Bab 1

8.6K 534 110
                                    

Dara memandang tidak suka pada cewek yang sedang mengobrol dengan kekasihnya--- Rama. Cewek yang masih berstatus sebagai temannya itu tersenyum dengan mata berbinar. Dia jelas tahu arti tatapan mata itu, karena dia pun sama akan seperti itu jika berpandangan dengan Rama. Tak ingin membuat hatinya semakin panas, Dara segera berjalan menghampiri mereka berdua. Lalu menyela di antara kekasih dan juga temannya, membuat Fita terdorong ke samping. Seolah dirinya tak melakukan kesalahan apapun, ia segera menggandeng lengan Rama sambil menunjukan senyum cantiknya.

"Ayo kita pulang, aku udah kelar nih." Ajak Dara pada Rama tak memandang Fita sedikitpun, walaupun dia temannya.

Rama melirik Fita yang berada di sisi Dara dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Fit, gue ama Rama balik duluan yah." Seru Dara tanpa memandang Fita yang berada di sampingnya.

Fita hanya bergumam sambil mengangguk. Rama dan Dara lantas berjalan meninggalkan Fita yang masih berdiri di depan gerbang sekolahnya.

"Kamu kenapa sih kasar gitu tadi sama Fita." Sahut Rama memecahkan keheningan.

Dara melirik Rama sekilas yang duduk di sampingnya, tangannya sibuk dengan kemudi.

"Kamu juga, ngapain bikin anak orang baper?"

Salah satu alis Rama tertarik ke atas.

"Hah, maksud kamu apa?"

Dara malah mendengus sambil memutar bola matanya malas.

"Jangan banyak ngomong sama Fita atau cewek-cewek lain disekolah."

"Mulai lagi."

"Apa? Wajar dong aku ngomong kayak gitu. Itu tandanya aku cinta sama kamu. Emangnya kamu, aku deket sama cowok lain aja kamu lempeng. Nggak marah atau cuekin aku. Huh!" Sungut Dara mengeluarkan unek-uneknya.

Rama hanya diam enggan berkomentar, membiarkan kekasihnya mengeluarkan kekesalannya.

Tiba-tiba saja ponsel Rama bergetar, Rama melirik sekilas Dara yang masih memandang keluar jendela. Ia lalu membaca pesan tersebut dengan cepat lalu memasukan kembali ponselnya ke dalam saku seragamnya.

"Besok aku praktek, kamu mau anter aku ke supermarket?" Tanya Dara sambil memandang Rama.

Rama terdiam beberapa saat, lalu memandang kekasihnya kemudian mengangguk. Mobil yang dikendarai Rama seketika berbelok memutar arah menuju supermarket.

Tak lama mobil mereka berhenti disebuah supermarket yang terbilang kumplit. Dara segera turun sambil menggandeng lengan Rama. Mereka berdua berjalan beriringan, Rama dengan sigap mengambil troli.

Rama menghentikan trolinya, ketika Dara diam disebuah rak yang berisi berbagai tepung dengan merk berbeda.

"Kok bengong, kenapa nggak ambil aja salah satunya." Tanya Rama bingung melihat kekasihnya yang malah diam.

"Aku lagi mikir, mau pilih yang mana.  Ini kan kandungan proteinnya beda, yang."

Rama yang tidak paham hanya menganggukan kepalanya saja. Dirinya dan Dara memang berbeda jurusan, dia mengambil administrasi-perkantoran, sedangkan Dara mengambil jurusan tataboga. Waktu praktek mereka pun berbeda, Rama yang tak membutuhkan waktu lama dengan prakteknya, sedangkan Dara yang begitu lama. Terkadang Rama harus menunggu sampai sore di sekolah.

"Besok kamu praktek jam berapa?" Tanya Rama sambil mengikuti sang kekasih yang berjalan di depannya.

"Pelajaran terakhir." Jawabnya sambil memasukan bahan-bahan yang dirinya butuhkan.

Jawaban Dara membuat Rama menekuk wajahnya. Alamat pulang sore. Batinnya mengeluh.

"Kamu sendiri?" Tanya Dara balik yang kali ini berjalan beriringan dengan kekasihnya.

The BeginingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang