Minami merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya,kelopak matanya perlahan terbuka,menampilkan iris mint yang telah tertutup rapat selama 2 hari itu.
Iya,2 hari.
Gadis itu meringis pelan,lalu sepersekian detik selanjutnya hampir mengalami serangan jantung saat menyadari dirinya tengah dililit oleh sulur berduri,sebagian besar durinya sudah menancap ditubuh minami,menghasilkan lubang yang mungkin nyaris membekas seumur hidup.
Yaiyalah,sakit pisan ini cuk,tau lah lu pada ini tuh kerjaannya saha.
Minami tidak bisa menggerakkan badannya sedikitpun,sulur itu terlalu kuat melilit, badan minami seakan remuk dibuatnya.
"Ugh.."
"Jadi kau kan,orang yang menggunakan kekuatanku..?"
Minami bergidik,bola matanya bergulir ke arah orang yang tak lain merupakan husbu lawasnya itu.
KIBUTSUJI MUZAN.
Gak,sekarang bukan saatnya buat sepik sepik ke dia seperti yang dilakuin minami pas cuman bisa natap dia dari balik layar hp dulu,sekarang adalah saatnya DIA LARI SEJAUH MUNGKIN ATAU NYAWANYA AKAN MELAYANG!
"K-KAU....!"
Muzan tersenyum bengis,lalu berjalan mendekati minami yang berusaha mati matian melepaskan diri dari lilitan sulurnya sulurnya itu.
Namun sayangnya semua usahanya itu sia sia saja.
Muzan tidak akan membiarkan orang yang menarik seperti minami itu terlepas dari genggamannya.
Bagaimana tidak,saat muzan tengah bersusah payah mencari blue spider lily, para anak buahnya yang semuanya iblis biasa itu lenyap tak bersisa,membuat muzan heran sekaligus geram.
Bukannya berguna,mereka malah jadi mangsa.
Kekesalan muzan bertambah tatkala ia menelusuri kalau pembunuh dari 72 iblisnya itu adalah seorang gadis berumur sekitar 13 tahunan yang mengikuti seleksi akhir.
Sang raja iblis itu tidak habis pikir, bagaimana seorang gadis yang terlihat lemah itu dapat mengalahkan 72 anak buahnya dengan hanya 1 sabetan nichirin.
Lupakan itu,sekarang orang yang ditunggu tunggunya tanpa disuruhpun datang sendiri.
Entah bagaimana caranya,minami mengeluarkan kekuatan persis seperti dirinya yang notabene seorang raja iblis, auranya,kekuatannya,bentuk dan ukurannya pun sama persis dengan sulur berduri milik muzan.
Dia juga penasaran,bagaimana minami bisa sekuat itu,padahal dia hanya seorang manusia biasa,aura yang dikeluarkannya pun mengandung hawa yang tak biasa, seolah menarik oranglain untuk terus memerhatikannya.
Muzan merasakan keberadaan yang tak biasa setelah minami memakai kekuatannya,seolah mereka sempat terhubung walau cuma sepersekian detik.
Tak tanggung tanggung, muzan yang saat itu berada di benteng tak terbatas memerintah nakime untuk membuka pintu menuju benteng ditempat minami berpijak.
"Hanashite!"geram minami sambil menggeliat,masih mencoba melepaskan diri.
Muzan menatap minami dengan tanpa ekspresi.
"Akan kulepaskan kalau kau--"muzan mengelus lembut pipi minami,lalu kemudian mencengkeram rahangnya,membuat minami meringis.
"--menerima tawaranku"Muzan lalu menjauhkan diri,memberi waktu untuk minami berpikir,walau muzan yakin kalau minami mau tidak mau pasti akan menerimanya.
Karena apa?
Ini adalah teritorinya,kastilnya,dimana tidak seorangpun dapat melawan ataupun berkutik dihadapannya.
Bukan hanya itu,muzan sendiri juga percaya diri kalau bisa melumpuhkan minami hanya dengan satu jentikan jari.
"Lepaskan aku dulu,baru kuterima tawaranmu"desak minami,membuyarkan lamunan muzan.
Muzan berdecak,lalu mengencangkan lilitan sulurnya.
"Kau terlalu banyak bicara"
Minami memekik tatkala sulur yang melilitnya semakin kencang,tulangnya seakan dihancur leburkan,paru parunya terhimpit,membuat penyebaranoksigen diseluruh tubuhnya terhambat,dan akibatnya,minami megap megap.
Minami mendecak,sebenarnya ia bisa menghancurkan sulur itu dan kabur dari muzan dengan mudah,namun ia tau kalau tenaganya terkuras dan jika minami melakukan itu,tubuhnya bisa menerima damoak yang lebih parah,atau bisa saja dia mati.
Minami tidak mau mengambil resiko,tapi kalu sudah seperti ini,minami tidak punya pilihan lain.
Lepaskan sulur ini lalu serang balik kearah muzan.
Sulur itu terlepas,dan melesat kearah muzan dengan cepat,tidak sempat menghindar,akhirnya muzan menerima luka yang cukup fatal,namun karena dia raja iblis,luka itu langsung sembuh.
Muzan kemudian beralih menatap kearah minami yang memasang kuda kuda.
Muzan menyeringai,lalu bertepuk tangan.
"Luar biasa,kau bahkan bisa melepaskan diri dan mengendalikan kekuatanku,apa lagi yang kau bisa?"Diseberang sana,minami hanya tersenyum masam sambil meringis,sakit dari luka luka yang dia terima dari tusukan duri duri itu nyaris menghilangkan kesadarannya, kalau saja dia tidak ingat sedang berada di tangan muzan.
minami tidak mau menjadi iblis, karena apa?
Dia tidak mau menjadi musuh para pemburu iblis,terlebih muichiro.
Mengapa minami berasumsi seperti itu?
Karena minami yakin 100% muzan akan memanfaatkan kekuatan dari arlojinya itu dan yang bisa mengendalikan itu hanya minami dan orang yang diberi izin oleh author.
Sebab itulah muzan ingin minami menjadi iblis agar lebih mudah mengendalikannya, dan bila membangkang,akan menerima akibatnya.
Dahlah,ngantuk gw.00:32 bjir!
Besok skolah bambank!
Lanjut part 2 nya.
Bonus gegara gaada mui pov disini🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔅𝔢 𝔐𝔦𝔫𝔢 [𝒻𝒶𝓃𝒻𝒾𝒸𝓉𝒾ℴ𝓃] 𝚔𝚒𝚖𝚎𝚝𝚜𝚞 𝚗𝚘 𝚢𝚊𝚒𝚋𝚊 ⫷Ⓔ🅝Ⓓ⫸
FanfictionJangan bayangin,rasakan kalo diri lo sedang melayang di udara,itulah yang sedang terjadi sama heroine di epep ini. Minami yang awalnya kepeleset jatoh dari tangga dan isdet itu pindah isekai ke kimetsu no yaiba. Dan sekarang,dia lagi berusaha buat n...