LIMAPULUH EMPAT [EGOIS??]

32.7K 2.2K 572
                                    

Semuanya telah berakhir. Jangan paksa untuk kembali, karena tak akan pernah bisa seperti awal.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Saat ini Keisya sedang berada didepan ruang osis menunggu Fajri yang sedang menyimpan beberapa dokumen.

Tak lama Fajri keluar dari ruang osis lalu menghampiri Keisya. "Langsung pulang?" Tanya Fajri.

Keisya diam sebentar memikirkan sesuatu, "hemm, kalo ke toko kue Bunda, boleh?"

Fajri menganggukan kepalanya dengan senyuman manis dibibirnya.

Keisya tersenyum senang lalu menggandeng tangan Fajri dan berjalan menjauh dari ruang osis.

"Seneng banget kayanya" kata Fajri sambil mengacak rambut Keisya dengan tangan nya yang tidak digandeng oleh Keisya.

"He'em udah lama gak kesana"

Fajri hanya menganggukan kepalanya mengerti.

Saat mereka ingin berbelok menuju arah parkiran, mata Keisya menatap gerombolan siswa yang menggunakan seragan yang berbeda dengan yang Keisya pakai. Gerombolan itu sudah tidak asing lagi. Siapa lagi kalau bukan Angga dan teman-temannya.

"Samperin dulu aja Sya" kata Fajri saat melihat Keisya menatap kearah luar gerbang. Fajri pun menarik Keisya untuk mendekat kearah teman-temannya.

Keisya hanya diam dan mengikuti Fajri saja.

"Eh Sya, Jri" sapa Dimas yang pertama melihat kedatangan Fajri dan Keisya.

Fajri dan Keisya menanggapinya dengan senyuman ramah.

"Tumben rame banget ada apa?" Tanya Keisya saat melihat Lisa, Shifa, Rena, Dita dan Aldi juga ada disana.

"Hari ini Dito boleh balik. Untuk sementara sampai ketemu pendonor mata" kata Angga.

"Pendonor mata?" Tanya Keisya tak mengerti karena akhir-akhir ini Keisya menutup diri dari hal yang berhubungan dengan Dito.

"Kemarin gue share digrup beritanya lo gak baca?" Tanya Dita menatap Keisya tak percaya. Padahal Keisya telah membaca pesan yang Dita kirim digrup khusus mereka.

"Udahlah mungkin Keisya gak scroll chatnya" kata Rena tak ini ada kesalah pahaman diantara mereka lagi.

"Sorry yaa" kata Keisya tak enak hati.

"Gapapa kali Sya. Kita mau jemput Dito lo ikut kan?" Tanya Angga.

Keisya berpikir sebentar lalu menatap kearah Fajri yang sedari tadi hanya diam. Fajri menatap Keisya yang sedang menatapnya, tapi Fajri hanya diam.

Keisya kembali menatap teman-temannya yang menatapnya penuh harap.

"Gue gak bisa" kata Keisya tanpa ragu. Semua teman-temannya termasuk Fajri langsung menatap Keisya tak percaya.

Kini Keisya bukan seperti Keisya. Dulu Keisya selalu saja bisa meluangkan waktunya untuk Dito dan teman-temannya, tapi kali ini Keisya seperti membentangkan jarak diantara mereka.

"Sya--?" Tanya Shifa karena Shifa tau Keisya sebenarnya.

"Gue udah ada janji sama Fajri, sorry ya"

"Lo gak adil Sya" kata Dita sinis.

Semua langsung menatap kearah Dita termasuk Keisya. Semua hanya diam menunggu perkataan Dita selanjutnya.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang