Pagi ini adalah hari perpulangan kami dari Sukabumi. Besok hari terakhir libur sekolah. Kami kesini karena siswa kelas XII melaksanakan UN.
Kami pun merapikan tenda-tenda sesuai dengan kelompok kami. Menggulungnya dan merapikannya dengan baik. Setelah itu, kami pun berbaris untuk memastikan kalau senua siswa sudah berada disana. Beberapa menit pun berlalu, akhirnya kami pun memasukkan barang-barang ke bagasi bus dan masuk ke dalam bus.
Karena aku telat masuknya, akhirnya kursi bus yang tersisa tinggal 1. Itupun disamping manusia tukang debat sejagat raya yang gak mau diem. Aku pun langsung keluar dari bus itu, mencari bus lain.
Tiba-tiba ia berdiri dari tempat duduknya dan mencegat Kifah agar tidak turun dari bus. Dalam bus pun masih banyak drama yang hanya masalah sepele aja dipertengkarkan. Cowok itu hanya berdiri 1 meter dari depan Kifah.
"Tuhh masih ada tempat yang kosong! Disamping gue! Lo duduk aja disitu!"
Kifah memutar bola matanya kesal.
"Maless! Gue mau cari bus lain!"
Dimana-mana mereka pasti berdebat. Siswa di bus ini serasa menonton ajang debat di tv.
"Kalo lo gak mau, nanti gue yang turun! Kaki lo masih sakit jalan nyari-nyari bus kosong!" Perintah Fatih.
"Ehhh jangan! Lo duduk disitu aja! Bus yang lain udah pergi!"
Ya betul. Memang semua bus sudah pergi. Tinggal bus ini yang belum jalan.
"Ya udah!"
Kifah pun pergi ke tempat duduknya dan disusul oleh Fatih. Kifah mengambil tempat disamping jendela. Bus sudah berjalan 30 menit, Kifah akhirnya tertidur.
🌸🌸🌸
Akifah's POV
Kifah pun pergi ke tempat duduknya dan disusul olehku. Kifah mengambil tempat disamping jendela. Bus sudah berjalan 30 menit, Kifah akhirnya tertidur.
"Nihh anak kepalanya terbentur-bentur di jendela gak sadar juga! Gak sakit apa?" Gumamku dalam hati.
Aku pun mengambil tas ranselku. Isinya hanya pakaianku. Gak ada yang lain. Aku pun mengangkat kepala gadis disampingku. Memberikan tas ranselku di samping kepalanya. Tidurnya sangat nyenyak.
"Lo kalo tidur manis juga! Padahal kalo sadar, gue kayak mau dimakan ama elo!"
Beberapa jam kemudian, akhirnya kami pun tiba di sekolah. Banyak orang tua yang sedang menunggu anak-anaknya yang baru tiba ini.
Kirain Kifah udah bangun, ternyata belum bangun juga. Kebo banget nih cewek. Akhirnya mau tidak mau, aku harus membangunkannya.
"Kifah! Faa! Bangun! Udah sampai nihh!" Ucapku sambil menggoyang-goyangkan lengannya.
Ia pun terbangun. Terbangun dengan mata khas orang baru bangun tidur.
"Hmm? Udah sampe yah?"
"Dari tadi kalii! Lo nya aja yang kebo! Gue bangunin dari tadi!"
"Ohh!" Jawabnya dingin.
"Jangan ohh aja! Makasih kek! Lo tuh yah? Udah dibangunin!" Ucapku sambil menahan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You [END]
JugendliteraturNurul Akifah. Cewek pintar di angkatan, manis, tetapi dingin sedingin es. Dia seperti itu karena dia harus fokus dengan masa depannya tanpa mau melirik cowok yang mau dekat atau ngajak pacaran sekali pun. ----- Muhammad Fatih Aditya. Anak multitale...