"Apa ini karena pria itu?" Tanya Rama dingin.
Pertanyaan Rama membuat Dara memandang mantannya itu dengan sorot tajam.
"Itu bukan urusan lo! Lo udah nggak berhak buat nanyain siapa cowok yang deket sama gue!" Seru Dara marah.
Rama tersentak mendengar Dara berkata 'elo, gue' karena semenjak mereka berpacaran. Kata-kata 'elo, gue' sudah tidak pernah digunakan lagi oleh mereka. Maka wajar baginya ketika Dara mengatakan hal seperti itu.
"Elo? Kamu bilang elo?"
Alis Dara terangkat. "Iya elo, emangnya kenapa? Kita udah nggak pacaran lagi. Jadi nggak masalah, kalau gue manggil elo bukan kamu!"
Rama mendengus sebagai jawaban. "Kamu berubah, Ra. Kamu bukan Dara yang dulu."
Kali ini giliran Dara yang mendengus.
"Ck lucu banget sih lo, Ram. Lo pikir, gara-gara siapa gue berubah? Hah! Elo dan cewek lo yang bikin gue kayak gini, nyokap cewek lo juga yang bikin gue begini. Coba lo diposisi gue, apa lo bakalan bisa diem aja?!" Sentak Dara yang membuat Rama kembali tertohok.
"Jangan-jangan selama ini, elo juga tahu. Kalau selingkuhan bokap gue itu, si jalang nyokapnya Fita? Wow keren juga akting lo, Ram. Pura-pura gak tahu, ck."
Tuduhan Dara membuat Rama menggelengkan kepalanya. Tidak terima dituduh seperti itu oleh cewek dihadapannya.
"Gue nggak tahu, kenapa elo nerima perasan gue. Gue nggak tau, apa salah gue sama lo, sama Fita. Mungkin gue aja yang bego percaya gitu aja kalau elo juga cinta gue. Tapi kenyataannya, elo sama Fita punya hubungan dibelakang gue. Gue pikir, nggak masalah kalau elo punya cewek lain sekalipun itu Fita, asal elo masih bisa sama gue. Tapi sekarang, gue muak jadi cewek bego yang diem aja lo berdua bohongin. Cukup sampai di sini aja gue pura-pura nggak tau apa-apa. Gue udah lepasin lo, sekarang lo bebas pacaran sama cewek sialan lo itu. Gue udah nggak peduli sama lo berdua!" Sembur Dara dengan napas terengah-engah. Mengeluarkan semua amarahnya yang ia tahan selama ini.
"Dan stop buat nguntit gue! Sebelum gue laporin lo ke kepolisian." Ancam Dara.
Rama menggeleng dengan wajah frustrasi. "Aku tahu permintaan maafku saja tidak akan cukup untuk membuatmu memaafkanku, Ra. Tapi, aku benar-benar menyesal, menyesal karena menyakitimu seperti ini." Akunya dengan jujur.
Dara memandang sinis Rama, tidak terpengaruh pada ucapan mantan kekasihnya itu. Hatinya terlalu sakit dan sulit untuk kembali seperti dulu.
"Gue udah maafin lo, kalau itu yang lo mau." Tandas Dara dingin.
"Sebaiknya lo pulang, gue mau mandi." Usir Dara yang langsung masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Rama yang masih terdiam melihat punggung kurus Dara, masuk ke dalam rumahnya.
Helaan napas kasar keluar dari mulut Rama, ia benar-benar tidak percaya akan apa yang diperbuatnya. Pikirannya seketika terbuka lebar, jika dirinya selama ini dibutakan oleh Fita. Cinta butanya pada Fita membuat dirinya menutup mata tentang sikapnya selama ini pada Dara. Dan puncaknya minggu lalu, saat dirinya mengetahui jika Dara mengetahui jika dirinya berpacaran dengan Fita membuat dirinya shock bukan main. Terlebih saat dirinya baru mengetahui jika ayah tiri Fita, yang tak lain ayah kandung Dara berselingkuh dengan ibu Fita. Membuat dirinya semakin merasa bersalah, Rama yakin jika Dara menuduhnya tahu tentang perselingkuhan ayahnya. Padahal, dirinya sama sekali tidak tahu, ia hanya baru saat kejadian minggu lalu. Dan itu jelas membuat Dara semakin membenci dirinya.
Rama lantas pergi meninggalkan rumah Dara dengan membawa rasa sesak dihatinya. Dia tidak akan menyerah, dia akan kembali membawa Dara ke dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Begining
Lãng mạnSeharusnya Dara sadar, jika hidup tidak akan pernah berjalan sesuai dengan apa yang ia inginkan. Tapi dirinya terlena dengan hidupnya yang sekarang, hidup dalam kekayaan orangtua, dilimpahkan dengan kasih sayang, dan memiliki kekasih yang begitu dia...