Satu Minggu berlalu sejak kepulangan nya dari pantai, para murid kembali memasuki kegiatan belajar mengajar.Arsen masih terus memikirkan tentang Lyra, ia sungguh merasa tidak enak dengan Lyra karena sudah menjanjikan sesuatu tapi tidak di tepati..
Kriiinnnggg..!!!
Seluruh siswa terburu-buru dengan berdesakan di lorong untuk masuk ke kelas masing-masing.
BBRRUUKKK !!!
"Sorry.." Ucap Arsen setelah di lihatnya orang yang barusan di tabrak Arsen adalah anak IPS, sedangkan orang itu hanya diam dan menatap tajam ke arah Arsen lalu pergi.
"Lahhh dasar es kacang, sombong amat mentang-mentang ganteng" gerutu Arsen "Ehh tapi gue juga gak kalah ganteng" Lanjut nya sambil tersenyum dan merapihkan rambut nya
"Kalo Lo ganteng, mungkin Vina gak akan berpaling" Sahut seseorang dari belakang Arsen dan langsung mendahului langkah Arsen.
"Emang Lo teman ter-BANGSAT sejagat raya.!!!" Teriak Arsen tidak terima dengan ucapan Rei, lanjut berlari mengejar Rei untuk menggeplak kepala nya,
____________
"Hari ini jam pertama nya si guru bohay itu kan?" Tanya Rei dengan semangat, sedangkan Arsen yang menjadi teman sebangku nya hanya meletakkan kepalanya di atas meja memikirkan Lyra, gadis itu terus saja memenuhi pikiran nya.
"Selamat pagi anak-anak" Suara yang sangat Arsen kenali, tapi ia enggan mengangkat kepalanya,, dia tidak khawatir karena dia duduk di bangku paling belakang
"Anjirrr !!! Lo harus angkat kepala lo sekarang!!" Rei terus berteriak tepat di telinga Arsen,
Tapi Arsen merasa bosan melihat tingkah Rei kalau sudah bertemu atau melihat guru yang satu ini, bawaan nya hebohhhh...!
"Apa sih Lo, jangan ganggu gue" jawab Arsen lesu.
"Hai semuanya.."
Suara itu..
Arsen langsung mengangkat kepalanya dan menemukan seorang murid baru di depan kelas sedang berdiri dengan Bu Riri, atau si guru bohay..
"Lyra.." ucap Arsen secara tidak sadar dan sepertinya tidak terdengar oleh siapapun karena suasana kelas yang riuh akibat kehadiran murid baru yang cantik itu, dia terus memamerkan senyuman nya dan mata nya tertuju pada Arsen.
"Semuanya diam !!!" Bentak guru cantik itu.
"Sekarang silahkan perkenalkan nama kamu" Titah nya pada gadis yang ada di samping nya."Nama saya.. Lyra.. Insani, saya pindahan dari Jawa"
"Hoalahhh pantesan ayu toh nduk.." Teriak Rei penuh kagum.
"Hehh sejak kapan logat bicara lo jadi jawa gituh"
"Demi neng Lyra mah, gue bisa jadi orang mana-mana juga"
"Lahh sekarang logat Sunda, sinting Lo !!"
"Lyra kamu bisa duduk di bangku kosong sebelah Nanda yah.." perintah guru cantik itu dan di angguki langsung oleh Lyra. Posisi bangku nya tepat berada di depan Arsen.
"Ya tuhan terima kasih atas kehendak mu, engkau telah persembahkan bidadari duduk di depan ku"
Sebut saja teman Arsen ini sangat lebay..
"Hai Arsen.." Sapa Lyra yang harus nengok ke belakang untuk melihat Arsen.. Arsen tersenyum lalu nengok ke samping melihat ekspresi teman nya yang tidak dapat di artikan. Dia terlihat heran karena Lyra sudah mengenal Arsen.
"Lo punya utang penjelasan yah sama gue...!" Ucap Rei.
"Yang ada lo punya utang sama gue, waktu jajan di warung nya bi wati" Arsen terkekeh geli dengan ekspresi yang di timbulkan Rei.
"Jomblo mah jomblo aja kang.. jangan banyak ngarep.." lanjut Arsen
"Lo emang temen paling goblok..!" sahut nya dengan ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY : The Curse Of A Siren [SELESAI✓]
Fantasy"Aku bersumpah atas nama Poseidon, anak mu akan menjadi sama seperti ku !!!" Ucap nya penuh dengan amarah dan seketika Gelombang laut tinggi di sertai gemuruh yang sangat dahsyat "Ini pertanda buruk" Ucap salah satu wanita yang perutnya terlihat sud...