Part 3: Jembatan Keledai

300 54 3
                                    

"Satu-satunya tempat dimana sukses (succes) ada lebih dulu daribada bekerja (work) adalah di dalam kamus. Itu karena sukses berawalan S dan work berawalan W. Di luar itu semua tidak ada. Ini artinya, kamu harus bekerja dan berusaha sebelum bisa mendapatkan kesuksesan."

🍁 🍁 🍁

Riuh tepuk tangan membanjiri auditorium ketika Rey Hirano mulai menaiki podium. Di usianya yang ke 28 ini, ia sudah berhasil membangun perusahaan sendiri berikut dua puluh lima cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaannya bergerak di bidang industri mode. Beberapa merk branded lahir dari perusahaan Rey.

Selain bidang industri mode, ia juga memperluas relasinya ke bidang perhotelan. Kira-kira ada sekitar tiga puluh hotel dibangun atas nama Rey. Pencapaian yang fatastis, bukan? Tentunya berkat sumber kekayaan sebanyak itu, nama Rey menjadi semakin tersohor setiap harinya.

Audiens nampak antusias mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Rey. "Bisnis itu diibaratkan manusia yang sedang menaiki tangga, ada tahapan-tahapannya. Berawal dari titik terendah baru lambat laun naik dan naik. Untuk sampai puncak, kita harus memulai dari bawah, walau harus merangkak, terjatuh, kesulitan, namun dengan keyakinan dan etos kerja yang tinggi, puncak itu pasti akan diraih cepat atau lambat. Nah, untuk bisa naik ke anak tangga selanjutnya juga perlu tenaga, perlu metode yang tepat dan jangan lupa lapang dada dengan konsekuensi yang ada."

"Mayoritas pengusaha pemula merasa gamang seolah berada di lorong yang gelap; Mau kemana, sekarang dimana, jalur mana yang lebih instan, apa yang harus dipelajari sekarang? Sehingga tak jarang pebisnis banyak yang berhenti di tengah jalan. Alhasil banyak orang yang mendambakan kesuksesan, tanpa mau bekerja keras. Padahal, satu-satunya tempat dimana sukses (succes) ada lebih dulu daripada bekerja (work) adalah di dalam kamus. Itu karena sukses berawalan S dan work berawalan W. Di luar itu semua tidak ada. Ini artinya, kamu harus bekerja dan berusaha sebelum bisa mendapatkan kesuksesan," lanjut Rey.

Rey menghela nafas sejenak menatap satu persatu wajah para peserta yang terlihat antusias. Ia tersenyum puas telah berhasil membawa mereka masuk kedalam topik yang Rey angkat. Beberapa dari peserta sibuk mencatat, ada pula yang nampak tidak sabar menunggu kelanjutan pidato dari Rey.

"Mungkin di luar sana banyak orang berfikir seperti ini 'Pendidikan saya saja tidak sampai sarjana, mana mungkin bisa sukses dalam berbisnis?' terdengar seolah sarjana menjadi kunci utama sebuah kesuksesan, padahal tidak. Buktinya banyak lulusan manajemen bisnis tidak menjadi pebisnis. Bukan berarti saya menyalahkan para sarjana, jika begitu saya menyalahkan diri sendiri, dong?" canda Rey, disambut oleh gelak tawa para peserta workshop.

"Semua dikembalikan pada si sarjana itu, mau diapakankah ilmu yang ia dapat selama berkuliah itu. Hanya untuk sekadar mencari gelar dan ijazah atau benar-benar untuk menambah kosakata ilmu dan pengalaman? Salah satu yang menjadi momok penting mundurnya kesuksesan para sarjana ialah terlalu banyak materi yang mereka pelajari tanpa adanya praktek. Dan tanpa disadari hal itu malah membuat mereka takut sendiri. Mereka kalut dengan problema bisnis bahkan saat belum sempat praktek."

Audiens nampak mengangguk-anggukkan kepala seakan berucap. "Oh, iya."

"Benar juga."

"Pantas saja."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bride from NowhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang