Author POV
Tok tok tok
Karena adanya ketukan pintu kamar, Kifah pun dengan cepat langsung membukanya. Ternyata Kak Ahmad yang mengetuknya, kirain Mama.
"Dek? Lo belum tidur?"
Kifah pun menggeleng pelan.
"Gue boleh masuk gak dek?"
"Boleh kok Kak!
Ahmad pun entah kenapa dia merasa kasian dengan adik perempuannya itu. Ia tidak tega melihat tiap hari ia harus tidur hingga jam 3 subuh. Yup. Kifah melakukan hal seperti itu karena awal bulan depan ia harus menghadapi olimpiade biologinya. Terlebih lagi, Ahmad merasa kasian ia masih duduk di jenjang awal SMA, matanya sudah seperti panda.
"Fa! Tidur sono! Udah jam setengah 2 nih!"
"Nggak Kak! Jam 2 aja yah aku tidurnya?" Ucapnya dengan merengek ke kakaknya. Seperti itulah Kifah, sama orang lain dia dingin, tetapi sama kakaknya kebangetan manjanya.
"Nanti kamu sakit gimana? Bagaimana pun juga kesehatan kamu jauh lebih penting Fa!" Ucap Ahmad dengan nada seperti layaknya menasehati adiknya dengan baik.
"Iyaa Kak!"
"Ehh.. btw lo pulang ama siapa tadi? Pulang naik taxi?"
Kifah pun menggeleng pelan.
"Terus pulang sama siapa? Maaf yah kakak gak bisa jemput tiap hari! Tugas kakak banyak banget soalnya!"
"Sama Fatih kak!"
"Lah? Dia nungguin kamu pulang sampai malam gitu?"
Kifah langsung memukul dahinya. Ia tidak tahu kenapa otak kakaknya suka eror. Mungkin kurang di update otaknya.
Pletak
Sentilan jari Kifah yang mendarat tepat di dahi kakaknya itu. Siapa lagi kalau bukan Ahmad.
"Lo napa sih? Kalo soal Fatih sensitive amat jadi orang!"
"Gak usah bahas dia!"
"Ya elah lo gak tau gue aja!"
"Kan Fatih pembinaan olimpiade juga kak! Gak mungkin banget dia nunggu sampai malam demi gue!"
"Ohhh.. eh btw, dek gue mau nembak sahabat kakak nih? Bantu yah please!" Ucap Ahmad dengan muka penuh harapan. Dikasi harapan palsu baru tau rasa lo. Ehh canda doang haha..
"HAH? Maksud kakak Kak Resti? Wahh gila kak! Jatuh cintanya sejak kapan kak?"
"Kepo banget sih lo jadi adek!"
"Ya udah gue gak mau bantu!" Ucapnya sambil menjulurkan lidahnya. Adik kakak macam apa nihh hahaha..
Akhirnya Ahmad menghela nafas pasrah melihat kelakuaan adiknya.
"Udah dari zaman batu juga gue udah suka kali! Dari SMA gue udah suka Resti!"
"Ohh.. yah udah tembak besok aja! Kan beres?" Ucap Kifah enteng.
"Lo yah dek seenak jidat aja ngomongnya! Bukan gituu!" Ucapnya sambil mengancak rambutnya kasar.
"Yah terus?"
"Kasi apa gitu dek!"
🌸🌸🌸
Akifah's POV
Aku pun langsung menghela nafas pasrah. Kalo kakak ku yang bilang harus nurut soalnya. Saat aku diam sesaat, tiba-tiba ada yang ide yang terlintas dipikiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You [END]
Teen FictionNurul Akifah. Cewek pintar di angkatan, manis, tetapi dingin sedingin es. Dia seperti itu karena dia harus fokus dengan masa depannya tanpa mau melirik cowok yang mau dekat atau ngajak pacaran sekali pun. ----- Muhammad Fatih Aditya. Anak multitale...