Part 14 | Masalah Masa Lalu

137 45 44
                                    

Akifah's POV

Hari ini adalah hari pertamaku naik ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu kelas 11. Semakin banyak beban yang akan aku hadapi ke depannya.

Aku pun memasuki kelas yang masih sunyi. Bagaimana tidak, aku berangkat ke sekolah saja jam 6 pagi. Hal itu karena seperti biasa, kalau yang namanya ajaran baru pasti macet banget.

Beberapa menit kemudian, siswa dikelasku akhirnya berdatangan. Memilih kursi mana yang mereka sukai. Sedari tadi, aku hanya memainkan handphone ku. Memainkan game yang aku sukai.

Tiba-tiba suara teriakan membahana yang membuatku tersontak kaget ditambah lagi telingaku seperti mau copot rasanya akibat suara Ifa yang datang dari pintu kelas.

"Kifaahh! Anak orang rajin banget!"

Ifa pun menghampiriku di bangku yang aku duduki sekarang ini.

"Suara lo berisik tau gak? Gue jadi kalah kan?"

Dirinya hanya terkekeh kecil. Ia tidak menyadari bahwa suaranya itu buat kelas ini seperti mau roboh rasanya.

"Hehehe maaf Fa! Umm.. gue duduk disini yah sama elo?"

"Kagak! Emang siapa yang ngizinin?"

"Kifah mahh gitu! Gitu yah lo sekarang Fa?" Ketusnya sambil menekuk mukanya seperti pintu yang kemakan rayap.

Aku hanya tertawa kecil melihat kelakuan sahabatku ini.

"Muka lo jangan ditekuk gitu kali hahaha! Ngambekan sih lo! Duduk aja! Itu gue siapin buat lo kok!"

"Uhh makasihh baby!" Ucapnya sambil memelukku erat.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum tipis melihat kelakuan Ifa. Beberapa menit kemudian, bel pun berbunyi. Kami harus mengikuti upacara bendera  sekaligus penutupan Masa Orientasi Sekolah untuk siswa kelas 10.

Upacaralah yang paling tidak disukai oleh sebagian besar siswa karena kami harus mendengar ceramah dari kepala sekolah mengikuti rumus persegi panjang dan berdiri dibawah sinar matahari selama 35 menit.

🌸🌸🌸

Setelah upacara bendera, kami pun menuju ke kelas masing-masing. Aku pun mendaratkan bokong ku diatas kursi dan seperti biasa aku hanya menjalankan rutinitas kebosananku dengan bermain game.

Tiba-tiba dari arah koridor terdengar suara cewek yang teriak dana akan menuju ke kelasku. Suara itu ternyata Sheila.

"Guys! Ada murid baru tuhh katanya akan masuk ke kelas kita!"

"Cowok atau cewek?" Tanya salah satu siswa.

"Cowok! Perfect deh pokoknya!"

Semua siswa khususnya kaum hawa sudah ricuh karena akan kedatangan murid baru dikelas kami. Sedangkan aku? Aku hanya beroh ria karena aku tidak peduli dengan cowok.

Beberapa menit kemudian, Bu Tenri selaku wali kelas XI MIPA 1 masuk ke dalam kelas. Kami pun menyambutnya dengan baik.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu!"

"Waalaikumsam warahmatullahi wabarakatu Bu!" Ucap kami serentak.

"Gimana kabarnya? Sehat?"

"Sehat Bu!" Jawab kami serentak.

"Kali ini kalian kedatangan murid baru! Dia pindahan dari Bandung!" Jelas Bu Tenri.

Because Of You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang