Part 1: Bad Day

1K 75 15
                                    

"Tuhan selalu punya cara untuk mendekatkan dua kisah tanpa kasih. Tuhan selalu punya cara untuk menjauhkan satu kisah dengan kasih. Begitulah adanya, tergantung dengan nama siapa kamu disandingkan olehNya"

🍁 🍁 🍁

"Spesial Lagana for the the greatest Keyra." Regan menyodorkan piring berisi menu favorit kekasihnya, Keyra Anastasya. Yang ditatapnya justru sedang termangu dengan ekspresi tak terbaca memandangi pria di seberangnya. 

"What's going on, Key?" bisik Regan.

Keyra yang memang sedang kalut pikirannya tanpa sadar mengabaikan saja pertanyaan kekasihnya itu. Ditatapnya pria berparas dewa yang ia cintai namun justru ia hancurkan sedalam-dalamnya. Apa kabar ia? Masihkah perasaannya masih sama? Harapan-harapan itu muncul tak diundang bagai teki yang menghiasi tanah petani.  

"Permisi," ucap Rey memecah keheningan sebelum tangannya mengulurkan tangannya ke arah gadis berhijab di sandingnya. Ujung jarinya membersihkan sudut bibir perempuan itu yang terkena noda krim.

Perempuan itu agak berjengit menerima sentuhan dadakan itu. 

Ken berbisik kecil namun tetap terdengar. "Kayak bayi, belepotan." Tangannya beralih mengusap puncak kepala si perempuan yang terlihat kesal.

"Nggak usah sok baik," desisnya pelan yang hanya didengar oleh Rey.

Interaksi yang terlihat manis itu tak luput dari pandangan tajam Keyra. Harapan-harapan yang bergerak liar di awal sontak pupus tak berbentuk. Rasanya Rey tidak sebahagia itu saat bersamanya dulu. Dan, siapa perempuan yang berani mengambil perhatian Rey itu?

"What the hell! Sejak kapan kamu bisa perhatian begitu sama perempuan, Rey?" ejek Regan yang hanya dibalas kedikan bahu cuek oleh Rey.

"Oh ya gue dengar lo resmi dijadikan pewaris utama Hirano grup karena kemengangan tender lo waktu itu?"

"Setenar itu memang gue sampai beritanya kesebar secepat itu sampai kandang lo."

Regan melemparkan kacang almond mahalnya pada Rey. "Shit, kandang lo bilang. Gue bukan buaya darat kayak lo ya."

"Terus Michella, Tammy, Randa, Salsa, sama club Reganluv itu dulu apa?"

Keduanya tertawa bersama meningat kenangan masa lalu itu semasa berkuliah di Harvard dulu. Regan memang sedari dulu dikenal sebagai penakluk perempuan karena wajah bulenya yang jadi nilai plus, serta kemampuan menggombalnya yang di atas rata-rata. Jangan lupakan nama belakangnya 'Wilson' sebagai penerus tunggal Wilson crop yang kekayaannya bikin semua mata silau.

"Tapi gue akhirnya insyaf Rey, karena akhirnya gue menemukan pawang gue."

"Siapa?"

Regan menarik bahu Keyra ke arahnya sebelum mulai menjawab. "This beautiful one, Keyra Anastasya. Aku yakin kalau lo nggak sok sibuk, mestinya sudah baca berita tunangan kami."

Rasanya Rey disetrum ribuan volt listrik mendengarnya. Ia benar-benar tidak punya waktu beberapa hari ini untuk sekadar membuka berita infotaiment. Ia hanya tahu Regan akan kembali ke Indonesia, tapi... tidak secepat ini dan dengan seorang Keyra Anastasia. Demi tuhan mereka baru putus sebentar kali usai Keyra menolak lamarannya. Holly shit!

"Kenapa nggak ngabarin gue kalau calon lo dia?"

"Kalian saling kenal sebelumnya?"

Keyra terlihat penasaran menantikan jawaban Rey. "Hanya tahu."

Regan tertawa ringan. "Gue takut lo nikung kepunyaan gue. Selera lo kan selalu nggak beda jauh sama gue, Rey."

'Lo yang nikung gue!' teriak Rey dalam hati. Tanganya mengepal kuat di bawah meja. Ia sesekali melirik wajah Keyra yang entah tidak menolak segala perlakuan manis Regan. Rey sadar di sini buka Regan yang bersalah karena memang ia merahasiakan hubungannya dengan Keyra dahulul. Tapi, Keyra? Bagaimana bisa ia berpaling secepat ini?

Bride from NowhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang