TIGAPULUH DELAPAN [BELUM LEPAS]

41.2K 2.2K 39
                                    

DIRGAHAYU INDONESIA🇲🇨

Semoga Indonesia lekas pulih yaaa,,,
Corona cepat minggat...

Udah kangen sekolah nihhh
Udah cape nugas mulu:( (ya sekolah di rumah ataupun di sekolah sama aja sih banyak tugas juga, tapi rasanya beda)

Kangen kebersamaan kelas, temen-temen yang suka pada jail. Ketawa-ketawa barenggg,,

Kalo kalian gimana?? Harapan kalian untuk Indonesia apa nihh???

Trus gimana nih tujuh belasan nya??? Daring kah atau gimana???

☁️☁️☁️

"Sya" panggil Fajri lalu mencekal tangan Keisya agar tidak pergi lagi.

"Kenapa Ji?" Tanya Keisya membalikan badannya.

"Lo jangan salah paham dulu"

Keisya mengerinyitkan dahinya bingung. "Salah paham soal apa?" Tanya Keisya benar-benar tak mengerti.

"Gue sama Senja" kata Fajri lalu melepaskan cekalan tangannya.

"Oh itu" kata Keisya biasa saja.

"Lo gak marah?" Tanya Fajri heran.

"Kenapa gue harus marah? Bukan nya itu kan yang lo mau dan lo nantikan selama ini cinta lo terbalas"

"Sya lo gak ngerti maksud gue"

"Iya karna yang gue ngerti lo masih punya perasaan sama Senja. Dan kita hanya sebatas teman Ji" kata Keisya berusaha mengingatkan.

Untuk saat ini Keisya belum bisa membuka hatinya. Ada yang harus Keisya benahi terlebih dahulu.

Keisya tak mau terlalu cepat. Takut, bila hatinya tersakiti kembali. Untuk saat ini Keisya ingin merasakan kebebasan.

"Apa salah saat gue menginginkan lo yang hapus nama Senja?" Tanya Fajri menatap Keisya dalam.

"Ji lo tau kondisi gue gimana. Dan menurut gue untuk saat ini kita cukup sebagai teman"

Fajri menganggukan kepalanya lalu tersenyum. "Oke, lo bener" Ingin rasanya Fajri memaksakan egonya tapi, ia tak mau membuat hubungannya dan Keisya malah menjauh.

"Ji lo gak marahkan?" Tanya Keisya lembut.

"Asal lo bantu gue hapus nama Senja. Lo kan temen gue, masa tega liat gue gak bisa move on" kata Fajri namun ada rasa sesak saat menyebutkan kata temen.

"Haha,,, he'em gue bantu lo lupain Senja dan lo bantu gue lupain Dito. Adilkan?"

"Oke" kata Fajri menatap Keisya semringah begitupun dengan Keisya. 'lebih adil saat kita bisa bersama Sya' batin Fajri berbicara.

"Udah, ayo lo ditunggu pelatih" kata Keisya lalu menarik Fajri.

"Ngapain pelatin manggil gue?" Tanya Fajri yang berjalan disamping Keisya.

"Karena lo ketuanya mungkin. Oh iya hari ini gue ada latihan tambahan" kata Keisya lesu dikalimat terakhirnya.

"Ko malah lemes gitu?"

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang