Part 11: Sesuatu di Rooftop

201 47 8
                                    

"Jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain. Karena tak semua bunga tumbuh dan mekar bersamaan."

🍁 🍁 🍁

Zara mencoba menajamkan pendengaran, Zara ingin tau seromantis apa Rey Hiarano itu soal perempuan. Mengingat banyaknya kaum hawa yang amat terobsesi dengan dirinya. Jarang-jarang juga bisa mendapatkan live streaming lamaran begini bukan?

Ting...

Terdengar suara cincin yang menggelinding di sekitar Zara. Dan benar saja sebuah cincin berlian yang tadinya Zara persiapkan untuk pertunangan Rey kini malah bersemayam manis di bawah kakinya.

"Rey, dengerin aku dulu," terdengar suara Keyra yang memohon pada Rey.

Oh, apa yang terjadi, ya? Bukankah ini acara pertunangan dan bukan pertengkaran? Mengapa mereka terdengar seperti bertengkar, ya?

"Rey, demi tuhan aku masih cinta sama kamu. Tapi maaf managerku bilang untuk saat ini aku nggak boleh ada hubungan serius dulu sama kamu, apalagi sampai terkspos ke publik. Aku ada project besar, apalagi..."

"Apalagi setelah tersebar hoax bahwa perusahaan aku terlibat kasus penipuan dengan PT.Raharja?" potong Rey tegas dengan nada dingin menutupi rasa kecewanya.

"Rey, maafin aku. Aku tau kita saling mencintai,tapi aku nggak bisa dengan mudahnya meninggalkan karir aku hanya demi menerima lamaran kamu kan? Kamu yang selalu bilang kalo cinta itu butuh pengorbanan kan? Jadi, please, mengalah dikit buat aku, paling nggak sampai nama baik kamu balik lagi,"

Rey mengepalkan tangannya meredam emosi yang kian memuncak, "Apa hubungannya nama baik aku sama karir kamu?"

OMG! Ternyata benar mereka bertengkar! Nampaknya Keyra menolak lamaran Rey kali ini. Eh, tapi bagaimana bisa ya? Sepertinya selama ini Keyra lah yang nampak terobsesi pada Rey, tapi kok sekarang malah Keyra yang menolak Rey?

Zara memutar mode otaknya menjadi auto fokus demi mencerna pertengkaran Rey dan Keyra.

"Coba bayangkan! Apa jadinya kalo aku nerima lamaran seorang Rey yang lagi trending sebagai seorang penipu perusahaan Raharja? Apa itu nggak ngerusak reputasi aku, ha?!" tambah Keyra dengan nada penuh amarah tanpa bisa ditahan lagi.

Terdengar langkah kaki Keyra yang pergi dengan tergesa meninggalkan Rey seorang diri.

Aaah, Zara paham sekarang pokok permasalahan mereka. Biang permasalahannya ada pada satu titik, 'ego'. Benar jika Rey dan Keyra saling mencintai, namun Keyra menolak lamaran Rey. Sebab, egonya untuk menjadi model papan atas telah menutup hati Keyra untuk melihat ketulusan cinta Rey. Keyra juga lebih memilih untuk mengikuti informasi di luaran sana tentang fitnah yang tengah menimpa Rey, padahal seharusnya jika memang mereka telah saling percaya dan terbuka satu sama lain hal tersebut tidak akan pernah terjadi.

Ego memang langganan utama pelakor di dunia ini. Hampir semua pertengkaran disebabkan oleh biang kerok satu ini. Bahkan, ego ini sudah mendarah-daging sejak bumi masih dihuni oleh keluarga kecil Adam Hawa. Ingat bukan bagaimana kisah pembunuhan Qabil terhadap Habil? Ketika Adam hendak menikahkan silang dua pasang putra-putri kembarnya, Habil dengan si jelita Iqlima, dan Qabil dengan si biasa Labibah.

Namun, sayang ittikad baik Adam ini malah justru berujung pada jurang dosa. Qabil dengan egonya menolak perjodohan ini, ia tidak mau menerima jodoh pilihan ayahnya yang tidak secantik jodoh Habil. Dan terjadilah pembunuhan sadis perdana di muka bumi ini. Qabil membunuh Habil.

Jika saja Qabil mau mendamaikan amarah serta egonya, ia pasti akan memahami betapa memang itulah pilihan terbaik untuk mereka demi menunaikan amanah Allah, guna melestarikan populasi manusia. Wallaahu a'lam.

Bride from NowhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang