Lyra mengehentikan langkah nya ketika sampai di parkiran, dia tidak menyangka jika Sean benar-benar menunggu nya. Lelaki itu berdiri menyenderkan punggungnya di badan mobil. Tangan nya di masukkan kedalam saku celana, dan sorot matanya yang tajam menambah ketampanan lelaki itu.Dengan ragu, Lyra menghampiri Sean yang menatap Lyra tanpa ekspresi, sedangkan Lyra semakin gugup berhadapan dengan Vampir ini. Selalu saja ada ketakutan dalam diri Lyra jika berada di dekat Sean
"Lama.." Ucap Sean, matanya tidak terlepas dari perempuan yang berdiri kikuk di depan nya itu
"Cepet masuk.." lanjutnya yang lebih mirip seperti perintah dari pada ajakan untuk pulang bareng
"Tapi aku mau nung-"
"Arsen udah pulang" potong Sean, Lyra mendongak tak percaya dengan pernyataan Sean. Bagaimana mungkin Arsen meninggal kan nya di sekolah, tadi dia berjanji untuk pulang bareng.
"Cepet masuk!!" Ulang Sean dengan nada suara meninggi. Lyra yang terkejut sekaligus takut, dia langsung membuka pintu mobil dan duduk di kursi penumpang.
Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan, tidak ada yang membuka suara.
Sampai akhirnya tiba di rumah Lyra, dia terkejut melihat Arsen yang masih berseragam lengkap dengan tas dan sepatu yang masih menempel di tubuhnya. Arsen sedang duduk di teras depan sambil memainkan handphone.
Tanpa kata, Lyra langsung keluar dari dalam mobil dan berlari menuju rumah nya untuk menemui Arsen. Dia sampai tidak mengucapkan terima kasih pada Sean yang sudah mengantarkan nya pulang
"Dasar budak cinta.." Sean langsung melajukan mobilnya menjauhi rumah Lyra
"Arsen..!" Teriak Lyra, dia berlari menghampiri lelaki yang sedari tadi dia tunggu
"Kamu dari mana aja?" Tanya Arsen dengan raut wajah khawatir
"Aku baru pulang, nunggu kamu tapi kamu gak balik-balik"
"Lho.. bukan nya kamu udah pulang dari tadi?" Tanya Arsen bingung, sekarang Lyra mengerti, Vina memang niat sekali untuk menjebak nya
"Tadi aku nerima pesan dari no gak dikenal, katanya kamu udah pulang dan tersesat dijalan, aku udah cari kamu tapi gak ketemu. Dirumah juga gak ada, di telpon gak aktif. Kamu darimana aja sih? Bikin khawatir tau gak! Makanya aku nunggu kamu disini" Ucap Arsen panjang lebar
"Aku gak papa Arsen" Jawab Lyra, dia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya ketika lelaki yang dia sayangi mengkhawatirkan nya
"Serius?"
Lyra mengangguk dengan semangat
"Emm.. Lily.. Mami aku nyuruh kamu nginep di rumah aku. Kamu mau gak?"
"Tidur sama kamu?"
"Bukan, cuma tidur di rumah aku, nanti kita pisah kamar, masa ada Mami kita tidur berdua.. entar di nikahin !!"
"Bagus dong kalau nikah"
"Iya bagus kalau udah mapan. Kita kan masih sekolah, uang jajan aja masih minta sama orang tua"
"Jadi kalau mau nikah harus ngapain dulu?" Tanya Lyra antusias, yang dia tahu, nikah itu ketika Lyra dan Arsen tinggal satu rumah dan selalu bersama
"Ngebet banget pengen nikah?"
"Iya.. soalnya aku mau nikahin kamu" Jawab Lyra polos, dia tersenyum bahkan saat Arsen tertawa dengan keras atas pernyataan nya
"Apa ada yang salah?" Tanya Lyra"Nggak.. gak ada.. lucu aja gituh masa cewek yang mau nikahin cowok. Kebalik sayang.."
"Ohh.. jadi kamu yang bakal nikahin aku?" Tanya Lyra dan Arsen mengangguk sambil tangan nya terus memainkan rambut Lyra
"Kapan?"
"Kapan-kapan" Jawab Arsen sekenanya
"Udah ah kok malah bahas soal nikah, sekarang kamu ganti baju terus bawa baju ganti. Mami udah nunggu dirumah""Oke"
_______________
Lyra terus saja menatap kagum rumah mewah di depannya yang bernuansa putih-gold, halaman nya juga luas dan ada berbagai jenis tanaman bunga, seperti nya Mami Arsen sangat suka dengan bunga.
"Ayo.." Ajak Arsen dengan menggenggam tangan Lyra
"Mami..!" Teriak Arsen ketika sudah sampai di ruang tengah, lalu Mami nya muncul dari arah dapur dengan masih mengenakan celemek
"Ehh Lyra..!" Teriak nya antusias lalu segera menarik Lyra untuk dipeluk
"Gimana kabar kamu sayang? Baik?""Baik Bu"
"Panggil Mami aja"
"Ehm.. iya Mami aku baik kok"
"Yuk kita ke ruang makan, Mami sudah siap kan makanan enak untuk kalian"
Lyra dan Arsen mengangguk lalu pergi mengikuti langkah Mami nya.
Saat sampai di ruang makan, sudah ada Arka duduk dengan santai menunggu anggota keluarga lainnya. Lalu matanya bertemu dengan mata indah milik Lyra. Lyra juga menatap lekat pria yang sedang duduk di meja makan itu.
"Kayak pernah lihat.. tapi dimana yah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY : The Curse Of A Siren [SELESAI✓]
Fantasía"Aku bersumpah atas nama Poseidon, anak mu akan menjadi sama seperti ku !!!" Ucap nya penuh dengan amarah dan seketika Gelombang laut tinggi di sertai gemuruh yang sangat dahsyat "Ini pertanda buruk" Ucap salah satu wanita yang perutnya terlihat sud...