LIMAPULUH TUJUH [PERASAAN FAJRI]

33.5K 2.2K 346
                                    

Melupakan itu tak semudah membalikan telapak tangan.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Setelah kedatangan Bela, Keisya memutuskan untuk tidak ikut mengantar Dito sampai rumahnya. Alhasil disinilah Keisya dirumah Fajri.

Keisya tidak hanya berdua dengan Fajri, tapi juga ada Angga dan Rena yang ikut. Awalnya Fajri sempat merasa heran tumben sekali Angga tidak menemani Dito. Ternyata Angga tidak suka bila ada Bela disana.

"Jri ps lah kuy" kata Angga langsung duduk dibawah.

Fajri pun mengangguki kepalanya lalu mulai menyalakan tv dan ps nya setelah itu duduk disamping Angga.

Keisya dan Rena hanya diam melihat kekasih mereka asik sendiri.

"Sya bosen" rengek Rena.

"Hem trus gimana?" Tanya Keisya bingung. Sebenarnya dirinya juga bosan.

"Jalan-jalan keliling kompleks deh yu"

"Ya udah ayo" kata Keisya "Ji aku mau jalan-jalan sekitaran kompleks. Gapapakan?" Lanjutnya kepada Fajri.

"Mau aku temenin?" Tanya Fajri langsung menatap Keisya.

"Engga usah aku sama Rena aja"

Fajri menganggukan kepalanya "Jangan lupa bawa hp, kalo ada apa-apa langsung hubungi aku"

"Iya Ajiiii"

"Ya udah ayo" kata Rena sambil menarik tangan Keisya.

"Lo gak pamit sama Angga?" Tanya Keisya heran.

"Dia udah tau juga. Iyakan Ga?"

"He'em" Angga hanya menjawabnya dengan deheman karena matanta terus saja fokus pada tv yang ada dihadapannya.

Rena dan Keisya pun keluar dari rumah Fajri. Lalu menyusuri jalanan kompleks dengan santai.

"Angga emang gitu orangnya?" Tanya Keisya.

"Ya Angga cuek, tapi sekalinya perhatian. Perhatiannya diluar batas" kata Rena lalu terkekeh.

"Tapi, lo tetep bertahan sama dia"

"Heem karena gue mencintai Angga ya karena dia Angga bukan yang lain. Angga gak seperti Aji nya lo dan Angga gak seperti Dito. Tapi, yang gue cintai cuma Angga, mencintai semua yang ada pada diri Angga" kata Rena menceritakannya dengan antusias.

Keisya hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kalo lo gimana?" Tanya Rena.

"Hem?"

"Iya lo sama Aji"

"Sulit karena diri gue sendiri. Gue gak tau, setiap kali gue liat Dito dalam keadaan yang sekarang. Rasanya gue pengen ada disamping dia terus. Tapi, gue gak mau kehilangan Aji. Makanya gue gak mau ketemu Dito, karena gue sedang meyakinkan hati gue untuk Fajri seutuhnya"

"Sorry Sya, kita memaksakan lo. Padahal lo dalam posisi yang sulit, sekarang gue dukung lo untuk sama Fajri"

"Thanks ya Ren"

"Apaan sih lo kaya sama siapa aja sih"

"Hehe iyaiya"

"Gue setuju sama pilihan lo. Tapi gue gak setuju kalo Dito sama Bela"

"Ya udahlah Bela gak kaya dulu kali" kata Keisya karena berusaha agar tidak lagi terjerumus pada Dito dan Bela.

Dulu awal Keisya mengenal Dito, ia sempat beberapa kali dilabrak oleh Bela. Disitu Keisya tau, bahwa Bela sudah mencintai Dito sejak SMP. Tapi Dito selalu menolak Bela. Bela tetaplah Bela dengan pendiriannya, bahkan dia rela selalu mengikuti dimana Dito sekolah.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang