SATU [DATANG]

94.6K 4.4K 171
                                    

Kamu itu receh. Tapi aku seneng, gak susah buat kamu tertawa.

AUAH
-febiyollafn

☁☁☁

Seperti biasa Keisya selalu dijemput oleh pak Asep, supir keluarganya yang telah dianggap saudara karena telah bekerja lama dikeluarganya.

Ya, Senja Lestari merupakan anak dari supir keluarga Keisya. Walaupun begitu Keisya tak menganggapnya rendah.

Malah Senja telah dianggapnya seperti saudaranya sendiri. Bahkan orang tua Keisya pun selalu menyamakan mereka berdua. Contoh nya saja seperti sekolah, mereka disekolahkan disekolah yang sama.

Bukan karena apa-apa orang tua Keisya memberikan hak yang sama kepada Senja, hanya saja mereka ingin melihat anak semata wayangnya bahagia. Karena hanya Senjalah yang selalu menemani Keisya saat dirumah.

Keisya Dilaga Adinata cucu dari keluarga besar, Dilaga dan Adinata. Marga yang sangat dihormati karena berpengaruh dibidang bisnis yang sudah meluas diseluruh negeri.

Namun, Keisya tetaplah Keisya gadis sederhana yang selalu peduli dengan lingkungannya. Nama belakang nya tidak berpengaruh bagi kehidupan Keisya.

Keluarganya selalu mengajarkan kesederhanaan dan sikap sosial. Jadi tak heran banyak yang mengagumi keluarga mereka.

"Sya, Senja langsung pulang aja ya" kata Senja saat baru saja turun dari mobil.

"Gak masuk dulu ja? Bu Rumi pasti didalem sekalian makan siang aja disini?" Ajak Keisya. Bu Rumi adalah asisten rumah tangga dirumah Keisya.  Sudah lama juga seperti Pak Asep suaminya.

Saat itu pak Asep telah bekerja dikeluarga ayah Keisya (Kenan Adinata), dari pak Asep masih muda hingga sekarang telah berkeluargapun tetap setia berada dikeluarga Adinata. Sampai bu Rumi istri pak Asep pun ikut bekerja.

"Gak usah deh nanti aja dirumah, pak Senja pulang duluan ya" Kata Senja dan menyalami pak Asep yang baru saja keluar dari mobil.

"Masuk dulu atuh neng, ibu pasti udah masakin" kata pak Asep menahan Senja pergi.

"Senja makan dirumah aja pak"

"Nya sok atuh"

Rumah mereka memang tidak jauh dari rumah Keisya. Lebih tepatnya itu memang rumah Ayah Keisya (Kenan Adinata). Saat itu Kenan menyuruh keluarga Pak Asep agar tinggal dirumah itu. Apabila membutuhkan sesuatu lebih mudah dan tidak terlalu jauh.

Lagian dari pada pak Asep dan keluarga ngontrak mending tinggal dirumah itu sekalian menjaga dan merawat rumah itu.

Sebenarnya rumah itu dibeli oleh Dilaga kakek Keisya. Lebih tepatnya kakek dari sang bunda Rani Putri Dilaga, dan rumah itu dibeli untuk Keisya.

Tin tin

Suara klakson dari motor besar yang baru saja memasuki halaman rumah Keisya.

Keisya sangat tau motor itu, namun ia masih tak percaya sampai orang yang menumpangi motor itu membuka helm full face nya. Keisya baru percaya kalo itu adalah kekasihnya. Dito Wijaya.

"Dito" kata Keisya tak percaya, namun tetap menghampirnya.

Dito pun turun dari motornya dan memeluk sang kekasih.

"Sya" panggil Dito sambil memeluk Keisya dengan erat.

"Kenapa gak ngabarin sih?" tanya Keisya sambil mengeratkan pelukanya seolah tak mau lepas.

"Maaf" kata Dito lalu melepaskan pelukannya dan menggenggam kedua tangan Keisya.

Dan Keisya hanya menatap Dito dengan senyuman bahagianya.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang