Author POV
Dua bulan pun dengan cepar berlalu. Hari ini adalah hari terakhir siswa-siswi sekolah di Jakarta melaksanakan ulangan semester ganjil. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya selesai juga ulangan yang menguras otak itu.
Setelah ulangan semestet selesai, mereka memutuskan untuk mengisi perut kita yang sedari tadi berdemo. Akhirnya, mereka pun menuju warung mie ayam dekat sekolah mereka.
"Ifaa.. mie ayam lo pake bakso atau nggak?" Tanya Gita.
"Pake deh. Gue laper banget. Otak gue terkuras karena fisika."
Karena ucapan Ifa, Fatih melirik Ifa dengan tatapan tajamnya.
"Ifa.. nanti ada yang tersinggung tuh!" Ucap Kifah.
Fatih akhirnya melirik Kifah lagi dengan tatapan tajamnya.
"Ehh lupa. Maaf yah Fat!"
"Mana ada gue tersinggung!" Elak Fatih.
"Dihh.. bilang aja lo tersinggug ya elah ngaku aja susah amat!"
"Siapa yang tersinggung?"
"Elo lah."
"Siapa tuh yang ngomong? Gue gak denger."
"Au ah! Males gue!"
Mereka berempat hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Kifah dan Fatih. Mereka kadang baik, saling mengerti. Tetapi, sebagian besar mereka berantem tidak ketulungan.
"Ajang debat dimulai! Jeng jeng jeng.." Teriak Gita membuat pengunjung warung melihat ke arah mereka.
"Sifat bar-bar lo simpen dulu yah? Kita diliatin tuh!" Jelas Ifa.
"Hmm.. tuh mulut diem dulu. Gue udah laper banget. Pesanan kalian disamain semua aja yah?" Tanya Devan dan diberi anggukan oleh mereka berenam.
Tidak menunggu waktu lama, akhirnya pesanan mereka sudah datang. Mereka akhirnya menyantap mie ayam itu dengan lahap.
"Ehh kalian mau liburan gak?" Tanya Gita.
Kifah mengernyitkan alisnya bingung.
"Kemana?"
"Bandung."
"Kapan?" Tanya Kifah.
"Setelah penerimaan rapor. Kuylah!"
Kifah pun memikirkan liburan itu. Tetapi, ternyata ia ada jadwal penelitian untuk lombanya di bulan Februari tahun depan.
"Gue gak bisa."
"Kenapa Fa? Sekali-kali lah kita liburan?"
"Gue mau ngerjain penelitian untuk lomba internasional. Ifa juga gak bisa. Dia harus bantuin gue."
"Yahh.. ayolah Fa! Lo juga Ifa!"
"Kalo tahun baru disana kita bisa."
"Kalian bisanya kapan?"
"2 minggu ke depan kita bisa. Ya kan Fa?" Tanya Ifa.
"Insha Allah secepatnya gue bakal selesain penelitian itu. Asalkan Ifa bantuin gue" Jawab Kifah.
"Oke deh. Kalo cowoknya bisa kan?"
"Yoii." Ucap mereka serentak.
"Eh.. gue ajak Ifan yah supaya seru!" Ucap Fatih.
"Seru pala lu melayang! Kalian udah sering bikin rusuh tambah lagi dia." Kesal Kifah.
Perkataan Kifah membuat tawa mereka berlima meledak seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You [END]
Teen FictionNurul Akifah. Cewek pintar di angkatan, manis, tetapi dingin sedingin es. Dia seperti itu karena dia harus fokus dengan masa depannya tanpa mau melirik cowok yang mau dekat atau ngajak pacaran sekali pun. ----- Muhammad Fatih Aditya. Anak multitale...