Jangan bahas masa lalu...
Masa lalu memang tak untuk dilupakan, tapi gak baik juga masa lalu selalu dibahas.AUAH
-febiyollafn☁️☁️☁️
"Sya ke UKS aja deh yu" bujuk Rena yang kesekian kalinya.
"Ren gak mau" kata Keisya lemah.
Rena langsung menelpelkan punggung tangannya pada jidat Keisya. "Pulang aja deh panas banget" kata Rena khawatir.
"Ren gue gapapa"
"Gapapa gimana panas gitu juga" kata Rena galak.
"Lo berdua gak kekantin?" Tanya Abra saat melewati meja Rena dan Keisya.
"Mau" jawab Keisya cepat sebelum Rena menolaknya.
"Sya lo--" ucapan Rena terpotong oleh gerakan Keisya yang langsubg berdiri menghampiri Abra dan Fajri.
"Bareng ya" kata Keisya pada mereka.
"Kuy lah" kata Abra dan mulai melangkah.
"Ren ayo" kata Keisya.
"Iya iya" kata Rena lalu bangkit dan berjalan berdampingan dengan Keisya. Dan dibelakang mereka ada Fajri yang mengikuti.
Koridor saat ini lumayan ramai, banyak yang menyapa Keisya yang dibalas dengan senyuman ramahnya.
Tak heran mereka mengenali Keisya, bagi mereka Keisya adalah sosok yang ramah dan friendly. Membuat sosoknya memiliki banyak teman.
Saat ini katin sangat ramai, semua meja sudah terisi penuh.
Kini tatapan Rena pada meja yang hanya terisi oleh dua orang yang sudah tak asing lagi.
"Mau dimana?" Tanya Fajri saat melihat tak ada meja yang kosong.
"Bareng sama mereka aja yu" kata Rena sambil menunjuk meja Dita dan Senja.
Saat ingin menolak tiba-tiba tangan Keisya ditarik tanpa ada aba-aba. Jadi Keisya tidak dapat menolak toh mereka telah berada dihadapan mereka.
Dita yang melihat kedatangan Keisya langsung menatap dengan tidak suka. Berbeda dengan Senja yang terlihat khawatir.
"Sya lo sakit ko sekolah sih?" Tanya Senja lalu menghampiri Keisya dan menempelkan punggung tangannya pada kening Keisya. "Sya lo panas banget" kaget Senja.
"Dia emang lagi sakit" jawab Rena lalu mendudukan Keisya.
"Ngapain makasain sekolah sih?!" Marah Senja karena sangat khawatir melihat wajah pucat Keisya.
"Gue gapapa" kata Keisya tersenyum meyakinkan walaupun yang dilakukannya tidak membuat rasa khawatir teman-temannya hilang. "Ji, Bra duduk aja ngapain berdiri terus" lanjutnya dan seraya terkekeh.
Fajri dan Abra pun duduk di kursi yang masih tersisa.
"Ngapain disini sih" sinis Dita tidak suka.
"Lo kenapa, liatin Keisya nya gitu amat" kata Rena menyadari tatapan Dita yang tidak suka melihat Keisya.
"Tanya sama sahabat lo itu" kata Dita ketus.
"Kalian ada masalah?" Tanya Senja.
"Gak usah dilanjutin. Kita gapapa cuma lagi salah paham aja. Gak usah diperpanjang" kata Keisya karena hari ini ia tak mau berdebat.
"Bener. Kalian kan sahabatan, gak baik berantem terus" kata Abra menengahi.
"Lo ngapain ikut campur. Pe.La.Kor" kata Dita dengan menekan kata pelakor.
KAMU SEDANG MEMBACA
about us and him ✔️
Ficção Adolescente[CERITA LENGKAP] ☁☁☁ "KENAPA HARUS SAHABAT GUE?!!" "Sorry" "Semuanya udah terlambat, asalkan lo tau rasa sakit yang gue rasain berkali-kali lipat. Lo yang selingkuhin gue dan sahabat gue sendiri yang jadi selingkuhan lo" "Aku tau aku salah, aku min...