Part 35: About Love

121 32 0
                                    

"Waah buku ajaib!" seru Rey sembari berjalan menghampiri Zara. Rey menyandarkan tubuhnya di meja yang Zara pakai. Rey terlihat penasaran dengan apa yang isterinya itu kerjakan, maka Zara pun menyerahkan buku itu kepadanya. Buku itu merupakan buku diary Zara yang juga berisi wishing list yang kini sudha mencapai 900-an wish, beberapa sudah tercoret sedangkan beberapa belum.

Rey mulai membaca satu persatu harapan-harapan Zara, terkadang ia tertawa membaca beberapa keinginan Zara yang terdengar konyol. Ekspresi riangnya kini telihat kembali datar ketika membaca salah satu harapan yang Zara tulis di pojok kiri buku. Karena penasaran, Zara berjinjit di sebelahnya untuk melihat harapan manakah yang membutnya nampak tidak bahagia saat ini.

Rupanya di sana tertuliskan: "Hidup bahagia bersama orang yang kucintai."

Harapan itu belum Zara centang. Ia bukannya lupa untuk mencentangnya, hanya saja Zara belum yakin akan kenyamanannya bersama Rey selama dua bulan ini bisa disebut dengan cinta. Zara menautkan jemarinya, menyalurkan rasa khawatir di sana, Zara takut Rey murka mengetahui semua itu. Rey menatapnya dengan tajam sama seperti tatapannya saat kali pertama perjumpaan mereka, Zara hanya bisa menunduk pasrah menantikan amarah yang pasti sebentar lagi akan menerpa.

Namun, ternyata dugaan Zara salah, bukannya amarah yang Rey berikan. Kini justru Rey menangkup kedua pipi Zara dan menekannya, membuat wajahnya lebih mirip seperti bebek ternak. Ia nampak tersenyum tulus dengan tatapan teduh seperti biasa. 

"Kenapa jadi murung begitu?" tanya Rey dengan kesibukannya menarik-ulur kedua pipi Zara.

"Aku takut kamu marah karena belum mencentang harapanku yang itu, pertanda bahwa aku memang belum mencintaimu," jawab Zara pelan tanpa berani menatap Rey. 

Rey kemudian menarik pelan tangan Zara dan membawanya menuju balkon kamar. Ia memasukkan kedua tangannya ke saku, matanya fokus menatap kemerlap bintang yang nampak setia di tengah kelamnya malam. "Lihatlah ke atas sana, Zara! Indah nian barisan gemintang dan rembulan itu."

Zara bergumam mengiyakan seruan Rey, masih ada nada kehawatiran dalam gumaman itu. Khawatir jika hubungan mereka selama dua bulan ini memburuk hanya karena insiden buku harapan tadi.

"Menurut Georges Lemaitre, mereka terbentuk dari kecelakaan dahsyat antara dua bintang besar milyaran tahun lalu. Namun, dunia memujinya bukan soal bagaimana kemunculan mereka kini berhasil melebur sehingga membentuk bima sakti yang indah ini, melainkan kekaguman atas bagaimana proses yamg panjang dan rumit itu justru bisa menghasilkan keindahak=n alam yang paripurna," jelas Rey mengawali pembicaraan.

Zara menyandarkan kedua tangan di pagar pembatas, otaknya sibuk mencerna maksud perkataan Rey, mencoba menerka-nerka arah pembicaraannya.

"Begitupula dengan cinta. Cinta bukan hanya tentang seberapa bucin pasangan mengekspreksikan perasaan mereka saat sedang mekar-mekarnya, tapi bagaimana jaan yang ditemouh untuk menggoalkan cinta itu, dan bagaimana cara mempertahankan kehangatannya agar tidak mudah lekang oleh waktu."

"Kita telah berjanji untuk belajar saling mencintai. Masalah sudah hadir atau belumkah rasa itu, tidaklah masalah. Tidak perlu dijadikan beban tentang cara apa yang harus ditempuh guna menghadirkan rasa itu, kita nikmati saja prosesnya. Anggap saja ini latihan dasar, sebelum nanti akhirnya kita menghadapi tantangan yang lebih besar, yaitu mempertahankan perasaan itu seabadi mungkin," ucap Rey tegas namun masih terkesan lembut. 

Rey tersenyum tulus di ujung khutbahnya, membuat Zara senang dibuatnya. Tak kusangka orang di hadapannya kini adalah Rey yang sama dengan Rey yang Zara temui dua bulan lalu. Pangkat laki-laki arogan yang dulu selalu Zara sematkan di samping namanya, perlahan memudar. Namun, untuk menyematkan kata cinta di samping namanya, Zara masih ragu. Setidaknya satu kemajuan Zara rasakan, yaitu tumbuhnya rasa nyaman tiap kali bersamanya. Bukankah rasa nyaman merupakan bibit dari rasa cinta? 

Bride from NowhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang