Enam belas

1K 129 0
                                    


Lyra celingukan di koridor sekolah yang mulai sepi mencari Arsen yang katanya sedang pergi ke toilet sebentar, tapi sampai hampir satu jam, dia belum kembali juga.

Ddrrtttt.. ddrrtttt..

Lyra mengambil handphone yang berada di saku seragam nya dan melihat siapa yang mengirim pesan.

Nomor siapa ini?? Pikir Lyra

+628xxxxxxxxxx

Lily.. temui aku di kolam renang

Lyra mengerti, siapa lagi yang menyebut nya Lily selain Arsen, tapi kenapa dia menyuruh Lyra ke kolam renang, bukan nya Arsen takut dengan kolam? Ah.. Lyra mengenyahkan segala prasangka buruk yang ada di otak nya lalu segera pergi ke area kolam renang yang ada di belakang sekolah

 Lyra mengenyahkan segala prasangka buruk yang ada di otak nya lalu segera pergi ke area kolam renang yang ada di belakang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepi

Itu yang Lyra rasakan saat ini, dimana Arsen? Bukan nya tadi dia nyuruh Lyra buat datang kesini?

"Arsen..!!"

"Arsen..!"

Tidak ada sahutan, Lyra hendak berbalik untuk kembali ke koridor, walau air nya sungguh menggoda, tapi Lyra tidak boleh lengah, ini area sekolah, bukan rumah.

Lyra berbalik ke belakang dan mendapati seorang wanita yang berdiri tepat di hadapan nya dengan seringainya yang licik

"Akhirnya Lo datang juga.." Ucap nya pelan, lalu tangan nya mendorong tubuh Lyra. Lyra yang tidak siap, tubuhnya limbung ke belakang dan..

Byuurrr..

Tubuh Lyra tenggelam sesaat sebelum kepalanya kembali muncul ke permukaan

"Vina..! Apa yang kamu lakukan?!!!" Bentak Lyra, kaki nya sudah berubah menjadi ekor di hadapan Vina, gadis itu tertawa penuh kemenangan, sambil memasukkan kembali ponsel nya kedalam saku seragam

"Gue udah menduganya, Lo gak pernah ikut praktek renang, Lo gak punya temen dan cuma mau di dekat Arsen. Di tambah lagi bukti kuat soal sisik ikan yang di temuin sama Rei..!"

Lyra masih terdiam, dia tidak menyangka akan ada orang yang mengetahui wujud aslinya

"Dan gue.. akan segera memberi tahu Arsen. Dia pasti gak akan nerima Lo lagi..!" Sambung Vina,

"Gue gak nyangka, ternyata duyung emang beneran ada di dunia ini.." gumam Vina yang masih terdengar jelas di telinga Lyra. Dia bergidik ngeri lalu pergi meninggalkan kolam.

"Sial..!!" Lyra langsung beranjak dari kolam dan menyambar kain yang ada sekitar nya untuk menutupi tubuh telanjang nya. Dengan kecepatan kilat, dia bisa menyusul langkah Vina yang mulai menjauh.

Tapp

Tangan kanan Lyra terulur untuk menepuk pelan pundak Vina dari belakang, gadis itu langsung menoleh dan mendapati Lyra dengan ekspresi yang berbeda, dingin, gelap dan tatapan mata nya yang tajam.. Mata beriris coklat itu berubah menjadi biru terang dan bersinar, Vina terpaku dengan keindahan bola mata Lyra.

"Lupakan apa yang kau lihat..! Lupakan kejadian hari ini, lupakan wujud Siren ku, dan semua akan kembali seperti semula.. Dimana kau tidak tahu apapun tentang aku.." Ucap Lyra pelan yang terdengar seperti bisikan.

Vina mengangguk, dia sudah terhipnotis dengan tatapan sang Siren.

Lalu Lyra memperbaiki situasi, dia menetralisir perasaan yang membuat nya menyeramkan seperti ini, dia sudah emosi kepada gadis yang ada di hadapannya saat ini. Gadis yang masih di sayangi Arsen, dan gadis yang sudah mengetahui wujud asli nya.

Mata Lyra kembali beriris coklat dan langsung melesat pergi kembali ke kolam sebelum Vina kembali sadar.

"Kenapa gue ada disini?" Tanya Vina kebingungan, dia mengendikan bahu nya acuh lalu pergi tanpa banyak pikiran

Sementara di tempat lain..

Lyra duduk termenung di lantai, dia bingung bagaimana cara agar dia bisa mendapatkan pakaian, saat dia berubah menjadi Siren, semua pakaian nya akan hilang. Kalau dia menyuruh Arsen, dia tidak tahu apa alasan yang harus dia berikan, lagipula ponsel nya juga mati setelah tercebur ke kolam.

Sedetik kemudian ada sebuah tangan yang menyerahkan sepasang seragam di depan mata Lyra. Saat Lyra terduduk sambil memeluk kedua lututnya dan handuk yang melilit di tubuhnya. Lyra mendongak untuk melihat siapa pemilik tangan itu

"Sean.."

Sedangkan Sean hanya menatap nya dengan datar seperti biasa, lalu dia melempar seragam itu di depan Lyra dengan tidak sopan.

"Lo memang Siren terbodoh yang pernah gue temui.." hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Sean

"Terima kasih" Jawab Lyra, karena Sean telah memberikan perlindungan untuk nya. Kalau tidak.. mungkin Lyra akan menginap disini karena tidak punya pakaian untuk pergi keluar

"Gue tunggu di parkiran.."

"Gak papa, aku pulang sendiri.." tolak Lyra secara halus dengan senyum yang mengembang di bibirnya

"Gak ada penolakan.." Sahut Sean lalu pergi meninggalkan Lyra yang terdiam dengan segala pikiran nya

LILY : The Curse Of A Siren  [SELESAI✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang