Akifah POV
"Iya. Ehh? Lah gue ngomong ama siapa?"
Aku pun membalikkan badanku. Melihat seseorang yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Anehnya, kedua mata orang tersebut mengarah kepadaku. Aku pun dengan cepat menghampiri orang tersebut yang berada di ranjang tempat tidur.
"Mi-num Fa." Suruh orang itu.
"Tunggu gue ambil air dulu."
Aku pun mengambil air yang ada didispenser. Lalu, aku memberikan gelas berisi air tersebut pada Fatih. Setelah itu, ia pun meminumnya secara perlahan dan aku pun turut membantunya.
"Udah mendingan?"
"Kepala gue masih pusing."
"Yah udah istirahat."
Ceklek..
Bunda dan Papa Fatih pun tersontak kaget dan dengan cepat ia pun menghampiri anak laki-lakinya itu.
"Alhamdulillah udah sadar kamu nak?" Tanya Bunda Fatih.
"Iya Bun."
"Yah udah kamu istirahat aja dulu." Ucap Papa Fatih.
"Iya Pa."
🌸🌸🌸
Author POV
Fatih melihat sekeliling ruangan itu. Matanya tertuju pada lembaran-lembaran kertas yang berada di meja. Kertas yang tidak Fatih mengerti apa isi dari kertas itu.
"Fa?" Panggil Fatih.
"Yah?"
"Tuh dimeja kertas apaan?" Ucap Fatih sambil menunjuk tumpukan kertas yang masih rapi di atas meja.
"Ohh itu? Kertas adik kelas, terus anak-anak angkatan ucap semangat cepat sembuh."
Fatih yang mendengar ucapan Kifah pun tertawa girang.
"Heii astaga gue belum sembuh udah dikirimin surat kayak gitu. Hahaha."
"Udah! Sekarang lo istirahat gue mau sarapan dulu. Capek gue nungguin lo bangun dari tidur lo yang sangat nyenyak itu."
"Ya elah.. nih cewek."
🌸🌸🌸
1 minggu kemudian
Sudah 2 minggu, pelaku yang menabrak Fatih hingga kritis pun belum juga ditemukan. Sampai saat ini, kami pun masih mencari bukti-bukti yang kuat agar kita dapat menemukan siapa pelakunya. Mereka pun akhirnya membicarakan hal tersebut mumpung hari ini adalah hari libur.
"Fat? Lo ingat gak sih waktu lo ditabrak ama mobil tuh ada cctv gak di daerah itu?" Tanya Devan.
"Kemungkinan ada." Jawab Fatih dengan santai.
"Lo gak mau nyari tau soal ini?" Tanya Devan.
"Boleh. Tapi, emang bisa kalo kita cari video 2 minggu yang lalu?"
"Kadang sih orang-orang kepercayaan gitu, tapi ada kok temen papaku yang kerjanya dibagian keamanan kota gitu. Mungkin dengan cara itu bisa." Jelas Devan.
"Ohh okelah. Tapi Van? Gue masih penasaran banget ama tuh mantan lo waktu kelas 10?"
"Si Devi?"
"Nah itu. Apa jangan-jangan dia yang ngejebak gue ama Kifah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You [END]
Novela JuvenilNurul Akifah. Cewek pintar di angkatan, manis, tetapi dingin sedingin es. Dia seperti itu karena dia harus fokus dengan masa depannya tanpa mau melirik cowok yang mau dekat atau ngajak pacaran sekali pun. ----- Muhammad Fatih Aditya. Anak multitale...