Author POV
Mereka pun menuju pintu utama Mall Kelapa Gading. Kifah memeluk boneka pandanya dengan erat. Ia sangat menyukai boneka itu. Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi mereka. Ditambah lagi habis mereka lomba, langsung jalan begitu saja.
Mereka tertawa bersama sambil menyerut minuman chatime nya. Tiba-tiba saat mereka tertawa, ada suara cowok yang memanggilnya. Kifah sendiri tidak menyadari panggilan itu.
"Kifah?"
"Iyaa? Kenapaa?"
"Lo gak nyadar ada yang manggil elo dari tadi?"
"Masa sihh?"
Cowok dihadapan Kifah itu hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Teriakan cowok itu akhirnya Kifah menyadarinya. Suara laki-laki itu sepertinya tidak asing baginya. Ia pun membalikkan tubuhnya ke belakang. Laki-laki itu berlari menuju gadis itu dengan nafas yang begitu tergoyahkan karena lelah memanggil gadis itu.
"Kifahh?" Ucap laki-laki itu.
Cowok dihadapan gadis itu membuat dirinya mematung. Seperti mimpi. Ia tidak mengerti kenapa ia bertemu dengan laki-laki itu diwaktu yang benar-benar salah.
"Devan?"
🌸🌸🌸
Fatih's POV
Teriakan cowok itu akhirnya Kifah menyadarinya. Suara laki-laki itu sepertinya tidak asing baginya. Ia pun membalikkan tubuhnya ke belakang. Laki-laki itu berlari menuju gadis itu dengan nafas yang begitu tergoyahkan karena lelah memanggil gadis itu.
"Kifahh?" Ucap laki-laki itu.
Cowok dihadapan gadis itu membuat dirinya mematung. Seperti mimpi. Ia tidak mengerti kenapa ia bertemu dengan laki-laki itu diwaktu yang benar-benar salah.
"Devan?"
"Hah? Devan?" Gumamku dalam hati. Sepertinya aku tau orang itu. Tapi, aku lupa ada hubungan apa cowok itu dengan Kifah?
Tiba-tiba Kifah membuyarkan lamunanku.
"Fat? Pulang yuk?" Tanya gadis itu.
"Lah? Tuh teman lo? Gimana?"
"Gue bilang pulang!" Ucapnya dengan tatapan matanya yang dingin. Bahkan sangat dingin.
"Kalo Kifah kayak gini, berarti dia lagi marah! Diturutin aja kali yah?" Gumamku dalam hati.
"Ayo Fa!" Ucapku.
Tiba-tiba cowok dihadapan Kifah mukanya terlihat merah karena mungkin ia sudah menahan emosinya dari tadi.
"Lo siapanya Kifah hah?"
Saat aku mau menjawabnya, tiba-tiba Kifah yang menjawabnya dengan tatapan dinginnya.
"Bukan urusan lo! Ayo Fat!" Ucapnya dingin.
"Sejak kapan lo dingin kayak gitu?" Tanyanya dengan rasa penasaran.
"Lo punya kuping gak sih? Lo bisu yah?" Ucap gadis itu dengan suara yang sedikit meninggi.
Cowok itu hanya bisa mematung didepan Kifah. Ia tidak mengeluarkan kata-kata sedikit pun dari mulutnya.
Kami pun akhirnya menuju ke parkiran dengan suasana yang sangat hening. Tidak ada pembicaraan disana hingga kami naik diatas motor pun juga tidak. Seperti biasa, Kifah hanya menyimpan tasnya diantara punggungku dan dia sebagai pembatas. Dan ditambah lagi, ia hanya memeluk boneka pandanya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You [END]
Teen FictionNurul Akifah. Cewek pintar di angkatan, manis, tetapi dingin sedingin es. Dia seperti itu karena dia harus fokus dengan masa depannya tanpa mau melirik cowok yang mau dekat atau ngajak pacaran sekali pun. ----- Muhammad Fatih Aditya. Anak multitale...