DUAPULUH ENAM [MENJAUH]

50.2K 2.9K 101
                                    

Semuanya telah selesai.

AUAH
-febiyollafn

☁️☁️☁️

Sudah berapa kali Keisya membujuk Reno agar tidak ke rumah sakit. Reno adalah Reno sama seperti Keisya keras kepala.

Keisya pun sudah pasrah dengan nasib nya nanti. Kini mereka telah sampai dirumah sakit.

Keisya hanya berjalan lesu mengikuti langkah Reno.

Entah kenapa saat sampai didepan ruangan Eyang Reno jadi ragu, untuk memberitahukan semuanya atau tidak.

Ini menyangkut nyawa orang, Reno tau ini tidak adil bagi Keisya, tapi Reno pun harus memikirkan orang yang sedang berjuang untuk hidup nya malah Reno tambah berat bebannya.

Perlahan tapi pasti Reno mengetuk pintu ruangan dimana Eyang dirawat, pintu langsung dibukakan dan terlihat ada Dito dan tante Desi yang menjaga didalam.

"Reno, Sya masuk-masuk" kata Desi ramah. Reno dan Keisya pun menyalimi Desi sopan.

Lalu masuk kedalam ruangan eyang yang sedang istirahat.

"Gimana keadaan Eyang tante?" Tanya Reno setelah duduk di Sofa yang ada diruangan berhadapan dengan Dito.

Keisya duduk disamping Reno.

"Masih sama saja belum ada perkembangan" kata Desi sambil menatap Eyang sendu.

Semua orang sudah tau Eyang telang mengidap penyakit Jantung sudah lama. Semakin hari keadaannya pun semakin buruk.

Reno semakin berpikir untuk membongkarnya atau tidak, Reno menatap Keisya yang juga sedang menatapnya.

Keisya menggelengkan kepala, memberi kode bahwa saat ini waktunya belum tepat.

Reno menatap Dito dengan tatapan tajam, Dito yang melihat tatapan Reno kepadanya menjadi terheran-heran. Lalu menatap ke arah Keisya yang hanya diam.

"Ko pada tatap-tatapan gitu?" Tanya Desi.

Tiba-tiba hp Reno berdering, ia langsung meminta izin untuk mengangkatnya terlebih dahulu diluar karena takut mengganggu eyang.

Tak lama Reno sudah kembali lagi masuk dengan wajah kesalnya.

"Kenapa?" Tanya Keisya.

"Gue harus belik kampus, ada kelas tambahan. Gue anterin lo dulu yu" kata Reno lalu bersiap untuk mengantarkan Keisya.

Keisya pun menganggukan kepala dan hendak berdiri namun tertahan karena perkataan Desi.

"Sya, kamu disini dulu aja. Ada Dito juga yang antar kamu pulang. Lagian Reno kamu harus segera ke kampus kan?"

Reno menatap Keisya, lalu matanya menatap Dito yang sedari tadi hanya diam namun sudah membuat Reno menahan emosinya.

Keisya tersenyum kearah Reno, seolah meyakinkan tidak akan terjadi apa-apa.

"Gapapa tante, masih ada waktu ko buat mengantar Keisya saja. Lagian saya harus tetap menjaga amanah kakak ipar saya untuk mengantarkan Keisya pulang dengan selamat. Iya kan Sya" kata Reno lalu menatap Keisya dengan memberi kode agar menyetujuinya.

"Gak juga. Ayah gak akan marah kalo Keisya disini" kata Keisya sambil menahan tawa karena Reno sudah memelototkan matanya.

"Tuh, kan Ren. Tante tau kamu sayang banget sama keponakan kamu, santai aja Keisya aman" kata Desi lalu terkekeh.

"Ah-hem ya udah deh. Reno pamit tante" kata Reno lalu menyalimi Desi.

"Hati-hati ya" kata Desi.

about us and him ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang