrr

Meja Keisya basah oleh kuah baso yang panas, dan tangan kiri Keisya terkena kuah baso yang sangat panas membuatnya terasa perih.

"Awss" ringis Keisya.

Rena langsung berdiri dan menatap orang itu tajam. "MAKSUD LO APA-APAAN?!" Sentak Rena. Tanpa basa-basi Rena langsung membawa Keisya menuju toilet.

Dan melakukan pertolongan pertama dengan mengaliri tangan Keisya yang terkena kuah.

"Gila awas aja tu orang" kesal Rena saat melihat tangan Keisya yang memerah.

"Udahlah gue gapapa" kata Keisya sambil meniup-niup tangannya yang terasa panas dan perih.

"Gapapa gimana tangan lo melepuh gini"

"Udahlah jangan nambah masalah ya Ren" kata Keisya sambil mengeringkan tangannya dengan tisu.

"Gak gue gak terima, mau mereka tuh apa sih?! Gak kapok apa dia udah dikeluarin dari sekolah sama bokap lo masih aja nyari masalah"

"Dari pada ngomel mending temenin ke uks"

Rena menarik nafasnya lalu menghembuskan nya kasar dan berjalan berdampingan dengan Keisya keluar toilet.

Betapa terkejutnya saat baru saja keluar sudah ada Dito bersandar disamping pintu dan teman-temannya yang lain.

"Sya" panggil seseorang yang berlari dikoridor.

"Aku gapapa" kata Keisya menenangkan Fajri yang baru saja datang dengan berlari. Tadi saat Fajri sedang mengawasi terdengar orang berbicara Senja menumpahkan basonya dan mengenai Keisya membuat Rena marah besar.

Fajri langsung khawatir dan segera mencari Keisya.

Fajri menatap tangan kiri Keisya yang memerah. Fajri menarik tangan kanan Keisya agar mengikutinya.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang