LIMAPULUH SEMBILAN [TELAH USAI]

57K 2.4K 337
                                    

Sulit. Tapi, aku akan berjuang untuk melupakan semuanya.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Angga menatap terkejut kearah Bela. Bela bukannya pergi setelah mendengar perkataan Dito tapi malah menghampiri Dito seolah tak pernah mendengar perkataan apa-apa dari Dito.

"Ada siapa Ga?"

"Gue. Apa yang lo tau dari gue?" Tanya Bela dengan senyuman manisnya namun sayang Dito tak dapat melihat senyuman itu.

"Seperti yang lo tau. Gue selalu meminta lo dari dulu, stop berharap sama gue. Lo berhak mendapat yang terbaik. Masih banyak cowok diluar sana yang mencintai lo" kata Dito dengan tatapan mata yang masih sama fokus pada satu titik. Titik gelap.

"Lo gampang karena cuma ngomong. Gue? Gak segampang itu" kata Bela meringis.

"Bel, Dito bener lo bertahan hanya menyakiti diri lo sendiri" kata Angga.

"Apa yang kurang dari gue sampe lo segitu gak maunya?" Tanya Bela pada Dito dengan suara keras membuat teman yang berada dikelas langsung menatap mereka. Lebih tepatnya menatap Bela sinis.

"Tanpa gue jawab lo tau jawabannya" kata Dito.

"Trus kenapa lo kemarin mau sama gue? Karena ada Keisya? Lo belum bisa move on?" Tanya Bela bertubi-tubi membuat Dito emosi.

"Lo bis diem gak sih?!" Sentak Dito membuat suasana kelas menjadi mencekam.

"Kenapa lo marah. Gue bener kan?" Tanya Bela memang tidak ada takut-takutnya kepada Dito, padahal Angga sudah memberi kode untuk Bela keluar saja jangan mengganggu Dito dulu. Tapi, Bela menghiraukan Angga.

"Lo gak usah so tau?!" Kata Dito dingin namun penuh penekanan disetiap kata yang dia ucapkan.

"Ohya? Lo liat aja" kata Bela seperti menantang, lalu Bela pergi keluar dari kelas Dito tanpa pamit.

"Apa maksud nya?" Tanya Dito kepada Angga.

Angga menggelengkan kepalanya. Bego mana bisa Dito melihat Angga menggelengkan kepala. "Gak tau tapi, dia menyiratkan sesuatu" kata Angga sambil memicingkan matanya.

"Sesuatu apa?" Tanya Dito tak paham. "Jangan sampai dia ganggu Keisya lagi"

Kring kring kring..
Suara bel sekolah menghentikan pembicaraan mereka.

Seluruh siswa langsung masuk kedalam kelas karena ujian akan segera dilakukan. Dan tak lama datang pak Ivan guru yang akan membantu Dito selama berada disekolah.

"Bagaimana Dito sudah siap?" Tanya pak Ivan setelah berada disamping Dito.

"Sudah pak" kata Dito tanpa ragu.

Pak Ivan pun membantu Dito untuk berdiri dan berjalan keluar dari kelas. Karena Dito akan ujian diruangan khusus agar tidak mengganggu teman kelas yang lainnya.

☁️☁️☁️

Saat ini SMA Cahaya telah menyelesaikan ujian nya dihari pertama. Banyak siswa yang sudah pulang untuk istirahat karena besok mereka masih ujian akhir semester kembali.

Tapi, ada juga yang masih disekolah, belajar di perpustakaan, belajar bersama teman-temannya atau hanya sekedar duduk-duduk saja seperti Keisya, Fajri, Abra, dan Rena.

Mereka berempat sedang berada dikoridor sekolah duduk didepan kelas. Sambil menatap kearah lapangan melihat para siswa yang sedang bermain futsal.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang