EMPATPULUH LIMA [HANYA TEMAN]

43.3K 2.4K 249
                                    

Saat ini sebagai teman saja sudah lebih dari cukup.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

"To" panggil Keisya dengan memegang pundak Dito dari belakang.

Dito berbalik dan menatap Keisya. "Sya" kata Dito lirih.

"Boleh gue duduk?" Tanya Keisya melirik tempat disamping Dito.

Dito menggeser badannya memberi tempat untuk Keisya duduk.

Sebelum duduk Keisya menatap kebelangan Rena dan Angga masih ada disana.

"Gue ganggu gak?" Tanya Keisya basa-basi karena semuanya terasa begitu canggung.

"Engga, selamat ya buat lo sama Fajri" kata Dito tanpa menatap Keisya.

"He'em thanks" kata Keisya dengan suasana yang masih canggung.

"To--"

"Gue gak mau bahas Sya" potong Dito tau maksud pembicaraan Keisya akan kemana.

"Sorry To, gara-gara orangtua gue lo jadi tinggal sama Angga" kata Keisya sambil menundukan kepalanya.

"Lo gak perlu minta maaf, lo gak salah emang gue pantes nerima ini semua termasuk Senja" kata Dito mengalihkan tatapan nya saat menyebutkan nama Senja.

"Senja?" Tanya Keisya tak mengerti.

"Gue bego banget, saat itu gue hancur saat gue gagal. Dan saat itu ada Senja yang menemani gue, bantu gue untuk bangkit. Padahal ada lo sama yang lain menyemangati gue, tapi entah gimana gue hanya menatap Senja sebagai penolong gue" kata Dito meratapi dirinya sendiri.

Keisya hanya diam. Kali ini Keisya harus menanamkan pada dirinya bahwa ia telah memiliki Fajri.

"Gue bego, gue brengsek saat gue ninggalin lo demi cewek gak tau diri"

"Maksud lo gak tau diri?"

"Setelah gue nganterin lo pulang, saat dimana lo memutuskan pertunangan. Gue nyamperin Senja dan ceritain semuanya tentang kita yang udah putus. Tiba-tiba Senja malah gak peduli, dan dia bilang bahwa dia gak cinta sama gue. Dia mau apa yang lo mau, disitu gue sadar cinta gue sama Senja pun hanya sesaat" kata Dito sambil memainkan cincin yang masih terpakai ditangannya.

Keisya terkejut saat Dito masih memakai cincin itu. "To?"

"Gapapa kan Sya? Gue cuma mau pake aja. Ini barang terakhir yang Eyang kasih buat gue" kata Dito menatap cincin itu sendu.

Keisya menganggukan kepalanya, mengizinkan Dito tetap memakai cincin itu. Itu adalah hak Dito.

"Sya, gue baru sadar saat gue masih mencintai lo bahkan sangat mencintai, kehilangan Senja tak sebanding sakitnya saat kehilangan lo. Jangan berpikir yang aneh, gue bukan mau merusak hubungan lo. Gue gak akan ganggu lo lagi. Gue cuma mau lo tau, itu aja"

Keisya sempat terkejut mendengar perkataan Dito. "To, gue ngerti ko. Begitupun dengan gue gak akan mundah untuk melupakan kenangan kita yang hampir dua tahun bersama. Tapi, gue udah memutuskan untuk berpaling ke Fajri. Fajri bukan pelampiasan gue, tapi gue mau memulai semuanya dari awal. Dan lo tetep temen gue, kalo lo butuh tempat cerita, gue siap mendengarkan" kata Keisya tersenyum tulus.

"Makasih Sya, lo baik dan lo berhat mendapatkan kebahagiaan"

Keisya menanggapinya dengan senyuman. "Maaf To" kata Keisya lalu merapikan rambut Dito.

Dito hanya diam merasakan tangan Keisya merapikan rambutnya, lalu mengelus area bawah matanya. Beberapa hari ini Dito memang kurang tidur yang membuat bawah matanta menghitam.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang