Akifah POV
Sudah seminggu Fatih tidak masuk sekolah. Sudah seminggu yang lalu ia kritis dan hari sebelum ia kecelakaan dimana aku masih bercanda saat di bandara. Keadaan itu masih terngiang-ngiang di pikiranku.
Saat ini aku berada di kantin sekolah. Jam-jam seperti ini adalah jam dimana siswa akan mengisi perutnya yang kosong. Akhir-akhir ini, sejak Fatih tidak masuk sekolah, banyak siswa yang menanyakan kabarnya. Bukan hanya teman seangkatan, adik kelas yang fans ama Fatih juga menanyakan kabarnya. Hal itulah yang membuatku risih akhir-akhir ini.
Saat aku lagi memikirkan hal itu, tiba-tiba seorang gadis berambut panjang dengan pipi yang sedikit chubby sehingga terlihat imut itu datang menghampiriku.
"Misi kak! Kakak, Kak Kifah kan?" Tanyanya ragu-ragu.
Aku yang masih melahap makananku, langsung mengernyitkan dahiku bingung. Ia membawa supucuk surat yang entah aku tidak tahu apa isi dibalik surat itu.
"Iya dek. Ada perlu apa yah?"
"Anu kak.." ucap gadis itu gugup.
Aku pun tersenyum sambil sedikit tertawa melihat gerak-geriknya. melihat gadis didepanku. Ia adalah adik kelas dari kelas 10 MIPA 3.
"Iya? Mau nanya apa? Gak usah gugup gitu."
"Kabar Kak Fatih gimana kak?
"Ternyata nanya Fatih rupanya." Batinku.
"Sudah lewat sih masa kritisnya. Tapi, entahlah kapan sadarnya. Kenapa yah dek?"
"Mm.. ini kak aku mau titip surat ke Kak Fatih boleh?" Ucap gadis itu sambil menjulurkan tangannya kepadaku dan memegang kertas yang berisi tulisan itu.
Aku pun mengambil selembar kertas itu dari tangan gadis didepanku. Sudah banyak sekali gadis di sekolahku apalagi yang sangat mengangumi Fatih. Padahal, Fatih saja belum sadar, tetapi sudah puluhan surat yang dititipkan kepadaku.
"Oke."
Gadis itupun akhirnya menjauh dari hadapanku hingga terlihat lagi.
🌸🌸🌸
Author POV
Sekarang sudah menunjukkan pukul 7 malam. Kifah yang tadinya berada di sekolah, langsung menjenguk Fatih yang masih terbaring di rumah sakit bersama dengan Devan. Yup. Sejak Fatih kritis hingga ia melewati masa kritis tetapi belum sadar juga, Devan lah yang mengantarnya pulang kalau Kak Ahmad atau pun Papanya Kifah tidak bisa menjemput.
"Lo udah izin ortu lo bilang mau nginap di rumah sakit?"
"Udah." Jawab Kifah.
Mereka pun akhirnya memasuki ruangan serba putih. Di dalam sana sudah ada Zarina dan juga Adit yang berada disamping bankar rumah sakit.
"Assalamualaikum tan, Om!" Ucap Kifah dan Devan sambil mencium punggung tangan mereka secara bergantian.
"Waalaikumsalam sayang. Eh Kifah kok baru mampir?"
Dua hari yang lalu memang Kifah tidak mampir sama sekali untuk menjenguk Fatih. Alasannya gak ada waktu. Jadi, untuk membayar semuanya ia pun nginap di rumah sakit karena besok juga adalah hari libur.
"Maaf yah tan, Kifah gak bisa mampir akhir-akhir ini soalnya sibuk banget. Baru hari ini mau nginap aja tan. Gak papa yah tan?"
"Gak papa kok sayang. Udah izin kan?"
"Udah tan." Jawab Kifah.
Zarina pun yang tadinya berbalik ke arahku, akhirnya mengalihkan pandangannya ke cowok yang berada di samping Kifah.
"Kalo Devan mau tidur dimana?"
"Aku tidur di mushollah aja tan."
"Gak papa nih?"
Cowok itu hanya mengangguk pelan sambil tersenyum tipis ke arah Zarina.
"Gak papa kali Ma! Lagian aku tidur disana juga!" Ujar Adit.
"Yah udah. Kifah tidur disini yah?"
"Iya tan."
🌸🌸🌸
Akifah's POV
Adzan subuh berbunyi tanda waktu shalat telat tiba. Aku membuka matanya perlahan. Ia sekarang berbaring di sofa di kamar rumah sakit. Ia meregangkan tubuh dan lengannya yang serasa sakit semua. Seperti biasa Fatih masih terbaring lemah di bankar rumah sakit.
Aku pun mengambil air wudhu dan shalat di tempat itu juga. Setelah selesai, aku melipat mukenahnya dengan pandangan fokus ke mukenah itu dan seketika..
"Ki-kifah?" Ucapnya dengan suara parau.
"Iyaa?" Tanyaku sambil melipat mukenahku.
"Min-um."
"Iya. Ehh? Lah gue ngomong ama siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You [END]
Teen FictionNurul Akifah. Cewek pintar di angkatan, manis, tetapi dingin sedingin es. Dia seperti itu karena dia harus fokus dengan masa depannya tanpa mau melirik cowok yang mau dekat atau ngajak pacaran sekali pun. ----- Muhammad Fatih Aditya. Anak multitale...